Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

MATERI IPA 7 INTERAKSI MAKHLUK HIDUP DALAM EKOSISTEM (3)

 


Assalamualaikum wr wb ...

Selamat pagi  siswa siswi kelas VII yang cerdas. Untuk pertemuan hari ini Senin, 1 Februari 2021 kita  membahas BAB IX  yaitu INTERAKSI MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANYA (3). Pertemuan sebelumnya adalah  .INTERAKSI MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANYA. (2) hari ini kita membahas  Rantai Makanan, Jaring-jaring Makanan dan Piramida Makanan Bab IX ini terbagi menjadi beberapa Sub Bab.  Simak baik-baik materinya untuk bekal menyelesaikan TUGAS pada pertemuan yang akan datang.. Tetap semangat belajar dari rumah ..

Waalaikum salam wr wb..


RANTAI MAKANAN , JARING-JARING MAKANAN DAN PIRAMIDA MAKANAN

 

A. RANTAI  MAKANAN

Rantai makanan adalah proses transfer energi makanan dari organisme produsen, ke konsumen, dan berakhir di detritivor serta dekomposer. Tingkatan organisme yang terdapat di dalam rantai makanan disebut juga tingkatan trofik.

Organisme produsen adalah organisme yang dapat menghasilkan makanannya sendiri, disebut juga autotrof. Salah satunya dengan memanfaatkan energi matahari untuk menghasilkan glukosa dengan proses fotosintesis, sebgaimana yang dilakukan oleh mikroalga dan tumbuhan.

Konsumen adalah organisme yang tidak dapat menghasilkan makanannya sendiri, disebut juga heterotrof. Organisme konsumen dapat dibagi menjadi beberapa tingkatan. Konsumen tingkat 1 adalah konsumen yang memakan organisme produsen, konsumen tingkat dua adalah organisme yang memakan konsumen tingkat 1, konsumen tingkat tiga adalah yang memakan konsumen tingkat 2, dan seterusnya.

Kehidupan konsumen sangat tergantung pada ketersediaan produsen. Kalau produsen punah,maka konsumen akan kesulitan mencari makan, dan akan terancam punah. Secara umum, konsumen dapat dibagi menjadi beberapa tingkatan, yaitu sebagai berikut:

1.      Konsumen tingkat pertama (konsumen primer),

adalah konsumen yang memakan tumbuhan secara langsung,

misalnya, hewan pemakan tumbuhan (herbivora), seperti zooplankton, ulat, belalang, tikus, sapi, kerbau, kambing, dan kuda.


1.      Konsumen tingkat kedua (konsumen sekunder),

adalah konsumen yang memakan konsumen tingkat pertama.

Contoh dari golongan ini adalah burung pemakan ulat, dan ular pemakan tikus. Biasanya adalah hewan pemakan daging (karnivora).



1.      Konsumen tingkat ketiga (konsumen tersier),

adalah konsumen yang memakan konsumen tingkat kedua,

 misalnya, burung elang pemakan ular atau burung alap-alap pemakan burung pemakan ulat



1.      Konsumen tingkat keempat (konsumen puncak)

adalah tingkat kosumen tertinggi, yang memakan konsumen tingkat ketiga.

 

Detritivor adalah organisme heterotroph yang memakan organisme yang telah mati, dan mencerna dan menghancurkannya menjadi potongan yang kecil. Hasil pencernaan dari organisme detritivor ini kemudian dapat dikonsumsi oleh mikroorganisme pembusuk (dekomposer), untuk selanjutnya dihancurkan menjadi senyawa sederhana. Contoh organisme detritivor adalah lalat dan serangga pemakan bangkai, dan contoh organisme dekomposer adalah bakteri dan jamur pembusuk.

Organisme penyusun rantai makanan sangat tergantung dari ekosistem dan komunitas tempatnya berada. Rantai makanan yang ada di padang rumput akan berbeda dari rantai makanan yang ada di hutan hujan tropis. Selain itu, di dalam ekosistem dan komunitas yang sama bisa terdapat beberapa rantai makanan, yang berisi jenis organisme yang berbeda. Satu rantai makanan dengan rantai makanan lainnya dapat memiliki satu atau lebih jenis organisme yang sama. Kombinasi banyak rantai makanan menjadi satu rangkaian disebut juga sebagai jaring makanan.

