MOTIVASI BERPRESTASI
1. Pengertian Motivasi
Motivasi adalah daya
penggerak di dalam diri seseorang untuk berbuat sendiri. Motivasi merupakan
kondisi internal individu yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu. Peran
motivasi adalah sebagai pemasok daya (energizer)
untuk bertingkah laku secara terarah (Gleitman 1986)
2. Filosofi Motivasi
Pada hakekatnya motivasi diyakini sebagai hasil penguatan (reinforcement)
Contoh : Perolehan nilai bagus atau pujian guru akan menambah motivasi belajar
Dorongan seseorang untuk menunjukkan bahwa dirinya positif (seorang yang baik) adalah motivasi untuk mendapatkan standar kepuasan diri (cognitive dissonance)
Teori atribusi menemukan dua fenomena motivasi :
1.Siswa yang meyakini bahwa sukses atau gagal itu disebabkan oleh faktor
kemampuan dan usaha dalam diri (internal)
2.Siswa yang percaya bahwa berhasil atau gagal itu disebabkan oleh
faktor luar diri (external). Keyakinan inilah yang perlu
diluruskan
Teori
Self – Worth
Seorang individu itu belajar
dari persepsi masyarakat bahwa seseorang itu dinilai/dihargai karena
prestasinya. Kegagalan akan membuat perasaan diri yang tidak berharga
Teori Ekspektasi
Motivasi seseorang
tergantung pada besarnya kemungkinan berhasil
dan bagaimana makna suatu keberhasilan itu bagi dirinya, contohnya :
a. Saya
yakin dapat memperoleh nilai tinggi kalau saya mau mencoba, dan bagi saya nilai
itu adalah sesuatu yang sangat penting.
b. Ada
keyakinan bahwa saya bisa tergolong sebagai orang-orang yang berprestasi itu
penting.
Teori Humanistik
Dorongan jiwa tergerak karena ingin
memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Kebutuhan yang menggerakkan orang
bertingkah laku :
a.
Kebutuhan
fisik (makan, pakaian, tempat tinggal, air dan udara), kebutuhan ini paling
dasar sifatnya.
b.
Kebutuhan
rasa aman, bebas suasana ancaman dan bahaya
c. Kebutuhan
untuk diterima dan dikasihsayangi atau dicintai
d.
Kebutuhan
untuk memperoleh pengakuan & persetujuan
e. Kebutuhan
ingin tahu, mengerti, dan menyelidiki
f.
Kebutuhan
mendapatkan keindahan dan kondisi teratur
g. Kebutuhan
aktualisasi diri menjadi apapun yang diinginkan
Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik
Secara umum motivasi dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :
- Motivasi Instrinsik, yaitu dorongan yang bersumber dari dalam diri seseorang
Contoh : dorongan ingin minum, dorongan ingin bisa dan lain-lainnya
- Motivasi Ekstrinsik, adalah dorongan untuk berbuat sesuatu
yang berasal dari luar diri Contoh : seseorang bertingkah laku karena
adanya penghargaan, pengakuan, pujian, hadiah dan sebagainya
Dalam praktik kedua motivasi tersebut harus dikombinasikan.
Motivasi berprestasi adalah dorongan untuk berjuang, bekerja habis-habisan
untuk mencapai sukses. Daya dorong yang terdapat dalam diri seseorang sehingga orang
tersebut berusaha untuk melakukan sesuatu tindakan / kegiatan dengan baik dan
berhasil dengan predikat unggul (excellent); dorongan
tersebut dapat berasal dari dalam dirinya atau berasal dari luar dirinya. Orang yang motivasinya tinggi bukan
berarti tidak pernah gagal. Tetapi bila
gagal ia akan bangkit, bahkan berusaha lebih keras lagi. Sampai akhirnya
sukses (Weiner, 1980)
Ada tiga jenis tingkatan motivasi seseorang yaitu :
1. Motivasi
pertama adalah motivasi yang didasarkan atas ketakutan (fear motivation). Dia
melakukan sesuatu karena takut jika tidak maka sesuatu yang buruk akan terjadi,
misalnya orang patuh pada bos karena takut dipecat, anak belajar karena diancam
tidak diberi uang saku
2. Motivasi
kedua adalah karena ingin mencapai sesuatu (achievement motivation). Motivasi
ini jauh lebih baik dari motivasi yang pertama, karena sudah ada tujuan di
dalamnya. Seseorang mau melakukan sesuatu karena dia ingin mencapai suatu
sasaran atau prestasi tertentu.
3. Sedangkan
motivasi yang ketiga adalah motivasi yang didorong oleh kekuatan dari dalam
(inner motivation), yaitu karena didasarkan oleh misi atau tujuan hidupnya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi berprestasi, meliputi:
a. Faktor Individual
Dalam hal ini, faktor individual yang dimaksud terutama adalah faktor
intelegensi dan faktor penilaian individu tentang dirinya.
b. Faktor Lingkungan
Maksud dari faktor lingkungan disini adalah segala sesuatu yang berada
diluar diri individu, yang turut mempengaruhi motivasi berprestasinya.
Faktor lingkungan ini dibagi menjadi 3, yaitu :
1) Lingkungan Keluarga
Relasi yang kurang harmonis dalam keluarga dapat menimbulkan
gangguan-gangguan emosional pada anggota keluarga, termasuk anak sebagai
anggota sebuah keluarga.
2) Lingkungan Sosial
Merupakan lingkungan sekitar tempat individu hidup dan bergaul
sehari-hari. Lingkungan sekitar yang banyak memberikan rangsangan akan membantu
meningkatkan rasa ingin tahu individu
3) Lingkungan Akademik
Lingkungan akademik menyangkut sejauh mana sebuah institusi pendidikan
dapat memenuhi kebutuhan individu sebagai siswa berprestasi di sekolahnya,
Tanda-tanda
orang yang memiliki dorongan kesuksesan tinggi :
a.
Lebih
suka dan puas terhadap prestasi hasil usaha sendiri
b.
Sukses
itu bukan karena nasib mujur, tetapi hasil perjuangan
c.
Kegagalan bukan berarti sial, tetapi karena volume usahanya masih
kurang
d.
Mereka kreatif, lebih gigih, energik, lebih suka bertindak daripada
berdiam diri, produktif, dan penuh
inisiatif
e.
Suka tantangan dan memilih tugas yang resikonya realistik sesuai
kemampuan nyata yang dimiliki.
f.
Selalu
mengevaluasi dan mencari umpan balik untuk lebih giat lagi
Posting Komentar untuk "MOTIVASI BERPRESTASI"