Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengaruh atau dampak perubahan sosial budaya terhadap perilaku masyarakat di Indonesia

Setiap perubahan sosial budaya dalam masyarakat sangat berpengaruh terhadap perilaku anggota masyarakat. Kalau perubahan tersebut baik, maka pengaruhnya terhadap perilaku masyarakat juga baik dan sebaliknya. Perubahan sosial budaya, ini sering kali mengganggu proses pembentukan masyarakat yang harmonis dan serasi. Keadaan masyarakat yang serasi atau harmonis sangat didambakan oleh setiap anggota masyarakat sebab dalam masyarakat yang demikian, membuat hidup nyaman dan tentram. Dalam masyarakat yang serasi atau harmonis, lembaga-lembaga masyarakat benar-benar dapat berfungsi secara maksimal dan saling mengisi. Dalam keadaan seperti itu, setiap anggota masyarakat akan merasakan ketentraman, kedamaian, kerukunan, dan sebagainya.

Foto Keberagaman masyarakat Indonesia

Namun, keadaan masyarakat yang harmonis dan serasi sering kali tidak atau jarang terwujud. Kenyataannya dalam masyarakat selalu ada anggota masyarakat yang perilakunya kadang menyimpang dari aturan yang ada, seperti pertengkaran. Hal itu terjadi karena akibat pengaruh perubahan sosial budaya dalam masyarakat tersebut.

Pengaruh perubahan sosial budaya terhadap perilaku masyarakat sangat erat hubungannya dengan fungsi nilai sosial dan kebudayaan dalam masyarakat. Beberapa fungsi atau peranan nilai sosial dalam masyarakat, antara lain sebagai berikut.

1)   Sebagai Sistem Kesatuan Makna

Sistem kesatuan makna, artinya satuan kebiasaan atau budaya yang membedakan dengan budaya daerah atau negara lain. Fungsi atau peranan nilai sosial membentuk sistem kesatuan makna tersebut yang membedakan dengan bangsa lain. Contoh, orang Indonesia apabila makan atau minum sambil duduk di kursi atau di lantai, beralaskan tikar. Sedang orang-orang Amerika biasa makan dan minum sambil berdiri, bahkan berjalan-jalan merupakan hal yang biasa.

Foto Kebiasaan makan & minum sambil berdiri adalah kebiasaan orang barat yang ditiru di Indonesia

Hal ini terjadi sebab makna budaya orang Indonesia berbeda dengan makna budaya orang Amerika. Orang Indonesia masih sangat menjunjung sopan santun yang tinggi. Cara pandang orang Amerika lebih mengutamakan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta keahlian daripada nilai-nilai kesopanan seperti orang Indonesia.

2)   Mengemban Tugas Pendidikan

Nilai sosial budaya juga berfungsi sebagai pengemban tugas pendidikan, artinya melahirkan anggota-anggota masyarakat baru dalam menghayati pola kehidupan bersama dalam masyarakat. Secara nyata tugas pendidikan atau mendidik diserahkan pada tiga lembaga atau instansi, yaitu: keluarga, sekolah, dan masyarakat. Dasar-dasar pendidikan yang diajarkan kepada warga masyarakat melalui tiga lembaga pendidikan adalah nilai-nilai sosial, seperti kesopanan, kebersamaan, persatuan dan kesatuan, moralitas, dan sebagainya.

3)   Membentuk Manusia yang Beradab

NiIai sosial budaya yang berperan dalam pembentukan sikap hidup beradab seperti nilaiai kesopanan, kerendahan hati dan nilai-nilai sosial lain yang menjunjung tinggi moral dan budaya sebagai pedoman masyarakat dalam bertingkah laku. Kesimpulannya, fungsi nilai dan budaya akan membentuk manusia beradab, yaitu terwujudnya manusia yang sopan santun, bermoral baik, berpengetahuan tinggi, dan sebagainya. Jika nilai yang baik berubah menjadi nilai-nilai yang tidak baik, akibatnya akan memengaruhi perilaku tidak baik pula bagi anggota masyarakat. Dengan demikian, maka fungsi nilai sosial budaya membentuk manusia yang beradab tidak akan terwujud.

4)   Sebagai Pola Dasar Kehidupan Bersama

Fungsi nilai sosial dan budaya adalah membentuk pola dasar kehidupan bersama maksudnya membentuk atau meletakkan pola-pola dasar umum dalam suatu masyarakat. Berdasarkan fungsi nilai sosial dan kebudayaan tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai sosial dan kebudayaan berfungsi sebagai haluan atau pedoman berperilaku bagi masyarakat. Jika nilai sosial dan kebudayaan tersebut mengalami perubahan, otomatis akan memengaruhi perubahan atau disintegrasi.

Bentuk disintegrasi akibat perubahan perilaku masyarakat dapat kalian simak dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan pelakunya, ketidakserasian sosial (disintegrasi) dikelompokkan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.

1)   Disintegrasi masyarakat, yaitu ketidakserasian yang terjadi dalam sebuah masyarakat.

2)   Disintegrasi keluarga, yaitu ketidakserasian yang terjadi dalam sebuah keluarga.

3)  Disintegrasi perorangan, yaitu ketidakserasian pada diri seseorang.

Jenis atau macam ketidakserasian atau disintegrasi yang lain, yaitu berdasarkan bentuknya. Berdasarkan bentuknya proses disintegrasi (ketidakserasian sosial) dikelompokkan menjadi sebagai berikut.

1)  Anomie

Anomie adalah keadaan dalam masyarakat yang tidak ada pegangan terhadap tindakan yang baik dan yang tidak baik. Keadaan ini terjadi karena norma atau nilai lama sudah memudar, sedangkan nilai-nilai baru terbentuk.

2)  Mestizo culture

Mestizo adalah campuran unsur-unsur kebudayaan yang memiliki warna dan sifat yang berbeda. Ciri proses mestizo adalah sifatnya normalis, artinya hanya meniru bentuk luarnya saja tanpa mengerti arti sesungguhnya.

Foto Gaya rambut punk merupakan budaya masyarakat eropa anti kemapanan, yang identik menjadi brandalan saat ditiru oleh anak muda di Indonesia

3)  Cultural lag

Cultural lag adalah ketertinggalan budaya yang disebabkan oleh unsur-unsur budaya dalam masyarakat yang pertumbuhannya tidak sama. Satu budaya bertumbuh dengan pesat, tetapi pertumbuhan unsur budaya lainnya sangat lambat, maka terjadilah cultural lag.


Posting Komentar untuk "Pengaruh atau dampak perubahan sosial budaya terhadap perilaku masyarakat di Indonesia"