Rantai makanan adalah aliran energi makanan dari produsen, ke konsumen, ke detritifor, sampai ke decomposer. Organisme penyusun rantai makanan sangat tergantung dari penyusun suatu ekosistem dan komunitas suatu lingkungan, dan setiap lingkungan dapat memiliki beberapa rantai makanan. Gabungan dari banyak rantai makanan disebut juga sebagai jaring makanan.

1. Rantai makanan di darat

Contoh paling mudah pada rantai makanan adalah contoh rantai makanan yang terjadi di sawah. Di mana padi merupakan produsen utama dan terbesar dalam ekosistem ini.

a. Rantai Makanan di Ekosistem Sawah

Padi → keong → katak → ular sawah → pengurai

Padi → belalang → katak → ular sawah → elang → pengurai

Padi → siput → katak → ular sawah → burung gagak → pengurai

Padi → burung pemakan biji → ular sawah → elang → pengurai

Padi → belalang → burung pipit → elang → pengurai

Padi, sebagai tumbuhan merupakan produsen penghasil makanan untuk organisme lainnya.

Tikus, dalam siklus ini tikus merupakan konsumen primer. Hal ini dikarenakan tikus sebagai hewan pemakan tumbuhan. Di mana pada siklus di atas tikus akan memakan padi untuk kelangsungan hidupnya.

Ular, Ular disebut dengan konsumen sekunder, hal ini dikarenakan pada siklus ini, ular tidak menempati puncak rantai makanan. Ular memakan tikus sebagai sumber energi dan untuk kelangsungan hidupnya.

Elang, dalam siklus rantai makanan, Elang disebut sebagai konsumen puncak. Karena selain memangsa hewan lain dan termasuk pada kategori hewan karnivora, taka da makhluk lain yang memangsa ular.

Pengurai/Dekomposer, sebagai pengurai tentu berfungsi untuk menyerap nutrisi yang ada pada elang yang telah mati. Nutrisi yang diserap oleh pengurai ini, nantinya akan diserap kembali ke tanah, dan diserap kembali oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis.

b. Rantai makanan pada Ekosistem Hutan

1. bunga → rusa → beruang → pengurai

2. bunga → belibis → elang → pengurai

3. Rumput → marmut → elang → pengurai

4. Rumput → marmut → beruang → pengurai

5. Rumput → kupu-kupu → belibis → elang → pengurai

6. tanaman → babi hutan → harimau → pengurai

7. Tanaman → rusa → serigala → pengurai

8. Tanaman → kancil → harimau → pengurai

9. Tanaman → panda → singa → pengurai

10. Tanaaman → rusa → ular pyton → pengurai

 


2. Rantai makanan di air

Selain di darat, siklus rantai makanan juga terjadi bagi makhluk yang hidup di air. Dan di dalam laut terdapat ekosistem terbesar yang ada di dunia. Maka jangan heran jika banyak rantai makanan di dalamnya. Dan berikut beberapa contoh rantai makanan yang ada di air.

a. Rantai makanan pada Ekosistem Laut

Alga – Ikan kecil – Ikan besar – Hiu – Pengurai/ Dekomposer

Alga/fitoplankton, alga merupakan tumbuhan yang tumbuh di dasar laut, sehingga alga ini disebut dengan produsen.

Ikan kecil, konsumen primer dalam siklus ini merupakan ikan-ikan kecil yang memperoleh sumber energi dari tumbuhan laut.

Ikan besar, tentunya sekalin adanya konsumen primer, dalam laut pun terdapat konsumen sekunder yang memakan ikan-ikan kecil. Ikan kecil ini akan dimangsa oleh ikan besar untuk memenuhi kebutuhan energi.

Hiu, konsumen puncak rantai makanan pada siklus ini ialah hiu. Hiu sebagai predator laut ini memangsa ikan-ikan yang berukuran besar untuk kelangsungan hidupnya.

Pengurai/Dekomposer, dalam laut pun terdapat pengurai yang akan membantu mengurai kembali nutrisi-nutrisi yang terdapat pada hiu mati agar dapat diserap kembali oleh tanah untuk tanaman yang tumbuh di laut.

