Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

AL-KHULAFAU AR-RASYIDUN PENERUS PERJUANGAN NABI MUHAMMAD SAW.

 

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh...

Apa kabarmu hari ini? Semoga dalam keadaan sehat semua yaa😄

Jangan lupa tetap patuhi protokol kesehatan dengan 3M, yaitu Mencuci tangan dengan sabun, Menjaga jarak dengan orang lain dan Memakai masker 😷

Anak-anakku kelas 7 yang salih-salihah dan yang hebat-hebat, semoga senantiasa diberkahi dan dirahmati oleh Allah Swt. Pada pelajaran yang kemarin kita membahas tentang shalat Jamak, Qashar dan Jamak Qashar. setelah kalian baca, dipahami dan dipraktikan ketika melakukan perjalanan jauh.

Nah, pada hari ini kita akan membahas tentang Al-Khulafau Ar-Rasyidun. Apakah ada yang sudah tahu siapa saja Al-Khulafau Ar-Rasyidun...??

Khulafaurrasyidin berasal dari kata 'khulafa' yang artinya pengganti dan 'rasyidin' yang artinya orang yang mendapat petunjuk. Jadi arti Khulafaurrasyidin adalah para pengganti dan penerus kepemimpinan Islam setelah Rasulullah saw. wafat.

Istilah Khulafaurrasyidin diberikan kepada para sahabat yang terpilih menjadi pemimpin pengganti setelah Rasulullah saw. wafat, tetapi mereka bukan nabi atau rasul. Masa Khulafaurrasyidin termasuk generasi terbaik setelah zaman Rasulullah saw, sebagaimana hadis Nabi Muhammad saw. tentang sebaik-baiknya zaman.

Sejarah kepemimpinan Khulafaurrasyidin diawali dengan sakitnya Rasulullah saw. yang berakhir pada wafatnya Nabi Muhammad saw. pada hari Senin, 8 Juli 632 M (12 Rabi'ul Awal 11 H) di Madinah. Sebelum wafat, Rasulullah saw. tidak pernah mempersiapkan seseorang yang akan menggantikan kepemimpinan beliau. Sehingga setelah wafatnya Rasulullah terjadi beberapa perselisihan antara golongan Anshar dan golongan Muhajirin. Kedua kelompok itu menyatakan bahwa merekalah yang paling berjasa dalam pengembangan agama Islam. Perselisihan itu kemudian dapat diselesaikan secara damai, setelah Umar bin Khattab menegaskan bahwa yang paling berhak memegang kepemimpinan sepeninggal Rasulullah adalah orang-orang Quraisy, karena merekalah orang-orang pertama yang menerima ajaran Islam. Akhirnya Umar bin Khattab membaiat Abu Bakar As-Shiddiq menjadi khalifah dan disetujui oleh Sa'ad bin Ubadah dan hadirin lainnya pun ikut menyetujui. Inilah awal kepemimpinan Khulafaurrasyidin.

Adapun tokoh-tokoh pemimpin Islam setelah wafat Rasulullah yang tergolong dalam Khulafaurrasyidin sebagai berikut.

1. Abu Bakar As-Shidiq

2. Umar bin Khattab

3. Utsman bin Affan

4. Ali Bin Abi Thalib

Selanjutnya mari kita pelajari bagaimana gaya kepemimpinan mereka sehingga setiap kepemimpinan mereka menorehkan prestasi yang gemilang.

1. Abu Bakar As-Shidiq (11-13 H / 632-634 M)

Abu Bakar As-Sidiq lahir pada tahun 573 M dari sebuah keluarga terhormat di Mekah dua tahun satu bulan setelab kelahiran Nabi Muhammad saw. Nama aslinya adalah Abdullah ibn Abu Kuhafab. Ia mendapat gelar as-Siddiq setelah masuk Islam. 

Abu Bakar diberi gelar oleh Rasulullah saw. "as-Siddiq", artinya yang benar. Mengapa beliau rnendapat gelar seperti ini? Ketika itu, Rasulullah saw. melakukan lsra' Mi'raj, yaitu melakukan  perjalanan malam dari Masjidil Haram di Mekah ke Masjidil Aqsa di Palestina dan naik ke langit sampai ke Sidratul Muntaha dalam waktu sepertiga malam. Pada peristiwa itu Rasulullah saw. diberi tugas oleh Allah berupa salat lima kali sehari semalam. Ketika berita ini disampaikan kepada orang­ orang kafir Mekah, serentak orang-orang kafir Mekah tidak mempercayainya, bahkan mereka menganggap bahwa Nabi Muhammad saw. melakukan kebohongan. Akan tetapi, Abu Bakar langsung membenarkan apa yang dikatakan oleh Nabi tersebut. 

