Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pendidikan Agama Katolik Kelas 7 Aku Citra Allah yang Unik



Mata Pelajaran         : Pendidikan Agama Katolik Dan Budi Pekerti
Kelas / semester       : 7 / Gasal
Pokok Bahasan        : Aku Citra Allah yang Unik
Waktu                      :  2 x 45 menit



Kompetensi Dasar    :
1.1 Bersyukur karena dirinya diciptakan sebagai citra Allah.
2.1 Percaya diri terhadap keunikan diri sebagai citra Allah.
3.1 Memahami keunikan diri sebagai citra Allah.
4.1 Melakukan aktivitas (misalnya menyusun doa/ membuat refleksi/                                                          membuat   puisi) yang mengungkapkan rasa syukur atas dirinya sebagai                                                citra Allah.

Indikator 
Peserta didik mampu
1. Menginventarisasi ciri-ciri yang menjadikan seseorang disebut unik.
2.  Menjelaskan sikap-sikap yang muncul dalam menghadapi keunikan beserta dampaknya pada             tindakan.
3. Menjelaskan makna manusia sebagai citra Allah berdasarkan Kejadian 1: 26-28.
4. Menyusun doa tertulis yang mengungkapkan syukur karena diciptakan Allah unik adanya.

Pendahuluan:

Isi pernyataan bahwa manusia adalah citra Allah sudah sering kita dengar dalam pelajaran agama. Namun, sangatlah penting isi pernyataan itu dipahami secara benar, sebab hal itu merupakan pengakuan iman yang paling dasar bagi manusia di hadapan Allah. Demikian pula pemahaman yang benar tersebut akan berpengaruh pada sikap dan pandangan hidup kita sebagai orang beriman.
Dalam bab ini, kita akan mendalami lima hal yang penting. Pertama, peserta didik diajak mencari dan menemukan kenyataan bahwa setiap orang diciptakan secara berbeda-beda satu terhadap yang lain. Dengan kata lain, setiap manusia diciptakan secara unik, dan keunikan yang dimilikinya itu semata-mata merupakan anugerah Allah, dan karena keunikannya itu pula maka di mata Tuhan setiap orang berharga. Selain unik, setiap manusia diciptakan serupa dan segambar dengan Allah sendiri, ia harus mampu memancarkan gambaran Allah dalam kehidupannya. Kedua, Allah menciptakan manusia sebagai citra-Nya, bukan tanpa alasan, sebab dalam kedudukannya sebagai citra Allah setiap manusia dipanggil dan diutus Tuhan untuk bekerjasama dengan Tuhan dalam memgembangkan karya ciptaan-Nya menurut kehendak-Nya. Ketiga, Keunikan manusia sebagai citra Allah mengisyaratkan bahwa setiap manusia dibekali oleh Tuhan dengan kemampuan berbeda untuk saling mengembangkan diri dan menyempurnakan. Keempat, Perbedaan kemampuan yang dianugerahkan Tuhan mengajak setiap orang untuk sadar akan keterbatasan dirinya sehingga mampu menempatkan diri secara benar dalam pergaulan di tengah sesama. Kelima, kesadaran bahwa diri kita diciptakan sebagai citra Allah yang unik dengan segala kemampuan dan keterbatasannya itu diharapkan mampu mendorong kita untuk bersyukur kepada Allah yang telah menganugerahkannya.
Topik-topik yang akan dibahas dalam bab ini adalah sebagai berikut.
A. Aku Citra Allah yang Unik
B. Tugasku sebagai Citra Allah
C. Aku Memiliki Kemampuan
D. Kemampuanku Terbatas
E. Syukur sebagai Citra Allah