Contoh rantai makanan di air lainnya ialah sungai, dan sebagai contoh siklus rantai makanan yang terjadi ialah:

Alga – Ikan – Burung Bangau – Buaya – Pengurai/Dekomposer

Alga → Ikan kecil → Ikan Baraccuda → Manusia → Dekomposer

 Fitoplankton → Zooplankton → Ikan kecil → Ular laut → Dekomposer

 Zooplankton → Lobster → Manusia → DekomposerFitoplankton → Zooplankton → Ikan kecil → Ikan salmon → Dekomposer



b. Rantai makanan pada ekosistem Sungai

Di dalam bumi kita yang indah dan cantik yang merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa ini, terdiri atas beragam ekosistem alami didalamnya. Salah satu ekosistem tersebut adalah ekositem sungai. Ekosistem sungai merupakan ekosistem perairan yang memiliki beberapa karakteristik khas, diantaranya adalah air sungai yang terus mengalir dari hulu menuju hilir, perubahan kondisi fisik dan kimia berlangsung secara terus – menerus. Selain itu ekosistem sungai juga memiliki tumbuhan dan hewan yang mampu melakukan adaptasi dalam kondisi air mengalir sekalipun. Inilah yang menjadi salah satu faktor pendukung membuat ekosistem sungai menajdi menarik. Seperti yang sudah kita ketahui bersama, di dalam ekosistem apapun, pasti di dalamnya terdapat hubungan kompleks antara lingkungan dan organisme disekitarnya

Berikut ini adalah contoh rantai makanan di sungai:

Energi matahari → alga → ikan sepat → burung bangau → buaya → pengurai

Energi matahari → alga → ikan salmon → beruang → pengurai

Energi matahari → fitoplankton → keong mas → ikan mas → manusia → pengurai

Energi matahari → fitoplankton → yuyu → burung bangau → pengurai

Energi matahari → alga → ikan → beruang → dekomposer

Energi matahari → ganggang → ikan → bangau → buaya → dekomposer

Tumbuhan air → ikan → bangau → buaya

Tumbuhan air → ikan pemakan tumbuhan → bangau → buaya → dekomposer

Lumut → ikan herbivora → ikan karnivora → buaya → dekomposer

Energi matahari → tumbuhan air → serangga air → kadal → ular → buaya → pengurai

Energi matahari → alga → udang → ikan air tawar → elang → pengurai

Energi matahari → fitoplankton → udang lembut → ikan lele → manusia → pengurai

Energi matahari → alga → serangga air  → kodok → ular → elang → pengurai

Energi matahari → alga → ikan air tawar → manusia → pengurai

Energi matahari → tumbuhan air → ikan herbivora → manusia →pengurai

B. JARING-JARING MAKANAN

Jaring-jaring makanan adalah gabungan dari rantai makanan yang saling berhubungan dikombinasikan, tumpang tindih dalam suatu ekosistem. Nama lain untuk jaring-jaring makanan adalah sistem sumber daya-konsumen.

Antara mahkluk hidup dan lingkungan adalah hal yang tidak dipisahkan dalam jaring-jaring makanan. Apa berbedaan dari keduanya? Organisme yang terkumpul pada jaring-jaring makanan mempunyai beberapa jenis organisme yang dapat dipilih menjadi makanannya.

Sedangkan dalam rantai makanan, organisme yang berperan menjadi konsumen hanya memiliki satu pilihan makanan saja. Organisme dalam rantai maknan lebih sedikit. Menurut seorang ahli biologi dari Universitas Oxford, Charles Elton, pada tahun 1920-an berpendapat bahwa rantai makanan atau jaring-jaring makanan buk

Contoh Jaring-Jaring Makanan

Jika di dalam suatu rantai makanan dapat ditarik lurus siklusnya, berbeda dengan jaring-jaring makanan. Pada jaring-jaring makanan peristiwa siklus maknannya tidak sesederhana rantai makanan.

Dalam satu mahkluk hidup bisa memakan lebih dari satu jenis mahkluk hidup lainnya, sehingga menciptakan garis-garis yang saling bersilangan.