Abu Bakar as-Siddiq termasuk as-Sabiqun al-awaalun, yaitu orang-orang yang pertama masuk Islam. Ketika ia masuk Islam, seluruh harta dan jiwanya dikorbankan untuk membela agama Islam yang pada saat itu masih belurn berkembang. Dengan kegigihan dan keuletannya, beliau setia mendarnpingi Nabi Muhammad saw. untuk selalu berdakwah mengajarkan ajaran Islam.  Abu Bakar as-Siddiq selalu dicaci-maki oleh musuh-musuhnya gara-gara mengikuti agama Islam. Akan tetapi, Abu Bakar tetap saja setia bahkan sampai pada saat Rasulullah saw. mau hijrah, ia tetap setia mendampinginya, meskipun rintangan yang dihadapinya sangat berat.  Abu Bakar as-Siddiq sudah memberi contoh yang baik. la selalu mengorbankan jiwa dan raganya hanya untuk kejayaan Islam. Ia juga patuh pada ajaran agamanya. Kita yang sudah mengenal Islam sejak kecil, sejak sekolah taman kanak-kanak, sudah diajari tentang salat, tentang berbuat baik, tentu sekarang tinggal mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Kita harus yakin jika kita dan orang lain berbuat baik, niscaya dunia ini akan aman dan tenteram, tidak akan ada lagi peperangan dan permusuhan. 

Pada masa Abu Bakar as-Siddiq menjadi Khalifah, program yang terkenal adalah:

1) Memerangi orang-orang yang keluar dari Islam (murtad), 

2) Memerangi orang-orang yang enggan membayar zakat, 

3) Memerangi orang-orang yang mengaku nabi (nabi palsu). 

2. Umar bin Khattab (13-23 H / 634-644 M)

Nufail Al-Shimh Al-Quraisy dan memiliki julukan yang diberikan oleh Umar bin Khattab Nabi, yaitu al-Faruk yang berarti orang yang bisa rnemisabkan antara kebenaran dan kebatilan.  Umar bin Khattab adalah orang yang sangat berani sehingga ia dijuluki singa padang pasir. Sebelum masuk Jslam, ia sangat ditakuti oleh orang-orang Islam karena kebengisannya. Begitu juga ketika sudah masuk Islam, ia sangat ditakuti oleh musuhnya, yaitu orang-orang kafir. 

Meskipun keras kepala, tetapi bati beliau lembut. la keras terhadap orang-orang yang mengingkari ajaran Islam atau orang-orang kafir, tetapi ia sangat lembut terhadap orang-orang yang baik. Ketika menjadi pemimpin, ia selalu mendabulukan kepentingan orang banyak. la tidak pernah mendahulukan kepentingan sendiri. Prinsipnya, lebih baik tidak  makan dan tidur di lantai dari pada makan enak dan tidur di istana sementara rakyatnya menderita. 

Pada suatu malam, hartawan Abdurrabman bin Auf dipanggil oleh Khalifah Umar bin Khattab untuk diajak pergi ke pinggir kota Madinah. "Malam ini akan ada serombongan kafilah yang hendak bemalam di pinggir kota, dalam perjalanan  pulang," kata Khalifah Umar kepada Abdurrahman bin Auf. 

"Lalu maksud Anda bagaimana?" tanya Abdurrahman. 

"Oleh karena kafilah itu membawa barang dagangan yang banyak, maka kita ikut bertanggung jawab atas keselamatan barang dari gangguan tangan-tangan usiI. Jadi, nanti malam kita bersama-sarna harus mengawal mereka," sahut Khalifah. 

Ajakan itu disambut gembira oleh Abdurrahman. Bahkan, dia sudah mempersiapkan jiwa-raganya untuk berjaga semalam suntuk. Namun, apa yang terjadi di sana? Temyata lain dengan yang diduganya semula. 

Ketika malam telah mulai sepi, Khalifah Umar bin Khattab berkata padanya, "Abdurrahman ... kau boleh tidur! Biarlah saya saja yang berjaga-jaga. Nanti kalau ada apa-apa kau saya bangunkan". 