A. Aku Citra Allah yang Unik

1. Mengenal Keunikan diri

Pengertian kata citra:
Setiap manusia itu unik, tak ada satu orang pun yang mempunyai kesamaan dengan orang lain. Bahkan manusia kembar sekalipun selalu mempunyai perbedaan.
Keunikan itu dapat diamati dari  hal-hal fisik, psikis, bakat/ kemampuan serta pengalaman-pengalaman yang dimilikinya.
Keunikan diri itu merupakan anugerah yang menjadikan diri seseorang berbeda dan dapat ikenal dan diperlakukan secara khusus pula.
Bukankah sulit dibayangkan bila semua manusia itu sama dalam segala hal.
Tetapi dalam menghadapi keunikan sering ditemukan dua sikap. Yang bersikap positif akan menerima keunikan itu sebagai anugerah. Ia bangga bahwa dirinya berbeda, ia bersyukur bahwa apapun yang ada pada dirinya merupakan pemberian Tuhan yang baik adanya. Dengan demikian,ia tidak akan minder, ia tidak berniat menjadi sama seperti orang lain, ia tidak akan menganggap dirinya tidak berharga, ia tidak akan melakukan tindakan yang melawan kehendak Tuhan akiba ketidakpuasan terhadap dirinya, hidupnya akan tenang dan mampu bergaul dengan siapa saja.
Ada orang yang kurang menerima keunikan diri. Orang yang demikian akan merasa tidak puas,bahkan dapat melakukan tindakan apapun demi menutupi diri, misalnya operasi plastik. Orang yang demikian sering beranggapan seolah penampilan luar lebih penting.

2. Mendalami Pandangan Kristiani tentang Keunikan Diri dan Martabat Luhur Manusia
   sebagai Citra  Allah

2.1. Mempelajari kutipan Kitab Suci Kejadian 1: 26-28.

Kejadian 1: 26-28 26 Berfirmanlah Allah: “Baiklah kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.” 27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia: laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. 28 Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: “Beranakcuculah dan bertambahlah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi”.

2.2. Bila diperlukan, guru dapat menyampaikan rangkuman berikut ini.
a. Dalam kisah penciptaan dikatakan bahwa manusia diciptakan sebagai citra Allah, 
    artinya serupa dan segambar dengan Allah. Kata “serupa” dan “segambar”, sekaligus
    melukiskan  secara tepat bahwa manusia dan Allah berbeda.
b. Sejauh terlukiskan dalam Kitab Suci, istilah citra Allah itu hanya dikatakan pada manusia,
    tidak dikenakan pada ciptaan Tuhan lainnya. Hanya manusialah yang disebut citra Allah.
c. Karena manusia diciptakan sebagai citra Allah, manusia memiliki martabat sebagai     
    pribadi:
    ia bukan hanya sesuatu, melainkan seseorang. Ia mengenal diri sendiri, menjadi tuan atas
    diri sendiri,mengabdikan diri dalam kebebasan, dan hidup dalam kebersamaan dengan   
    orang lain, dan dipanggil membangun relasi dengan Allah, pencipta-Nya.
d. Sebagai citra Allah, manusia sepantasnya memancarkan diri Allah. Maka kalau Allah
    Maharahim manusia pun harus penuh pengampunan; kalau Allah Mahabaik, maka
    manusia pun  harus bermurah hati. Sebagai citra-Nya, Allah melengkapi manusia dengan
    akal budi, kebebasan, dan hati nurani. Kemampuan-kemampuan dasar itulah yang
    membedakan antara manusia dan ciptaan Tuhan lainnya. Ia adalah ciptaan Allah yang
    bermartabat luhur.

3. Refleksi
Hari ini kamu telah belajar menyadari bahwa kamu ini adalah Citra Allah yang unik. Sekarang resapkan kembali apa yang sudah kamu pelajari. Untuk itu cobalah kamu membaca dan meresapkan kembali kutipan kitab Kejadian, dengan cara mengganti kata-kata yang dicetak tebal dan digaris bawah dengan namamu sendiri.
26 Berfirmanlah Allah: “Baiklah kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.”
27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia: laki-laki dan perempuan * (...pilih salah satu...) diciptakan-Nya mereka.
28 Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: “Beranakcuculah dan bertambahlah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi”.

4. Tugas

setelah menyimak materi pembahasan hari ini, silakan menjawab pertanyaan berikut: ini:
Bacalah dalam hati sekali lagi kutipan tersebut dengan perlahan-lahan dan rasakan makna kata-kata tersebut dalam dirimu).

1. Kalau Tuhan ada di hadapanmu saat ini, apa yang mau kamu katakan kepadaNya tentang
    dirimu?
2. Apakah kamu akan mengatakan, Tuhan saya menyesal Engkau menciptakanku seperti ini?
3. Katakanlah dengan jujur kepada Tuhan apa yang ingin kamu katakan dalam sebuah
     rumusan Doa pribadi



Posting Komentar untuk "Pendidikan Agama Katolik Kelas 7 Aku Citra Allah yang Unik"