1. Contoh Jaring-Jaring Makanan Di Darat


Berikut ini merupakan contoh dari jaring-jaring makanan yang ada di ekosistem hutan :

  1. Rerumputan – rusa – beruang – pengurai
  2. Rerumputan – kambing – harimau – pengurai
  3. Rerumputan – rusa – harimau – pengurai
  4. Rerumputan – monyet – harimau – pengurai
  5. Rerumputan – monyet – harimau – pengurai
  6. Rerumputan – marmut – ular piton – elang – pengurai
  7. Rerumputan – kelinci – ular – elang – pengurai
  8. Rerumput – tikus – ular – elang – pengurai
  9. Rerumput – marmut – elang – pengurai
  10. Rerumput – kelinci – beruang – pengurai
  11. Rerumputan – serangga – katak – ular – elang – pengurai 

2. Contoh Jaring-Jaring Makanan Di Laut



Berikut ini merupakan contoh dari jaring-jaring makanan yang ada di ekosistem laut :

  1. Tumbuhan alga – udang – ikan kecil – burung camar – anjing laut – hiu – pengurai
  2. Rumput laut – ikan – burung camar – anjing laut – hiu – pengurai
  3. Rumput laut – udang – ikan – singa laut – hiu – pengurai
  4. Fitoplankton – ikan – burung bangau – ular laut – pengurai
  5. Fitoplankton – zooplankton – ikan kecil – burung camar – anjing laut – hiu – pengurai
  6. Tumbuhan alga – ikan kecil – ikan besar – hiu – pengurai
  7. Tumbuhan alga – kepiting – ikan – singa laut – paus pembunuh – pengurai
  8. Rumput laut – kepiting – cumi-cumi – pinguin – anjing laut – paus pembunuh – pengurai
  9. Rumput laut – ikan kecil – ikan besar – anjing laut – hiu – pengurai
  10. Fitoplankton – udang – ikan kecil – anjing laut – paus pembunuh – pengurai

Tak hanya di darat, jaring-jaring makanan juga berlaku bagi mahkluk hidup yang tinggal di laut. Sebagai contoh, zooplankton bisa memakan fitoplankton.

Zooplankton sendiri dapat dimakan oleh gurita, salmon, udang atau mahkluk lainnya. Gurita, salmon dan udang tersebut kemudian dimakan oleh hiu atau paus. Setelah itu hiu dan paus mati yang kemudian diurai oleh bakteri yang ada di laut.

3. Contoh Jaring-Jaring Makanan di Sawah


Berikut ini merupakan contoh dari jaring-jaring makanan yang ada di ekosistem sawah :

  1. Padi – serangga – tikus – ular sawah – pengurai
  2. Padi – serangga – katak – ular sawah – elang – pengurai
  3. Padi – belalang – katak – ular – elang – pengurai
  4. Padi – serangga – burung – ular – elang – pengurai
  5. Padi – belalang – burung cicit – elang – pengurai
  6. Padi – burung pemakan biji – ular sawah – elang – pengurai
  7. Padi – tikus – ular – elang – pengurai
  8. Padi – keong mas – katak – ikan – ular sawah – pengurai
  9. Padi – tikus – ular – burung gagak – pengurai
  10. Padi – siput – katak – ular – burung gagak – pengurai

Sawah juga menjadi salah satu habitat yang terdapat mahkluk hidup tinggal didalamnya. Tentu saja dari beragam mahkluk hidup disana, membuat adanya jaring-jaring makanan demi mempertahankan hidup suatu mahkluk hidup.

Contohnya, padi sebagai produsen dimakan oleh ulat atau belalang. Kemudian ulat atau belalang dimakan oleh tikus. Tikus dimakan oleh ular atau burung pemangsa. Burung pemangsa juga bisa memakan ular. Burung pemangsa mati diuraikan oleh bakteri.

4. Jaring-Jaring Makanan di Air Tawar



Berikut ini merupakan contoh dari jaring-jaring makanan yang ada di ekosistem danau :

  1. Fitoplankton – ikan – ular – burung elang – pengurai
  2. Fitoplankton – serangga air – ikan kecil – ikan besar – manusia – pengurai
  3. Tumbuhan air – udang – ikan – burung camar – pengurai
  4. Tumbuhan alga – eceng gondok – siput – burung pemakan ikan – pengurai
  5. Tumbuhan alga – serangga air – katak – ular – elang – pengurai
  6. Fitoplankton – zooplankton – larva capung – ikan – burung bangau – pengurai
  7. Fitoplankton – ikan kecil – ikan besar – bangau – pengurai
  8. Tumbuhan air – ikan – kepiting – manusia – pengurai
  9. Tumbuhan air – serangga air – kadal – ular – elang – pengurai
  10. Tumbuhan alga – udang – ikan – elang – pengurai

Jaring-jaring makanan di air tawar atau sungai banyak melibatkan jenis mahkluk hidup. Sungai adalah salah satu habitat yang banyak memiliki mahkluk hidup karena air adalah sumber kehidupan.