Suatu malam, Auza'iy pernah memergoki Khalifah Umar masuk ke rumah seseorang. Ketika keesokan harinya dia datang ke rumah itu, ternyata penghuninya seorang janda tua yang buta dan sedang menderita sakit. Janda itu mengatakan bahwa tiap malam ada orang yang datang ke rumahnya untuk mengirim makanan dan obat-obatan. Siapa nama orang itu, janda tua itu sama sekali tidak tahu. Padahal orang yang tiap malam datang ke rumahnya adalah Khalifah yang mereka kagumi. 

Suatu malam, Khalifah Umar berjalan-jalan di pinggir kota. Tiba-tiba, didengamya rintihan seorang wanita dari dalam sebuah kemah yang kumal. Ternyata yang merintih itu seorang wanita yang akan melahirkan. Di sampingnya, suaminya kebingungan. Pulanglah Khalifah ke rumahnya untuk membawa istrinya, Ummu Kulsum, untuk menolong wanita yang akan melahirkan itu.Wanita yang ditolongnya itu pun tidak tahu bahwa orang yang menolongnya adalah Khalifah Umar, Amirul Mu 'minin yang mereka cintai.

3. Utsman bin Affan (23-35 H / 644-656 M)

'Usman bin 'A.flan adalah sahabat Nabi yang termasuk al-Khulafa 'u ar-Rasyidun yang ke-3 setelah Umar bin Khattab. Ia dikenal sebagai pedagang kaya raya dan pebisnis yang andal namun sangat dermawan. Banyak bantuan ekonomi yang diberikan olehnya kepada umat Islam di awal dakwah Islam. Ia mendapat julukan zunnurain yang berarti "pemilik dua cahaya." Julukan ini didapat karena Usman telah menikahi putri kedua dan ketiga Rasullah, yaitu Ruqayah dan Ummu Kulsum. 

'Usman bin 'Affan tidak segan-segan mengeluarkan kekayaannya untuk  kepentingan agama dan masyarakat umum. Ia membeli sumur yang jemih aimya dari seorang Yahudi seharga 200.000 dirham yang setara dengan dua setengah kilogram emas pada waktu itu. Sumur itu ia wakafkan untuk kepentingan rakyat umum. 'Usman juga memberi bantuan untuk memperluas Masjid Madinah dan membeli tanah di sekitarnya. Ia mendermakan 1.000 ekor unta dan 70 ekor kuda, ditambah 1.000 dirham sumbangan pribadi untuk Perang Tabuk yang nilainya sarna dengan sepertiga biaya ekspedisi tersebut. Pada masa pemerintahan Abu Bakar, Usman juga pernah memberikan gandurn yang diangkut dengan 1.000 unta untuk  membantu kaum miskin yang rnenderita di musim kering. 

4. Ali Bin Abi Thalib (35-41 H / 656-661 M)

Ali bin Abi Talib Muhammad saw. bersama istrinya, Khadijah, mengasub Ali dan mengangkatnya sebagai anak. Hal ini sekaligus untuk membalas jasa Abu Talib yang telah mengasuh Nabi sejak beliau kecil hingga dewasa. Dengan demikian sejak kecil Ali sudah bersama dengan Nabi Muhammad saw. 

Pada usia remaja setelah wahyu turun, Ali banyak belajar langsung dari Rasulullah. Beliau selalu dekat Nabi karena menjadi anak angkatnya dan berlanjut menjadi menantunya. Didikan langsung Nabi kepada Ali dalam semua aspek ilmu Islam menggemblengnya menjadi seorang pemuda yang sangat cerdas, berani, dan sabar. Setelah hijrah dan tinggal di Madinah, Ali dinikahkan Nabi dengan putri kesayangannya, Fatimah. Nabi menimbang Ali yang paling tepat dalam banyak hal, seperti nasab keluarga yang serumpun (Bani Hasyim) yang paling dulu mempercayai kenabian Muhammad (setelah Khadijah). 

Ali bin Abi Talib adalah salah seorang ilmuwan yang sangat cerdas. Rasulullah  mengatakan "Anaa madiinatul 'ilm wa 'aliyu babuha" (Saya adalah kota ilmu dan Ali adalah pintu gerbangnya).  Sebagaimana Khalifah Umar bin Khatab, Ali bin Abi Talib sebagai Khalifah terakhir juga memiliki sifat yang sama, cerdas dan tegas. Proses pergantian Khalifah dari 'Usman bin 'Affan ke Ali bin Abi Talib mengalami hambatan. Ada kelompok yang setuju dan yang menentang. Dalam situasi genting seperti ini, Ali bin Abi Talib tampil dengan tegas sehingga dapat menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang timbul. Inilah kepiawaian Khalifah Ali bin Abi Talib. 

