Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

IPA KELAS 7 MATERI KLASIFIKASI MH LANJUTAN

 


KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP

 

Assalamualaikum wr  wb . Se lamat pagi siswa soleh solehah. Salam sehat dan tangguh. 

Pada pertemuan hari ini kita akan membahas lebih mendalam tentang “Klasifikasi Makhluk Hidup” Di materi ini kita akan membahas tentang pengertian klasifikasi makhluk hidup, tujuannya, tahapan, sistem klasifikasi dan pengklasifikasian makhluk hidup. Mari kita kupas satu per satu.

Pengertian Klasifikasi Makhluk Hidup

Klasifikasi yaitu suatu proses pengelompkkan sesuatu ke dalam beberapa kategori. Makhluk hidup pun di alam semesta ini sangatlan banyak dan beraneka ragam. Untuk memudahkan mengidentifikasi makhluk hidup perlu dilakukan klasifikasi makhluk hidup. Klasifikasi makhluk hidup yaitu suatu cara mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan kesamaan ciri-ciri yang dimilikinya.

Tujuan Klasifikasi Makhluk Hidup

Secara umum dengan adanya klasifikasi makhluk hidup bertujuan untuk memudahkan manusia dalam mengidentifikasi dan menggolongkan makhluk hidup. Namun ada beberapa tujuan khusus dari klasifikasi makhluk hidup ini, yaitu :

1. Mengetahui hubungan kekerabatan antar makhluk hidup di alam semesta ini

2. Menggolongkan makhluk hidup berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri yang dimiliki

3. Mendeskripsikan suatu jenis makhluk hidup untuk membedakan antara jenis yang satu dengan jenis yang lain

4. Memberikan nama makhluk hidup yang belum mempunyai nama

Dalam menentukan klasifikasi makhluk hidup bisa didasarkan oleh beberapa hal yaitu :

1. Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan persamaan dan perbedaan yang dimiliki masing-masing

2. Berdasarkan ciri bentuk tubuh makhluk hidup (morfologi) dan alat dalam tubuh makhluk hidup (anatomi)

3. Berdasarkan manfaat, tempat hidup, cara hidup dan ukurannya

Tahapan Klasifikasi Makhluk Hidup


Dalam mengklasifikasikan makhluk hidup ada tahapan-tahapan yang harus dilewati. Jadi tidak sembarangan menentukan klasifikasi makhluk hidup. Berikut tahapannya :

1. Melakukan Pengamatan Sifat

Hal pertama yang harus dilakukan yaitu mengatami makhluk hidup. Proses pengamatan ini dilakukan untuk mengidentifikasi makhluk hidup satu dengan yang lain.

2. Melakukan Pengelompokkan berdasarkan Ciri yang Diamati

Setelah dilakukan pengamatan selanjutnya yaitu mengelompokkannya berdasarkan ciri yang dimiliki masing-masing makhluk hidup.

3. Pemberian Nama Makhluk Hidup

Setelah mengelompokkan makhluk hidup, selanjutnya yaitu memberikan nama. Pemberian nama ini sangat penting dalam klasifikasi. Sistem pemberian nama ada dua yaitu tata nama ganda (Bimomial Nomenclature) dan trinominal. Dengan diberikannya nama pada makhluk hidup akan memudahkan kita untuk memahaminya.

Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup

Sistem klasifikasi makhluk hidup dibagi menjadi tiga yaitu sistem buatan (Artifisial), sistem alami (Natural) dan sistem Filogenik.

1. Sistem Klasifikasi Buatan (Artifisial)

Dasar klasifikasi buatan ini yaitu pada ciri morfologi, habitat, alat reproduksi serta bentuk dan ukuran makhluk hidup. Contohnya, klasifikasi hewan berdasarkan habitatnya yaitu hewan yang habitatnya di darat, hewan yang habitatnya di air.

2. Sistem Klasifikasi Alami (Natural)

Pengelompokkan pada system klasifikasi alami berdasarkan pada morfologi makhluk hidup yang bisa diamati secara fisik. Seperti hewan berkaki empat, hewan bersirip, hewan bersayap dan lain-lain. Pada tumbuhan seperti tumbuhan berdaun menjari, tumbuhan berdaun menyirip dan lain-lain.

3. Sistem Filogenik

System klasifikasi filogenik ini didasarkan pada perkembangan genetik organisme dimulai sejak sel pertama hingga menjadi bentuk organisme dewasa. System klasifikasi filogenik dipengaruhi oleh teori evolusi.

