Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

IPA 9 : PARTIKEL PENYUSUN BENDA DAN MAKHLUK HIDUP (PERINSIP PEMBENTUKAN MOLEKUL DAN ION )

 


C. PERINSIP PEMBENTUKAN MOLEKUL DAN ION

1. KONFIGURASI ELEKTRON

Agar mengetahui bagaimana atom-atom dapat berikatan kamu harus mempelajari susunan elektron di dalam suatu atom atau yang disebut dengan konfigurasi elektron.

Atom mempunyai tingkat-tingkat energi yang menurut Bohr disebut kulit-kulit atom. 

Menurut teori mekanika gelombang yaitu teori atom yang digunakan pada saat ini, tingkat-tingkat energi dalam suatu atom berturut-turut adalah tingkat energi K atau n=1, L untuk n=2, M untuk n=3 dan seterusnya. 

Agar lebih mudah mempelajari susunan elektron dalam suatu atom, kita gunakan istilah kulit-kulit atom sebagaimana teori Bohr untuk tingkat-tingkat energi. 

Dengan demikian suatu atom akan mempunyai kulit K (n=1), kulit L (n=2), dan seterusnya. 

Masing-masing kulit atom ditempati oleh sejumlah elektron. Setiap kulit mempunyai jumlah maksimum elektron yang dapat menempatinya. 

Misalnya kulit K, maksimum hanya dapat ditempati oleh 2 elektron. 

Apabila atom tersebut mempunyai elektron lebih dari 2 maka elektron berikutnya akan menempati kulit yang lebih tinggi. 

Pengisian elektron pada kulit-kulit atom dimulai dari pengisian kulit terdalam atau yang mempunyai energi paling rendah. 

Kulit Atom dan Jumlah Elektron yang dapat menempati kulit tersebut :

Perhatikan contoh jumlah elektron pada masing-masing kulit beberapa atom berikut.

Pengisian elektron secara berurutan dimulai dari kulit K kemudian ke kulit atom yang lebih tinggi. 

Pada contoh di atas, Atom helium (He), natrium (Na), dan klor (Cl) sesuai dengan urutan jumlah elektron maksimal yang dapat ditempati elektron. 

Namun pada Ca yang mempunyai 20 elektron, kulit atom K dan L berturut-turut ditempati oleh 2 dan 8 elektron sehingga tersisa 10 elektron. 

Walaupun kulit M dapat ditempati 18 elektron tetapi jumlah elektron yang tersisa hanya 10, maka kulit atom M hanya terisi 8 elektron dulu dan kulit atom N terisi 2 elektron. 

Tetapi kalau jumlah elektron yang tersisa setelah K dan L terisi lebih dari 18 elektron maka kulit atom M terisi 18 elektron seperti contoh pada atom bromin dan kripton. 

Intinya, elektron akan disusun pada setiap kulit hingga membentuk susunan yang paling stabil.

2. ION DAN IKATAN ION
Ion adalah atom yang bermuatan listrik. Contohnya, Na+, OH-, Cl-, Br-, K+, Ca+, dan masih banyak lagi. Nah, pada unsur natrium (Na) terdapat tanda plus (+) yang berarti atom tersebut bermuatan positif. Lalu, pada unsur hidroksida (OH) terdapat tanda minus (-) yang menunjukan atom tersebut memiliki muatan negatif. Ion akan terbentuk ketika sebuah atom melepas atau menerima elektron. 

Jika atom menerima elektron, maka akan berubah menjadi atom bermuatan negatif (anion). Contohnya, Cl-, Br-, OH-, dsb. Sedangkan, ketika atom melepaskan elektron, maka atom akan bermuatan positif (kation). Contohnya, Na+, K+, Ca+ , dsb. 

Pelepasan elektron menghasilkan ion positif dan penyerapan elektron menghasilkan ion negatif. Peristiwa terlepas atau masuknya ion pada sebuah atom disebut ionisasi. Contohnya, ketika atom natrium (Na) melepas satu elektron, maka akan membentuk ion Na+, atau ketika atom klorin (Cl) menerima 1 elektron, maka akan membentuk ion Cl-.

a. Ikatan Ion adalah ikatan yang terjadi karena adanya gaya tarik-menarik elektrostatis antara ion positif dan ion negatif. Ikatan ion terjadi antara atom-atom yang mempunyai energi ionisasi rendah dengan atom-atom yang mempunyai afinitas elektron yang besar. Unsur-unsur logam umumnya mempunyai energi ionisasi yang rendah sedangkan unsur-unsur non-logam mempunyai afinitas elektron yang besar. Oleh karena itu, ikatan ion dapat terjadi antara unsur-unsur logam dengan unsur-unsur non-logam. Contoh ikatan ion adalah pada senyawa NaCl dan senyawa CaCl2.

b. Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi karena pemakaian bersama pasangan elektron. Pasangan elektron ini dapat berasal dari masing-masing atom yang saling berikatan. Ikatan yang terbentuk disebut ikatan kovalen. Apabila pasangan elektron yang digunakan berasal dari salah satu atom yang berikatan, maka ikatan yang terbentuk disebut dengan ikatan kovalen koordinasi. Contoh ikatan kovalen pada molekul H¬2 dan contoh ikatan kovalen koordinasi pada molekul SO3.

D. SIFAT ZAT DAN HUBUNGANNYA DENGAN PARTIKEL PENYUSUN DAN        STRUKTURNYA
1. SIFAT FISIKA
    a. Kerapatan
    b. Kekerasan
    c. Elastisitas
    d. Daya hantar
    e. Kemagnetan
    f. Viskositas 
    g. Titik didih
    h. Titik beku
    i. Titik leleh
2. SIFAT KIMIA
    a. Kestabilan
    b. Kereaktifan
    c. Korosifitas

Silahkan untuk lebih jelas dan lengkapnya kalian baca juga buku paket yang sudah dibagikan dari sekolah. Lalu kerjakan latihan soal uji kompetensinya yang rumawi A dan salin jawabannya di link yang ada dibawah ini

UJI KOMPETENSI BUKU PAKET RUM. A



Posting Komentar untuk "IPA 9 : PARTIKEL PENYUSUN BENDA DAN MAKHLUK HIDUP (PERINSIP PEMBENTUKAN MOLEKUL DAN ION )"