Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara memilih Kemasan Makanan dan Minuman

Cara Memilih Kemasan Makanan dan Minuman yang Aman




Berikut ini adalah beberapa tips yang dapat Anda lakukan saat memilih kemasan makanan dan minuman agar aman dari zat berbahaya tersebut:
1. Kedap udara
Sebelum membeli makanan maupun minuman kemasan, pastikan kemasan pada produknya kedap udara. Pasalnya, makanan atau minuman harus disimpan dalam kemasan kedap udara untuk mencegah kontaminasi bakteri. Makanan dan minuman yang tidak dikemas dengan benar dapat membuka peluang bagi bakteri untuk masuk dan mengontaminasi produk.
2. Kemasan tidak rusak/penyok
Jangan lupa untuk memperhatikan terlebih dulu bentuk kemasan produk yang akan dibeli. Jika kemasan sudah rusak, robek, atau penyok maka ada kemungkinan produk yang ada di dalamnya sudah terpapar udara di luar atau terkana paparan sinar matahari dalam waktu yang lama. Hal ini bisa menyebabkan warna dan rasa pada makanan maupun minuman dapat berubah.
3. Selalu pilih produk yang sudah terdaftar di BPOM
Sebelum membeli makanan maupun minuman kemasan, selalu lakukan cek KLIK. Cek KLIK itu sendiri terdiri dari cek kemasan, label, izin edar, dan kadaluarsa.
Cek KLIK ini berguna untuk memastikan keamanan kandungan pada makanan atau minuman sekaligus menjadi pedoman bagi Anda untuk memilih kemasan makanan dan minuman yang aman untuk kesehatan.
Salah satu poin penting dari KLIK adalah pilih produk yang sudah memiliki nomor izin edar (NIE) dari BPOM. Ketika suatu produk memiliki nomor izin edar dari BPOM, artinya tidak hanya bahan makanan atau minuman saja yang terjamin aman, tetapi juga kemasannya. Jadi, Anda tidak perlu khawatir karena kemasan makanan dan minuman yang sudah terdaftar pada BPOM karena BPOM senantiasa melakukan pengawasan terhadap produk makanan/minuman yang beredar di pasar.

Kode-kode kemasan plastik atau botol yang bisa digunakan dan tidak, yang perlu Anda ketahui

1. PETE/PET (polyethylene Terephthalate)
Kode ini tertera untuk kemasan yang bisa didaur ulang. Biasanya tertulis pada bagian tengah botol dengan angka 1, serta tulisan PETE atau PET di bawah segitiga. Plastik dengan kode ini bisanya untuk botol plastik jernih atau transparan, misalnya untuk botol minuman air mineral, jus, botol minyak goreng, kecap, sambal dan hampir semua botol minuman lainnya.
Plastik dengan kode PETE atau PET ini sangat dianjurkan untuk jadi botol jus dan air minum. Namun pemakaiannya tidak boleh dilakukan berkali-kali. Sebab ini akan melelehkan lapisan polimer yang akan mengakibatkan keluarnya zat-zat karsinogenik, serta memicu tumbuhnya bakteri.
Bila digunakan secara berulang untuk jangka waktu yang sangat panjang kemungkinan orang yang mengkonsumsinya akan terkena penyakit kanker karena banyak menyimpan zat karsiogenik. Selain tidak boleh digunakan secara berulang, botol plastik dengan kode PETE/PET juga tidak boleh diisi oleh air panas atau didiamkan pada kondisi suhu yang terlalu panas dalam waktu yang lama. Seperti misalnya di sisa air dalam botol yang disimpan di dalam mobil hingga sampai 1 bulan hingga 2 bulan

2. HDPE (High Density Polyethylene)
Kode kemasan ini disertakan pada botol atau kemasan dengan logo segitiga yang ditengahnya tertulis angka 2 dan HDPE di bawah segitiganya. Bahan plastik yang berkode HDPE bisanya digunakan untuk botol jus kemasan, minyak serta produk susu kemasan, Tupperware, gallon air minum dan lain sebagainya. Botol plastik dengan jenis ini memiliki ketahanan yang lebih kuat, tebal, dengan warna yang sedikit buram dan lebih tahan lama terhadap suhu tinggi. Selain itu, juga bisa didaur ulang sama seperti plastik dengan kode PETE/PTE.
Jenis ini sangat aman digunakan karena dapat mencegah reaksi kimia antra kemasan plastik berbahan HDPE dengan makanan atau minuman yang dikemas. Meskipun dianggap aman, jenis plastik ini juga dapat berubah lunak jika berada pada suhu 75 derajat celcius.
Maka dari itu, selain dianjurkan digunakan sekali, kemasan dengan kode HDPE juga dilarang untuk diisi dengan produk yang panas karena ini akan memicu pelepasan senyawa antimony trioksida sering waktu pemakian. Senyawa tersebut akan mengakibatkan iritasi kulit, ganguan pernapasan, gangguan menstruasi bahkan bisa menyebabkan keguguran bagi ibu hamil.