Pengklasifikasian Makhluk Hidup


Pengklasifikasian makhluk hidup ini disusun berdasarkan persamaan dan perbedaan yang diurutkan berdasarkan kelompok. Urutan kelompok ini disebut takson atau taksonomi. Orang yang pertama kali mengenalkan taksonomi yaitu Carolus Lenneaus. Tingkatan takson diperlukan untuk mengurutkan tingkatan umum ke tingkatan yang lebih spesifik. Urutan takson seperti berikut :

Kingdom (Kerajaan)

Filum (untuk tumbuhan) / Divisio (untuk hewan)

Class (Kelas)

Ordo (Bangsa)

Familia (Keluarga)

Genus (Marga)

Spesies (Jenis)

Penentuan klasifikasi dengan menggunakan takson dimulai dari tingkatan yang paling rendah yaitu dari spesies (jenis) kemudian diisi naik ke genus (marga) sampai kingdom (kerajaan). Semakin tinggi tingkatannya maka jumlah organisme semakin banyak. Sedangkan semakin renda tingkatannya maka jumlah organisme semakin sedikit.

Ilmu yang mempelajari tentang pengelompokkan makhluk hidup dengan suatu sistem tertentu dinamakan klasifikasi atau taksonomi.

Pada abad ke-18, seorang ahli biologi dari Swedia yang bernama Carolus Linnaeus (1707 – 1778 memperkenalkan klasifikasi makhluk hidup berdasarkan pada persamaan struktur.

Makhluk hidup yang memiliki struktur tubuh yang sama akan ditempatkan pada satu kelompok. Apabila diketemukan perbedaan-perbedaan dalam satu kelompok tersebut, maka akan dipisahkan ke dalam kelompok yang lebih kecil lagi, dan begitu seterusnya. Dengan cara yang seperti itu, maka makhluk hidup bisa dibedakan menjadi 2 kelompok: yaitu 1). dunia hewan atau Animalia dan 2). dunia tumbuhan atau Plantae.

Kemudian setiap dunia akan dibagi menjadi kelompok-kelompok yang lebih lebih kecil yang dikenal dengan sebutan takson-takson.

Dunia hewan akan dibagi menjadi beberapa takson-takson antara lain sebagai berikut:

a. Kingdom atau kerajaan.

b. Filum.

c. Class atau kelas.

d. Ordo atau bangsa.

e. Familia atau suku.

f. Genus atau marga.

g. Species atau jenis.

Sedangkan dalam dunia tumbuhan dibagi menjadi takson-takson yaitu meliputi:

a. Kingdom atau kerajaan. 

b. Divisi. 

c. Class atau kelas. 

d. Ordo atau bangsa.

e. Familia atau suku.

f. Genus atau marga.

g. Species atau jenis.

Selain itu, di dalam klasifikasi makhluk hidup memakai sistem yang disebut sebagai Sistem Binomial Nomenklatur (Sistem nama ganda). Adapun aturan-aturannya adalah sebagai berikut:

a. Species terdiri dari dua kata, yaitu untuk kata yang pertama menunjukkan genus dan untuk kata yang kedua menunjukkan sifat spesifikasinya.

b. Kata yang pertama diawali dengan huruf besar dan untuk kata yang kedua dengan huruf

kecil.

c. Memakai bahasa latin atau ilmiah atau bahasa yang dilatinkan dengan dicetak miring atau digaris bawahi. Sebagai contohnya : Nama species Pisang ; Musa paradisiaca L (Genus : Musa dan Species : paradisiaca). Pelaku pengidentifikasi oleh Linnaeus disingkat dengan L

Alasan yang dipakai dalam klasifikasi memakai bahasa latin, yaitu:

1. Supaya tidak ada kekeliruan dalam mengidentifikasi makhluk hidup karena tidak ada nama makhluk hidup yang sama persis.

2. Nama ilmiah jarang berubah.

3. Nama ilmiah ditulis dalam bahasa yang sama di seluruh dunia.

Klasifikasi Makhluk Hidup

Pada tahun 1969  menurut RH.Whittaker yang juga didukung oleh banyak ahli biologi, dikembangkan klasifikasi makhluk hidup dengan menggunakan sistem lima kingdom yaitu terdiri dari:

A. MONERA

Pada bagian kingdom Monera ini terdapat adanya hal-hal penting yang perlu untuk diketahui, antara lain:

a). Asal kata Monera adalah berasal dari kata monares yang bermakna tunggal.

b). Mikroorganisme ini mempunyai inti tetap, tidak mempunyai selubung inti sehingga mempunyai sifat prokariotik. Misal saja pada bakteri dan ganggang biru

Struktur bakteri masih sangat sederhana namun memiliki peranan yang penting. Secara umum tidak mempunyai klorofil dan bersifat heterotrof. Bakteri mempunyai tempat hidup di mana-mana misalnya berada di kulit, di mulut, di tanah, dll.