PRESTASI KHULAFAURRASYIDIN

A. Prestasi Khalifah Abu Bakar

1. Memerangi Kaum Murtad dan Orang-Orang yang Tidak Membayar Zakat

Tantangan pertama yang dihadapi pada awal terpilihnya Abu Bakar As-Sidiq menjadi khalifah adalah banyaknya kaum murtad yang cukup mengancam persatuan dan stabilitas umat Islam. Beberapa suku Arab berasal dari Hijaz dan Nejd menyatakan murtad dan membangkang kepada khalifah baru dan sistem yang ada.

Selain banyaknya kaum murtad, juga terdapat sekelompok orang yang menolak membayar zakat walaupun tidak menolak Islam secara utuh. Suku-suku tersebut menyatakan bahwa mereka hanya memiliki perjanjian dengan Nabi Muhammad saw. Oleh karena itu, kematian Nabi Muhammad saw. menjadi alasan sehingga perjanjian tersebut tidak berlaku lagi.

Menghadapi situasi ini, khalifah Abu Bakar As-Sidiq bersikap tegas. Ketegasannya tersebut tersirat dalam salah satu ucapannya, yaitu jika saja zakat itu hanya seutas tali unta dan mereka tidak mau menunaikannya, niscaya tetap aku perangi mereka. Di balik ketegasannya, Khalifah Abu Bakar As-Sidiq tetap berpesan kepada para panglimanya untuk mengadakan pendekatan secara persuasif atau damai.

2. Memerangi Nabi Palsu

Berikut adalah orang-orang yang mengangkat dirinya sendiri sebagai nabi.

a) Aswad Al-Ansi, adalah pemimpin suku Badui di Yaman yang berhasil merebut Najran dan San'a. Kamudian Aswad Al-Ansi terbunuh oleh saudaranya gubernur Yaman.

b) Thulaihah bin Khuwailid Al-Asadi, merupakan salah satu yang menganggap dirinya sebagai nabi. Pengikutnya berasal dari bani Asad, Gatafan dan bani Amir. 

c) Malik bin Nuwairah, memimpin bani Yarbu dan bani Tamim yang tidak lagi mengakui Islam.

d) Musailamah Al-Kazab, merupakan salah satu pemimpin suku yang mengaku dirinya sebagai nabi. Ia berhasil menyusun pasukan berkekuatan 40.000 orang. Di dukung oleh bani Hanifah di Yamamah, ia mengawini Sajah yang juga mengaku dirinya sebagai nabi dari kalangann Kristen.

3. Penyusunan Kitab/Kodifikasi Al-Qur'an

Setelah terjadi Perang Yamamah, Umar bin Khattab sebagai penasihat utama Khalifah Abu Bakar As-Sidiq memberi saran agar melakukan kodifikasi Al-Qur'an. Pada mulanya, Khalifah Abu Bakar merasa enggan melakukan saran ini karena Rasulullah tak pernah mencontohkannya. Akan tetapi, Umar bin Khattab mengemukakan beberapa alasan, yakni salah satunya adalah banyaknya para penghafal al-qur'an meninggal dalam perang Yamamah. Berdasarkan alasan tersebut, Khalifah Abu Bakar As-Sidiq bersedia mengumpulkan ayat-ayat al-qur'an. Zaid bin Sabit ditunjuk sebagai pemimpin proyek mulia ini, hal ini karena semasa hidup Rasulullah ia adalah sahabat yang menulis ayat-ayat al-qur'an dengan bimbingan nabi secara langsung. Selain itu, ada juga sahabat yang menyalinnya ke pelepah kurma, bebatuan atau tulang-belulang. Mereka lalu mengajarkannya kepada kaum muslimin di daerah lain. Akhirnya usaha pengumpulan ayat-ayat al-qur'an selesai. Mushaf disimpan oleh khalifah Abu Bakar As-Sidiq, Mushaf itulah yang menjadi pedoman pembelajaran al-qur'an kepada segenap kaum muslimin saat itu. Setelah khalifah Abu Bakar meninggal dunia, mushaf disimpan oleh Hafsah binti Umar, putri Umar bin Khattab dan salah seorang istri Rasulullah saw. 