Sebagai contoh, tanaman air atau alga dimakan oleh ikan kecil, udang dan siput. Kemudian hewan tersebut dimakan oleh ikan besar, kodok atau ular. Bebek dan bangau bisa memakan udang, kodok dan ikan besar. Ular, bangau dan ikan besar bisa dimakan oleh burung elang.

Tak hanya contoh di atas, masih banyak lagi jaring-jaring makanan yang terjadi di tempat habitat lain. Setiap habitat yang berbeda maka jaring-jaring makanan yang diciptakan pun berbeda.

Jadi, perbedaan antara rantai makanan dan jaring-jaring makanan adalah rantai makanan merupakan bagian dari jaring-jaring makanan.

C. PIRAMIDA MAKANAN

Piramida makanan adalah gambaran secara umum hubungan antar komponen biotik dalam sebuah ekosistem. Piramida makanan menunjukkan ukuran relatif dari beragam komponen di berbagai tingkat trofik rantai makanan.

Piramida makanan yaitu gambaran secara umum hubungan antar komponen biotik dalam sebuah ekosistem.

Terdapat perbedaan antara piramida makanan dengan rantai makanan, sebab piramida makanan memberikan gambaran interaksi antar komponen biotik, yang lebih dari sekedar peristiwa makan dan dimakan dalam rantai makanan.

Dalam suatu ekosistem, tumbuhan berperan sebagai produsen yang memiliki jumlah populasi lebih besar dibandingkan dengan tingkat trofik lainnya.

Jumlah popolasi produsen lebih banyak dibandingkan konsumen I, konsumen II, konsumen III dan seterusnya hingga sampai pada konsumen puncak.

Piramida makanan yaitu gambaran secara umum hubungan antar komponen biotik dalam sebuah ekosistem.

Terdapat perbedaan antara piramida makanan dengan rantai makanan, sebab piramida makanan memberikan gambaran interaksi antar komponen biotik, yang lebih dari sekedar peristiwa makan dan dimakan dalam rantai makanan.

Dalam suatu ekosistem, tumbuhan berperan sebagai produsen yang memiliki jumlah populasi lebih besar dibandingkan dengan tingkat trofik lainnya.

Jumlah popolasi produsen lebih banyak dibandingkan konsumen I, konsumen II, konsumen III dan seterusnya hingga sampai pada konsumen puncak.

Jenis – Jenis Piramida Makanan

1. Piramida Biomassa

Piramida Biomassa yaitu salah satu sistem piramida yang menyatukan massa dari semua organisme yang berada pada suatu habitat tertentu.


Piramida Biomassa terbagi menjadi 2 bagian, diantaranya:

§  Piramida Tegak, yaitu suatu sistem piramida yang massa produsennya lebih besar, dibandingkan dengan tingkat trofik yang berada di atasnya, dan biasanya menggambarkan sebuah ekosistem daratan.

§  Piramida Terbalik, yaitu sebuah sistem piramida yang massa produsennya lebih kecil, dibandingkan dengan massa gabungan dari konsumennya, dan biasanya menggambarkan sebuah ekosistem perairan.

 

2. Piramida Energi

Piramida energi ini terjadi penurunan energi pada setiap tingkat trofik. Semakin tinggi tingkat trofiknya jumlah energi maka akan semakin mengecil.

Sehingga, produsen memiliki energi lebih besar dibandingkan dengan konsumen-konsumen ditingkat trofik yang lebih tinggi. Semakin mengecilnya jumlah energi pada setiap trofik disebabkan adanya beberapa faktor.

Diantaranya seperti:

§  Hanya sebagian makanan tertentu saja yang bisa dimakan oleh tingkat trofik selanjutnya.

§  Tidak semua makanan yang dimakan bisa dicerna melainkan dikeluarkan menjadi kotoran.

§  Sebagian makanan yang dimakan dicerna menjadi bagian dari tubuh organisme, sedangkan pada sisanya sebagai sumber energi.