Bentuk bakteri berdasarkan bentuknya dapat dibedakan menjadi 3 macam, antara lain:

B. BACILLUS 

adalah bakteri yang berbentuk batang atau basil. 

Ada 3 macam bentuk bacillus, antara lain : 

1. Streptobacil, berbentuk panjang mirip rantai. Sebagi contohnya adalah Bacillus antrhracis yang merupakan penyebab dari penyakit antraks;

2. Diplobasil, berkelompok dua-dua;

3. Basil , tunggal.

C. COCCUS 

adalah bakteri yang berbentuk bola. Ada 5 macam bentuk coccus, antara lain: 

1. Monococcus, tunggal; 

2. Diplococcus, berkoloni dua-dua; 

3. Sreptococcus, seperti rantai; 

4.Staphylococcus, seperti buah anggur; 

5.Sarcina, berbentuk kubus.


D. SPIRILLUM 

adalah bakteri yang berbentuk spiral. Terdapat 3 (tiga) macam bentuk spririllum, antara lain : 

1. Spiral, adalah Spirillum yang bentuknya adalah lebih dari setengah lingkaran; 

2. Koma, adalah Spirillum yang bentuknya kurang dari setengah lingkaran;

 3. Spirochaeta, adalah Spirillum yang memiliki bentuk sulur berpilin.

Bagi manusia, bakteri ada yang sifatnya menguntungkan dan ada juga yang merugikan bagi manusia. 

Berikut adalah bakteri yang menguntungkan bagi manusia, yaitu :

1.Clostridium pasteurianum dan Azotobacter chroococcum; merupakan yang bermanfaat bagi manusia karena bakteri ini mengikat nitrogen sehingga bisa menyuburkan tanah.

2. Rhizobium radicicola

terdapat dalam bintil akar kacang bisa menyuburkan tanah.

Sedangkan bakteri yang merugikan manusia, misalnya : 

1. Salmonella typhosa (adalah bakteri yang menjadi penyebab penyakit tipus); 

2. Mycobacterium tuberculosis (adalah bakteri yang menjadi penyebab penyakit TBC); 

3. Clostridium tetani (adalah bakteri yang menjadi pemyebab penyakit tetanus); 

4. Shigella dysentriae (adalah bakteri yang menjadi penyebab penyakit disentri).

GANGGANG BIRU (Chyanophyta).

ganggang bersel satu, 

mempunyai bentuk koloni atau multisel. 

Tidak hanya memiliki klorofil karotenoid, 

ganggang biru (Chyanophyta) juga memiliki pigmen yang tergolong fibobilin (fikosianin berwarna biru & juga fikoeritrin berwarna merah). 

Karena warna yang dominan berwarna biru. 

Manfaat ganggang biru, adalah:

Anabaena azollae digunakan sebagai pupuk, 

Spirullina dimanfaatkan sebagai bahan makanan yang banyak kandungan proteinnya, dsb.

B.     PROTISTA

 

Protista mempunyai sifat 

eukariotik, yaitu memiliki membran inti, 

bersel tunggal dan multiseluler. Contohnya adalah Protozoa yang memiliki ukuran yang sangat kecil, satu sel, hidup di air atau parasit pada makhluk lain, berkembangbiak dengan cara membelah diri. 

Hewan bersel satu berdasarkan pada alat geraknya dapat dikelompokkan menjadi 4 (empat)macam yaitu:

1. Hewan berkaki semu atau Rhizopoda, 

tubuhnya bisa membentuk kaki semu/ pseudopodia. 

Contohnya adalah : Amoeba proteus, Entamoeba coli.

2. Hewan berbulu cambuk atau Flagellata, 

mempunyai flagel yang bergerak mirip dengan cambuk. Contohnya : Chlamydomono, Trypanosoma, Euglena.

3. Hewan berbulu getar atau Ciliata, mempunyai silia yang selalu bergetar yang mempunyai fungsi sebagai alat gerak dan mengambil makanan. Contohnya : Paramaecium, Didinum.