3. Polyvinyl Chloride (PVC)         
kode Jenis plastik yang berlogo segitiga dengan tulisan angka 3 dan V. Memiliki ketebalan yang lebih keras dan pasling sulit untuk didaur ulang. Namun plastik dengan kode ini dapat meleleh jika berada pada suhu 80 derajat celcius. Plastik ini bisanya ditemukan pada bahan pakaian, perpipaan, atap dan lain sebagainya.
Reaksi kimia yang ditimbulkan pada kemasan ini terdiri dari vinyl chloride monomer (VCM), ester ftalat (DEHP,DIDP), senyawa Pb, dan semi karbazid (SEM) sehingga penggunannya tidak boleh untuk menyimpan makanan dan minuman. Selain itu, alasan lainnya tidak boleh diguanakan untuk penyimpanan makanan dan minuman karena mengandung zat diethylhydroxylamine (DEHA) yang dapat merusak organ tubuh seperti ginjal dan hati.
Bahan ini mengandung juga mengandung klorin dan akan mengeluarkan racun jika dibakar. Untuk itu, hanya bisa diolah kembali menjadi mudflaps, panel, tikar dan lain sebagainya.

4. Low Density Polyethylene (LDPE)      
Bahan plastik daur ulang dengan kode LDPE umumnya digunakan untuk pembungkus makanan dan kantung plastik supermarket. Plastik tipe cokelat (thermoplastic/dibuat dari minyak bumi), biasa dipakai untuk tempat makanan, plastik kemasan, botol-botol yang lembek, pakaian, mebel, dll. Plastik ini memiliki sifat yang kuat, feksibel, di permukannya sedikit berlemak, tidak jernih dan pada suhu 60 drajat sangat resisten dengan reaksi kimia.
Barang berbahan LDPE ini sulit dihancurkan, namun tetap bermanfaat untuk jadi tempat makanan karena sulit bereaksi secara kimiawi dengan makanan yang dikemas dengan bahan ini. Sehingga plastik dengan berlogo LDPE dapat digunakan sebagai wadah penyimpanan makanan dalam jangka waktu yang lama.  LDPE, dapat didaur ulang dengan banyak cara, misalnya dilarutkan ke dalam kaleng, keranjang kompos dan landscaping tiles

5. Polypropylene (PP)      
Logo daur ulang dengan kode angka 5 dan PP pada bagian tengahnya adalah kemasan atau wadah yang terbaik terutama untuk menyimapan makanan dan minuman. Ciri dari plastik ini adalah transparan yang tidak jernih atau berawan.
Polipropilen memiliki sifat yang lebih kuat dan ringan dengan daya tembus uap yang rendah serta ketahanan yang baik terhadap lemak dan stabil terhadap suhu tinggi.
Nah, jadi bila Anda ingin kemasan bisa digunakan kembali oleh kemasan Anda maka carilah plastik kemasan dengan kode angka 5. PP dapat diolah kembali menjadi garpu, sapu, nampan dan lain sebagainya.

6. Polystyrene (PS)  
Polystyrene merupakan bahan yang digunakan pada wadah Styrofoam. Jenis kemasan ini hanya boleh digunakan untuk sekali pakai karena lebih cepat berpengaruh terhadap lemak dan pelarut. Untuk itu, penggunannya untuk makanan atau minuman tidak dianjurkan, selain risikonya berbahaya bagi kesehatan otak, jenis kemasan dengan logo daur ulang dengan angka 6 dan kode PS pada bagian tengahnya ini juga bisa mengganggu hormone estrogen pada wanita. Sehingga nantinya bisa mempengaruhi sistem reproduksi dan pertumbuhan sistem syaraf.
Untuk mengetahui kemasan berbahan dasar polystyrene kemasan bisa dikenali dengan cara dibakar. Umumnya jika bahan ini dibakar akan mengeluarkan api berwarna kuning-jingga, dan meninggalkan jelaga. PS mengandung benzene, suatu zat penyebab kanker dan tidak boleh dibakar. Bahan ini bisa diolah kembali menjadi isolasi, kemasan, pabrik tempat tidur, dan lain-lain.

7. Policarbonate (PC)/Other      
Plastik ini pada umumnya digunakan untuk botol minuman seperti, botol bayi, tumbler, kaleng kemasan makanan dan kemasan susu formula. Ditandai dengan gambar daur ulang dengan kode angka 7 dan tulisan other di bawahnya.  
Jenis plastik other PC, biasa digunakan pada botol susu bayi, gelas anak balita, botol minuman polikarbonat, dan kaleng kemasan makanan dan minuman. Kandungan PC berpotensi merusak sistem hormon, kromosom pada ovarium, penurunan produksi sperma, dan mengubah fungsi imunitas. Jadi dianjurkan penggunaan kemasan PC tidak digunakan untuk menyimpan makanan dan minuman secara jangka panjang, apa lagi disetrilisasi dengan cara dipanaskan.
Semoga wawasan mengenai lambang ini dapat membantu kita dalam memastikan apakah barang plastik yang selama ini kita gunakan aman atau tidak. Jadi kalau Anda pengusaha yang berniat mencari kemasan untuk produk sebaiknya slektif dalam memilih dan menggunakan kemasan, pastikan komposisi pembuat kemasanannya aman dan sesuai dengan produk yang Anda ingin pasarkan.

Posting Komentar untuk "Cara memilih Kemasan Makanan dan Minuman"