3. Piramida Populasi

Piramida Populasi adalah sebuah organisme yang berperan sebagai produsen harus memiliki populasi yang lebih banyak dibandingkan dengan tingkat trofik yang mana berperan sebagai konsumen di atasnya.


Ujung piramida populasi ini diposisikan oleh organisme yang berperan sebagai konsumen III, dan diantara dasar & puncaknya piramida populasi ini, ditempati oleh beberapa tingkatan konsumen lainnya (konsumen I & konsumen II).

Suatu populasi pada konsumen I harus lebih banyak daripada populasi pada konsumen II, dan populasi pada konsumen II harus lebih banyak dibandingkan populasi pada konsumen III & seterusnya.

Piramida populasi juga disebut sebagai piramida penyeimbang dari populasi setiap organisme. sebab sudah sewajarnya populasi dari kelompok mangsa selalu lebih banyak dibandingkan dengan sekelompok pemangsanya.

Sehingga sumber makanannya tidak akan pernah habis. Namun jika sebaliknya yaitu jumlah pemangsa lebih besar, maka berakibat kepunahan dari suatu organisme itu sendiri.

Tingkatan Piramida Makanan

Piramida Makanan  terdiri dari 5 tingkatan makanan dan minuman sesuai kebutuhan tubuh manusia serta 1 tingkat pondasi hidup sehat seperti berolahraga teratur dan menjaga berat badan yang ideal.

Berikut beberapa tingkatan piramida makanan:

§  Tingkat Pertama

Tingkat dasar dalam piramida makanan sehat ini adalah menjaga berat badan ideal dan rutin berolahraga. Kedua unsur tersebut sangat mempengaruhi kualitas hidup sehat kita.

Dengan berolahraga kita dapat membakar kalori yang kita konsumsi dan menjaga tubuh tetap berada di berat badan yang ideal. 

§  Tingkat Kedua

Air berperanan sangat penting dalam tubuh manusia, yang mana air berfungsi sebagai pembentuk sel dan cairan tubuh, pengatur suhu tubuh, pelarut zat-zat gizi lainnya dan sebagai pembantu dalam proses pencernaan.

§  Tingkat Ketiga

Tingkat ketiga piramida makanan yaitu makanan-makanan yang merupakan sumber karbohidrat tinggi seperti nasi, kentang, roti, biskuit, jagung dan ubi.

Makanan tersebut biasanya disebut dengan makanan pokok yang umumnya dikonsumsi 3 sampai 8 porsi sehari.

§  Tingkat Keempat

Tingkat keempat dari Piramida Makanan adalah sayur-sayuran dan buah-buahan yang merupakan sumber serat, vitamin dan mineral.

Sayur-sayuran sebaiknya dikonsumsi 3 hingga 5 porsi sedangkan buah-buah dapat dikonsumsi 2 sampai 3 porsi sehari.

§  Tingkat Kelima

Tingkat kelima yaitu makanan-makanan yang merupakan sumber protein baik protein nabati maupun protein hewani.

Protein Nabati yaitu protein yang berasal dari tumbuh-tumbuhan seperti Kacang-kacangan dan makanan olahannya (tempe, tahu).

Sedangkan Protein Hewani yaitu Protein yang didapat dari hewan diantaranya seperti daging sapi, ikan, ayam, telur dan produk-produk susu. 

§  Tingkat Puncak

Posisi puncak ini merupakan makanan-makanan yang tingkat konsumsinya harus dibatasi.

Hal ini disebabkan tingkat kebutuhan akan makanan tersebut sangat rendah. Makanan-makanan tersebut diantaranya seperti garam, gula dan minyak.


Demikian materi Bab IX ttg INTERAKSI MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANYA bagian ke 3  yaituRANTAI MAKANAN, JARING-JARING MAKANAN DAN PIRAMIDA MAKANAN , simpan baik-baik linknya yaa,. Untuk pertemuan yang akan datang masih Bab IX   , Pelajari dengan seksama  materi tersebut dan bisa dilihat di GC atau buka link yang sudah d share  di WA kelas.

 

Selamat belajar semoga kalian sukses

 

 






 













Posting Komentar untuk "MATERI IPA 7 INTERAKSI MAKHLUK HIDUP DALAM EKOSISTEM (3)"