4. Hewan berspora atau Sporazoa, berkembang biak dengan spora. Contohnya : Plasmodium.


C. FUNGI


Pada bagian kingdom Fungi ini terdapat hal-hal penting yang harus diperhatikan, yaitu: 

a). Jamur terdiri dari sel satu dan sel banyak; 

b). Tubuh tersusun atas benang-benang yang halus dinamakan hifa, 

c). Hifa ada yang bersekat dan ada juga yang tidak bersekat;

 d). Berkembangbiak dengan spora

Berdasarkan pada bentuk hifa, jamur dapat dibedakan menjadi 2, antara lain:

a . Jamur Ganggang (Phycomycetes)

Jamur ini mempunyai hifa yang bersekat-sekat. Sebagai contohnya adalah Rhizopus untuk pembuatan tempe. Pada tempe terdapat adanya benang-benang yang halus disebut sebagai miselium yaitu cabang hifa, jika tempe membusuk maka permukan tempe akan busuk juga.

b . Jamur Benar (Eumycetes)

Jamur ini mempunyai hifa yang bersekat-sekat. 

Berdasarkan pada tempat pembentuk spora dapat dibedakan menjadi 3, 

1. Ascomycetes, pada jamur ini akan membentuk spora pada sebuah alat seperti kantong yang disebut askus. Contoh : Penicillium sp.; 

2. Basidomycetes, jamur ini akan membentuk spora pada sebuah alat seperti botol, secara umum ukuran dari jamur ini adalah berukuran besar. Contoh: Volvariella volvaceae (jamur merang), dan Auricula volvaceae (jamur kuping); 

3. Jamur tidak sempurna (Deuteromycetes). Jamur ini tumbuh pada roti, pada sisa makanan, pada tongkol jagung, kotoran ternak dan manusia. Pada umumnya merupakan termasuk dalam kelompok jamur yang menjadi penyebab penyakit. Contohnya : Tinea versicolor penyebab panu dan Aspergilus fimugtus yang merupakan penyebab penyakit saluran pernafasan pada manusia.


D.PLANTAE


Plantae dibedakan menjadi: ganggang, lumut, paku dan tumbuhan berbiji.

a . Ganggang atau alga

Penggolongan alga berdasarkan zat warna alga dapat dibedakan menjadi empat golongan, antara lain : 

a). Alga hijau atau Chlorophyceae,

 mempunyai pigmen hijau dan kuning/ karoten, mutiseluler, mempunyai bentuk benang/lembaran. Sebagai contoh adalah Spirogyra, Chlorella, Chlorococcum. 

b). Alga merah atau Rhodophyceae, 

mempunyai pigmen fikoeritrin/ merah, hidupnya ada di laut agak dalam. Sebagai contoh adalah Euchema spinosum. 

c). Alga pirang atau Phaeophyceae, 

mempunyai warna coklat kehijau-hijauan, terdapat banyak kandungan asam Alginat untuk industri tekstil dan obat-obatan. Sebagai contoh adalah sargassum dan turninaria; 

d). Alga kersik atau Chrysophyceae, 

hidupnya di laut, bangkai alga ini di dasar laut akan membentuk lapisan tanah yang dikenal dengan sebutan diatomae yang berguna sebagai bahan isolasi, alat gosok logam dan bahan isolator dinamit.


b . Lumut (Bryophyta)

Ciri-ciri lumut antara lain:

Mempunyai akar, batang, daun, namun bukan akar, batang, daun sejati. Akar dinamakan rhizoid dan belum mempunyai berkas pembuluh.

Rhizoid memiliki fungsi untuk menempelkan tubuh lumut dan hidup ditempat yang lembab.

Berkembang biak dengan kawin dan tak kawin yang dikenal dengan pergiliran keturunan.

Pergiliran keturunan tumbuhan lumut:

Spora lumut jatuh pada tempat yang cocok kemudian akan tumbuh menjadi protonema.

Protonema kemudian akan tumbuh menjadi tumbuhan lumut.

Lumut dewasa kemudian akan menghasilkan sel kelamin yaitu anteridium yang merupakan penghasil spermatozoid (sel kelamin jantan) dan arkegonium yang merupakan penghasil sel telur (sel kelamin betina).

Hasil dari pembuahan antara ovum dengan spermatozoid disebut sebagai zigot.

Lalu zigot tersebut akan mengalami pertumbuhan menjadi sporogonium.

Kemudian Sporogonium dewasa akan memproduksi spora dalam bentuk sporangium (kotak spora)

Sporogonium disebut sporofit dan tumbuhan lumut disebut gametofit.

Tumbuhan lumut dapat dibedakan menjadi 2 kelas, yaitu:

1 ) Lumut Hati (Hepaticeae)

Pada tumbuhan lumut ini belum mempunyai batang dan daun. Tubuhnya adalah berbentuk lembaran yang dilengkapi rhizoid yang berfungsi sebagai alat untuk melekatkan tubuhnya ke dalam tanah. Contohnya adalah : Marchantia.