4. Pengembangan Wilayah Kekuasaan Islam

Perluasan wilayah bukan berarti penjajahan, sebab khalifah Abu Bakar As-Sidiq selalu menekankan kepada para panglimanya untuk dapat mengutamakan pendekatan damai. Berikut adalah tiga hal yang menjadi pegangan utama para da'i atau tentara Islam saat memasuki daerah baru.

a) Dianjurkan masuk Islam, maka jiwa serta hartanya akan dilindungi.

b) Boleh tidak masuk Islam, tetapi membayar jizah (pajak perlindungan yang sangat ringan) maka jiwa dan hartanya dilindungi.

c) Jika menentang, mereka akan diperangi.

Beberapa wilayah yang menjadi penyebaran Islam adalah wilayah yang dikuasai kekaisaran Persia dan Bizantium. Persia meliputi Irak, bagian barat Suriah (Syam) dan bagian utara Jazirah Arab.

B. Prestasi Khalifah Umar bin Khattab

1. Pengembangan dan Perluasan Wilayah Kekuasaan

Para ahli sejarah menyatakan bahwa imperium Islam sesungguhnya berdiri pada masa khalifah Umar bin Khattab, kemudian disebut periode futuhat al-Islamiyah. Karena pada masa itu perluasan Islam terjadi secara besar-besaran dan berturut-turut sehingga berhasil menguasai Suriah, Persia dan Mesir. Kemenangan-kemenangan umat Islam menjadikan wilayah Islam pada masa khalifah Umar bin Khattab meluas hingga ke Afrika Utara, Armenia dan sebagian wilayah Eropa Timur. Untuk memudahkan jalannya pemerintahan, khalifah Umar bin Khattab membagi wilayah Islam menjadi beebrapa provinsi dan menunjuk seorang gubernur untuk memerintah wilayah tersebut. Misalnya, Sa'ad bin Abi Waqqas memerintah di Kuffah, Amru bin Ash di Mesir, dan Mu'awiyah bin Abu Sufyan di Damaskus.

2. Pembenahan Administrasi dan Keuangan Pemerintahan

Prestasi selanjutnya yang ditorehkan khalifah Umar bin Khattab adalah keberhasilannya dalam membentuk Baitul Mal dan Dewan Perang. Baitul Mal bertugas mengurusi keuangan negara, masuk dan keluarnya keuangan, baik di pusat maupun di provinsi-provinsi yang diawasi dengan ketat. Dewan Perang bertugas mencatat administrasi ketentaraan.

3. Menetapkan Kalender Hijrah

Prestasi Khalifah Umar bin Khattab adalah menetapkan kalender Hijriah. Berbeda dengan Kalender Masehi yang mengacu pada pergerakan matahari, kalender hijriah justru mengacu pada pergerakan bulan. Sistem kalender Masehi banyak digunakan kaum Nasrani, agar berbeda dengan mereka, kaum muslimin berkeingin untuk mempunyai sistem kalender sendiri. Sebagian kaum muslimin mengusulkan agar kalender tahunan dimulai sejak Nabi Muhammad saw. diangkat menjadi rasul. Sebagian lainnya mengusulkan agar tahun Islam dimulai saat Nabi Muhammad saw. lahir. Kemudian, permulaan Islam ditetapkan Khalifah Umar bin Khattab pada saat Nabi Muhammad saw. hijrah dari Makkah ke Madinah, Hijrah juga menandai dua periode dakwah Islam.

C. Prestasi Utsman bin Affan

1. Pembukuan/Kodifikasi Mushaf Al-Qur'an

Pada masa kekhalifahan Utsman bin Affan wilayah Islam sudah sangat meluas sehingga menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya perbedaan pembelajaran al-qur'an di beberapa pelosok wilayah. Perbedaan itu meliputi susunan surah-surahnya atau lafal (dialek)nya. Karena adanya perselisihan lafal (dialek) dalam membaca ayat al-qur'an, Huzaifah bin Yaman melaporkannya kepada Khalifah Utsman bin Affan. Kemudian dibentuklah sebuah panitia penyusun al-qur'an yang diketuai oleh Zaid bin Sabit. Anggotanya adalah Abdullah bin Zubair dan Abdurrahman bin Haris.

2. Perbaikan Masjid Nabawi

Masjid Nabawi yang mulai dibangun pada masa Khalifah Umar bin Khattab diperluas oleh Khalifah Utsman bin Affan. Selain tdiperluas, bentuk dan coraknya juga diperindah.

3. Pembentukan Tentara Angkatan Laut

Pada masa Utsman bin Affan wilayah Islam sudah mencapai Afrika, Sipruss hingga Konstatinopel. Wilayah-wilayah itu banyak diliputi lautan sehingga Mu'awiyah bin Abu Sufyan yang menjabat sebagai gubernur Suriah mengusulkan dibentuknya Angkatan Laut untuk menjaga wilayah-wilayah tersebut.