2 ) Lumut Daun (Musci)

Tumbuhan lumut daun sudah memiliki batang, daun dan akar rhizoid. Sebagai contoh adalah : Polytrichum.

c . Tumbuhan Paku (Pteridophyta)

1) Tumbuhan paku telah memiliki akar batang dan daun yang jelas.

2) Pada daun didapati bulatan yang berwarna kuning/cokelat dikenal dengan sebutan sorus (sori kalau banyak). Sorus adalah kumpulan kotak spora yang dibungkus indusium.

3) Tempat hidupnya adalah menempel pada pohon bersifat epifit.

4) Perkembangbiakannya adalah secara kawin dan tak kawin yang dikenal dengan sebutan pergiliran keturunan.


Pergiliran tumbuhan paku:

  Spora yang telah masak, kemudian akan jatuh, dan apabila jatuh pada tempat yang cocok maka akan membentuk protalium.

  Kemudian Protalium akan menghasilkan anteridium yang merupakan penghasil spermatozoid (sel kelamin jantan) dan arkegonium yang merupakan penghasil sel telur (sel kelamin betina).

  Hasil pembuahan dikenal dengan naama zigot yang akan tumbuh menjadi tumbuhan paku.

  Kemudian tumbuhan paku yang telah dewasa akan menghasilkan spora

  Tumbuhan paku disebut sporofit dan protalium disebut gametofit.

Klasifikasi tumbuhan paku dapat dibagi menjadi 4 kelas, antara lain:

1. Paku lumut (Psilopitinae). 

Menyerupai tumbuhan lumut daun sebagian besar epifit. Sebagai contohnya : Psilotum nudun.

2. ekor kuda (Equisetinae). 

Batangnya terdapat di dalam tanah, cabangnya beruas-ruas, daun fertil menghasilkan spora. Untuk contoh aku ekor kuda yaitu : Equisetum sylvaticum.

3. Paku kawat (Lycopodiinae). 

Tubuhnya mirip dengan rambut atau kawat, habitat hidupnya berada di daerah pegunungan.

4. Paku benar (Filicinae). 

Bisa hidup dimana-mana, sorus berkumpul pada ujung, tepi, dan tersebar dipermukaan daun. Sebagai contohnya : Suplir, semanggi.

Manfaat tumbuhan paku untuk kehidupan manusia, antara lain : 

sebagai tanaman hias,

sebagai bahan obat-obatan, 

sebagai pupuk 

sebagai sayuran.

d . Tumbuhan biji (Spermatophyta)

Pembagian/ pengelompokan Spermatophyta apabila berdasarkan pada letak bakal biji, bisa dibagi menjadi 2 (dua) macam, yaitu meliputi:

1. Gymnospermae (tumbuhan biji terbuka).

Adalah tumbuhan yang bakal bijinya tidak terlindung oleh daun buah, namun menempel pada daun buah.

Gymnospermae mempunyai ciri–ciri sebagai berikut:

Pohon merupakan berakar tunggang, bentuk dari daunnya adalah berbentuk seperti jarum, kecil tebal & juga tipis lebar.

Alat kelamin jantan & alat kelamin betina dikenal sebagai srobilus yang mengandung sporangia.

Tumbuhan biji terbuka dapat dibagi dalam beberapa kelas, yaitu:

a) Cycadinae. 

Menyerupai pohon palem, sedikit cabang, daun menyirip. Contohnya : Cycas rumphii (Pakis haji); 

b) Gnetinae. 

Batang berkayu, bercabang, daun tunggal. Contohnya : Gnetum gnemon (mlinjo); 

c) Coniferinae. 

Tumbuhan semak, pohon tajuk berbentuk kerucut, daun mempunya bentuk jarum. Contohnya : Pinus merkusii (pinus/tusan)

Manfaat tumbuhan biji terbuka, antara lain :

a) Untuk bahan industri kertas, contohnya batang mlinjo dan pinus.

b) Untuk bahan obat-obatan, contohnya pinus.

c) Untuk bahan makanan, contohnya mlinjo.

d) Untuk tanaman hias, contohnya pakis haji.

2 ) Angiospermae (tumbuhan biji ter tutup)

Merupakan tumbuhan yang bakal bijinya tersimpan dalam daun buah. Angiospermae mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

  Alat perkembangbiakan adalah berupa bunga.

  Organ tubuh akar batang daun sudah bisa untuk dibedakan secara jelas.

  Susunan daun menyirip, menjari, sejajar dan juga beranekaragam.

  Bakal biji tersimpan dalam daun buah.

  Adanya pembuahan ganda (terjadi dua kali peleburan), yaitu: antara sel spermatozoid dengan sel telur akan menghasilkan zigot atau biji dan antara sel spermatozoid dengan inti kandung lembaga sekunder (KLS) menghasilkan cadangan makanan.

Tumbuhan biji tertutup dapat dikelompokkan dalam 2 kelas, yaitu:

a) Dikotil atau dicotyledoneae

Ciri-cir tumbuhan dikotil adalah sebagai berikut:

tumbuhan biji berkeping dua.

akarnya adalah akar tunggang.

daun tersebar berhadap-hadapan.

batangnya adalah bercabang.

tulang daunnya menyirip atau menjari.

bagian daun adalah berjumlah kelipatan 2, 4, atau 5.

biji mempunyai dua daun lembaga.

Suku tumbuhan dikotil, antara lain:

A. Suku getah–getahan (Euphorbiaceae). 

Jika tubuhnya dilukai akan mengeluarkan getah yang berwarna putih. Sebagai contoh adalah: Manihot utilisima (ketela pohon), dan juga pada Hevea brasiliensis (karet).


B. Suku kacang-kacangan (Papilonaceae). 

Mahkota bunga mempunyai bentuk kupu-kupu, buahnya polong, akar sering didapati bintil-bintil. Contoh tanamannnya adalah : Arachis hypogea (kacang tanah), dan juga tanaman sinensis (kacang panjang).


C. Suku terung–terungan (Solanaceae). 

Bunganya mempunyai bentuk bintang, terompet, buah buni/buah kotak lapisan dalam berair atau berdaging. Contoh tanamannnya adalah : Solanum lycopersicum (tomat), dan Capsicum annum (lombok).


b. Monokotil/Monocotyledoneae

Ciri-ciri tumbuhan monokotil yaitu:

tumbuhan bijinya berkeping satu.

akarnya adalah akar serabut

daun berseling

tulang daunnya sejajar dan berbentuk pita.

bagian bunga berbilangan tiga.

biji mempunyai satu daun lembaga.

Suku tumbuhan monokotil, antara lain:

1. Gramineae (rumput-rumputan). Contohnya adalah :padi, gandum, jagung dan tebu.

2. Palmae (pinang-pinangan). Contohnya adalah : kelapa, kelapa sawit, dan juga palem.

3. Liliaceae (bawang-bawangan). Contohnya adalah: bawang merah, bakung.

4. Musaceae (pisang-pisangan). Contohnya adalah : pisang manila, dan pisang hawaii.


D. ANIMALIA

Pengelompokan hewan berdasarkan pada ada tidaknya tulang ruas belakang dapat dibedakan mejadi 2 golongan, yaitu avertebrata dan vertebrata:


A. Avertebrata, 

yaitu kelompok hewan yang tidak memiliki ruas tulang belakang. Avertebrata mempunyai beberapa filum, antara lain:

1. Protozoa (hewan bersel satu). 

Tubuh bersel satu, 

cara hidupnya bebas dan parasit pada makhluk hidup yang lainnya, 

selnya tidak mempunyai plastida, 

bergerak dengan memakai kaki semu, bulu cambuk, berbulu getar, 

cara berkembang biak yaitu dengan membelah diri (tak kawin) dan konjugasi (kawin)

2. Porifera (hewan berpori–pori). 

Hidupnya di air, 

seluruh dari permukaan tubuhnya berpori-pori, 

memiliki rangka dari zat tanduk,

zat spons yang sering dipakai untuk alat gosok pada saat mandi. Contohnya adalah: Euspongia, poterion, dan scypha.

3. Colenterata (hewan berongga). 

Hidup di air, 

tubuhnya memiliki rongga, 

memiliki tentakel sebagai alat untuk menangkap makanan dan juga sebagai alat peraba, 

memiliki dua bentuk tubuh yaitu polip menempel pada tempat hidup dan medusa yaitu seperti payung yang melayang-layang di air.

4. Vermes (cacing). 

Berdasarkan bentuk tubuh dibedakan menjadi 3 kelompok, antara lain:

2. Platyhelminthes (cacing pipih). 

Tdk memiliki ringga & anus, akan tetapi hanya memiliki 1 (satu ) lubang yaitu mulut yang fungsinya adalah sebagai alat untuk memasukkan makanan & juga sebagai alat untuk mengeluarakan sisa makanan. 

Cacing pipih terbagi dalam 3 kelas, yaitu : 

(1) Turbellaris (cacing getar), contohnya : planaria. 

(2) Trematoda (cacing hisap), contohnya : Fasciola hepatica (cacing hati). Dan

(3) Cestoda (cacing pita), contohnya : cacing pita sapi, cacing pita babi.