4. Perluasan Wilayah Kekuasaan Islam

Wilayah Azerbaijan berhasil ditaklukkan pasukan muslim di bawah pimpinan Said bin Ash dan Huzaifah bin Yaman. Wilayah Armenia ditaklukkan oleh Salam bin Rabi'ah Al-Bahiy.

D. Prestasi Ali bin Abi Thalib

1. Mengganti Pejabat yang Kurang Cakap

Khalifah Ali bin Abi Thalib menginginkan pemerintahan yang efektif dan efisien, sehingga beliau mengganti pejabat-pejabat yang kurang cakap dalam bekerja. Pejabat-pejabat tersebut ernyata banyak berasal dari keluarga Khalifah Utsman bin Affan (Bani Umayyah). Akibatnya semakin banyak kalangan Bani Umayyah yang tidak menyukai Khalifah Ali bin Abi Thalib.

2. Membenahi Keuangan Negara (Baitul Mal)

Khalifah Ali bin Abi Thalib kemudian juga menyita harta pejabat tersebut yang diperoleh secara tidak benar. Hal tersebut kemudian disimpan di Baitul Mal dan digunakan untuk kesejahteraan rakyat.

3. Kemajuan Bidang Ilmu Bahasa

Untuk menghindari kesalahan fatal dalam bacaan al-qur'an dan hadis, Khalifah Ali bin Abi Thalib memerintahkan Abu Aswad Ad-Duali untuk mengembangkan pokok-pokok ilmu nahwu yaitu ilmu yang mempelajari tata bahasa Arab. Keberadaan ilmu nahwu diharapkan dapat membantu orang-orang non-Arab dalam mempelajari sumber utama ajaran Islam yaitu Al-Qur'an dan Hadis.

4. Kemajuan Bidang Pembangunan

Pembangunan kota Kuffah adala salah satu yang mendapat perhatian khusus Khalifah Ali bin Abi Thalib. Pada awalnya kota Kuffah disiapkan sebagau pusat pertahanan oleh Mu'awiyah bin Abu Sufyan, tetapi kota Kuffah kemudian berkembang menjadi pusat ilmu tafsir, ilmu hadis, ilmu nahwu, dan ilmu pengetahuan lainnya.


Setelah mengamati prestasi keempat khalifah, terdapat persamaan prestasi pada penyebaran daerah Islam. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain :

a) Islam mengajarkan semua sendi kehidupan, baik agama, sosial, politik, ekonomi dan budaya.

b) Kewajiban dakwah bagi pemeluknya merupakan pendorong utama bagi para sahabat untuk menyebarkan Islam.

c) Kebebasan beragama bagi masyarakat Byzantium membuka peluang untuk mengajarkan Islam.

d) Byzantium dan Persia mulai melemah membuat Islam bisa berkembang degan cepat.

e) Penyebaran Islam dilakukan secara simpatik dengan penuh kedamaian dan kekerasan diperlukan dalam kondisi tidak ada pilihan.

f) Bangsa Arab lebih dekat dengan bangsa-bangsa jazirah.

g) Mesir, Syria dan Irak merupakan daerah kaya yang ingin membebaskan diri dari penjajahan Romawi dan Persia. Sekaligus menjadi penyokong dan dalam menyebarkan Islam.


Nah, itulah ringkasan dari kepemimpinan Khulafaurrasyidin. Jika kalian ingin kisah yang lebih lengkap silahkan buka buku Pendamping PAI hal 37-47 atau buku paket hal 172-179. Silahkan baca dan pahami kisah Khulafaurrasyidin dengaan baik karena apabila kalian memahaminya maka akan sangat banyak hal-hal baik dan pelajaran baik yang dapat kita ambil.

Seperti biasa, setelah kalian kalian membaca dan memahami materi Khulafaurrasyidin, maka akan ada latihan soal.

Buka buku Pendamping PAI halaman 47-49. Kerjakan Uji Kompetensi (A,B,C) !

Kirim jawaban kalian pada link http://bit.ly/LembarJawabPAI_Hal47-49 !

Sekian pertemuan pada hari ini. Jika ada yang perlu di tanyakan silahkan ajukan pertanyaan via WA Group masing-masing kelas !

Tetap Semangat Belajar~!

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh...

See you next week....!!!


Posting Komentar untuk "AL-KHULAFAU AR-RASYIDUN PENERUS PERJUANGAN NABI MUHAMMAD SAW."