2.Nemathelminthes (cacing gilig). 

Tubuhnya bulat panjang, tidak mempunyai segmen-segmen, mempunyai mulut dan anus, 

melakukan pekembangbiakan dengan cara kawin. Contohnya adalah : Ascaris lumbricoides (cacing perut), Ancylostoma duodenale (cacing tambang), dan Oxyuris vermicularis (cacing kremi).


3. Annelida (cacing gelang). 

Tubuhnya beruas-ruas, tersusun seperti halnya cincin, 

mempunyai mulut dan anus,

antara kulit badan dan dinding terdapat adanya rongga badan. Sebagai contohnya adalah : Chaetopoda (cacing berambut), yaitu: Wawo dan palolo (enak dimakan), Hirudinae (cacing penghisap darah) yaitu : lintah dan pacet.

5. Arthropoda (hewan berbuku–buku). 

Tubuhnya terdiri dari kepala, dada, dan perut. 

Mempunyai alat indra yang peka terhadap rangsangan yang berupa sentuhan panas, bau-bauan, 

mata majemuk yaitu terdiri dari beribu-ribu mata kecil yang berbentuk segi enam dikenal dengans sebutan mata faset. 


Pengelompokan kelas dalam Arthropoda yaitu terdiri dari empat kelas, yaitu:


1. Insecta (serangga). 

Tubuh terdiri dari kepala, dada dan perut. 

Susunan saraf tangga tali yaitu terdiri dari simpul–simpul yang saling terkait/terhubung. 

Pernafasannya adalah dengan mengunakan sistem trakea, yaitu pembuluh udara yang bermuara pada stigma. 

Mengalami metamorfosis sempurna yaitu mulai dari telur–larva–kepompong-dewasa dan juga metamorfosis tak sempurna dimulai dari telur –nimfa–dewasa. 

Peredaran darah terbuka, ini berarti bahwa darah mengalir di dalam pembuluh darah. 

Pencernaan makanan dari mulut sampai anus.

2. Crustaceae (udang–udangan). 

Tubuhnya terdiri dari kepala dada menyatu (cephalothorax) dan perut. 

Di bagian kepala terdapat adanya dua pasang antena panjang dan pendek. Memiliki kaki sebanyak 5 pasang. Contohnya adalah pada : udang, kepiting, rajungan dan juga pada ketam.

     3.Arachnoidea (laba–laba). 

Tubuhnya terdiri dari kepala dada menyatu dan perut (abdomen). 

Pada kepala terdapat adanya 4 pasang kaki. 

Alat pernafasannya paru–paru buku yaitu berlapis–lapis. 

Memiliki sepasang mata yang besar dan juga beberapa mata yang kecil. 

Laba–laba dibagi dalam 3 ordo, antara lain : 

(1). Arachnida (bangsa laba-laba), sebagai contohnya adalah : laba–laba rumah; (2). Scorpionida (bangsa kala), sebagai contohnya adalah kalajangking; 

(3). Acarina (bangsa tungau), sebagai contohnya adalah caplak, dan kutu.


4. Myriapoda (lipan). 

Tubuh terdiri dari kepala dan perut (abdomen) yang beruas-ruas, setiap ruas memiliki satu pasang kaki. 

Bernafas dengan menggunakan trakea. Sebagai contohnya adalah kelabang, kaki seribu.

5. Mollusca (hewan lunak). 

Tubuhnya lunak, banyak terdapat lendir dan juga terbungkus oleh mantel, cangkang dari zat kapur. 

Hewan ini dikelompokkan ke dalam tiga kelas, antara lain:

A.Polecypoda (kerang). 

Tubuh dilapisi oleh dua cangkang yang dihubungkan dengan engsel, oleh karenanya bisa membuka dan juga bisa menutup. 

Cangkang terdiri atas 3 lapisan : luar (periostrakum), tengah (prismatik) dan juga lapisan dalam (mutiara atau nakreas). 

Jika ada benda yang masuk ke dalam mantel maka melapisi benda tersebut sehingga akan terbentuk mutiara.

B. Gastropoda (cumi–cumi). 

Hidupnya di laut, 

memiliki tinta yang berfungsi untuk melindungi diri jika ada musuh yang ingin menganggu. 

Pada mulutnya memiliki 8 tentakel pendek yang berfungsi untuk memegang mangsa dan 2 tentakel panjang yang berfungsi untuk perkawinan. Sebagai contohnya adalah pada hewan gurita, cumi–cumi.

C. Cephalopoda (siput). 

Hidupnya di darat, 

bernafas dengan menggunakan paru-paru, 

jika di air dengan memakai insang, 

berjalan dengan menggunakan otot perutnya sambil mengeluarkan lendir dari dalam tubuhnya, tujuannya adalah untuk mempermudah gerakan. 

Hewan hermafrodit artinya memiliki 2 alat kelamin di dalam satu tubuh jantan dan betina. Namun tidak melakukan pembuahan sendiri.

6. Echinodermata (hewan berkulit duri). 

Tubuh diselimuti oleh kulit duri, terdapat lempeng yang berasal dari zat kapur, 

mempunyai alat gerak kaki ambulakral yang merupakan tabung yang dilengkapi dengan alat pengisap dan dipakai untuk melekatkan tubuhnya di dasar air. 

Sistem syarafnya adalah tersebar di seluruh tubuh. Alat pencernaan dari mulut, usus, anus. 

Pernafasan insang yang tersebar di seluruh permukaan tubuhnya.

Perkembangbiakannnya adalah secara kawin. 

Memiliki daya regenerasi yaitu memiliki kemampuan untuk menumbuhkan kembali bagian tubuh yang terputus.

 Echinodermata terbagi dalam 5 kelas, antara lain: 

1) Asternoida (bintang laut); 

2) Echinoidea (landak laut) 

3) Crinoidea (lilia laut ), 

4) Ophiuroidea (bintang laut),

 5) Holothuroidea (tripang).


B. VERTEBRATA


Adalah kelompok hewan yang mempunyai ruas tulang belakang. Kelas dalam hewan vertebrata terbagi dalam lima kelas, antara lain:

1. Pisces (ikan). 

  Hidup di air, 

  pernafasannya adalah dengan menggunakan insang, 

  mempunyai sirip untuk menentukan arah gerak di dalam air, 

  mempunyai gurat sisi yang berfungsi untuk mengetahui tekanan di air

  Suhu badan poikiloterm atau berdarah dingin yaitu suhu tubuh disesuaikan dengan lingkungannya. 

  Perkembangbiakannya adalah dengan cara bertelur. Sebagai contoh adalah pada ikan bertulang rawan (chondrichyes); ikan cucut, ikan pari, ikan hiu. Ikan bertulang sejati (osteichtyes); ikan merah, ikan salem.


     2. Amphibia (amfibi). 

  Habitat hidupnya ada di 2 (dua) tempat, 

  pernafasannya adalah dengan menggunakan insang dan paru–paru, 

  suhu badan poikiloterm,

  cara berkembangbiaknya adalah dengan cara bertelur dan pembuahan di luar tubuh (eksternal). Contohnya adalah pada hewan katak pohon, salamander.


3. Reptillia (reptil). 

  Mempunyai kulit yang keras, kering dan juga bersisik. 

  Pada hewan ular sisiknya sering mengelupas. 

  Suhu badan poikiloterm, berkembangbiak dengan cara bertelur, pembuahan terjadi di dalam tubuh betina. 

Sebagai contohnya adalah pada  hewan kadal, buaya, dan juga ular.


4. Aves (burung). 

  Tubuhnya mempunyai bulu yang befungsi untuk terbang dan melindungi tubuhnya,

  tulang berongga supaya ringan, 

  suhu badan homoioterm atau berdarah panas, artinya suhu tubuh tetap.

  Berkembangbiak dengan cara bertelur dan pembuahan terjadi di dalam tubuh (internal). 

Sebagi contohnya adalah pada burung kasuari, burung kutilang, dll.


5. Mammalia (hewan menyusui). 

  Mempunyai kelenjar susu, 

  berkembangbiak biak dengan cara melahirkan anak, namun ada beberapa yang bertelur, 

  berambut, 

  suhu badan homoioterm dan 

  bernafas dengan menggunakan paru-paru. 

Sebagai contohnya adalah pada

Sebangsa kera misalnya: pada hewan monyet, beruk & juga pada orang utan.

Sebangsa hewan buas, misalnya: pada harimau & pada singa.

Sebangsa pemakan serangga contohnya pada tikus, celurut, & juga pada tregiling.

Sebangsa hewan pengerat misalnya pada hewan marmut, bajing dan tikus.

Sebangsa kelelawar pada hewan kalong dan kampret.

Sebangsa hewan berbelalai misalnya pada hewan gajah.

Sebangsa ikan paus misalnya pada hewan lumba–lumba dan ikan paus.

Sebangsa hewan berkantong misalnya pada hewan kanguru












Posting Komentar untuk "IPA KELAS 7 MATERI KLASIFIKASI MH LANJUTAN"