Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

SELAMAT DATANG WAHAI NABIKU KEKASIH ALLAH SWT.


 Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh

Bagaimana kabarmu hari ini...?? Sehat semua...?? Jangan lupa untuk jaga kebersihan, kesehatan dan patuhi protokol kesehatannya yaa.

Nah, sebelum kita memasuki pembelajaran, yuk kita lihat dan pahami dulu peta konsep materi hari ini.

    Nabi Muhammad saw. adalah pembawa berita bahagia, ancaman, dan perintah, serta merupakan manusia teladan sepanjang masa. Beliau adalah manusia utusan Allah Swt. yang kepadanya ummat manusia memohonkan syafa’at. Tidak satu pun mahkluk yang mencapai kesempurnaan yang dicapai Nabi Muhammad saw. Sejak kecil, beliau telah memperlihatkan ketulusan, kejujuran. Beliau manusia yang seumur hidupnya tidak pernah berbohong, tidak pernah mengkhianati janji, dan sayang kepada yang miskin. Sungguh beruntung orang yang dapat menjumpainya dan mengikuti ajarannya. Kita sebagai pengikutnya, meskipun tidak menjumpainya, wajib meyakini kebenarannya dan patut menjadikannya teladan dalam kehidupan ini.

A. Kehadiran Sang Kekasih

    Nabi Muhammad saw. lahir pada hari Senin, 12 Rabi’ul Awwal bertepatan dengan tanggal 20 April 571 Masehi. Nabi Muhammad saw. lahir dalam keadaan yatim. Ayahnya, Abdullah bin Abdul Muthalib wafat saat Nabi Muhammad saw. masih berusia 6 bulan di dalam kandungan ibunya, Siti Aminah. Saat bayi, Nabi Muhammad saw. diasuh oleh Halimah Sa‘diyah dari Bani Saad, Kabilah Hawazin. Di perkampungan bani Saad inilah Nabi diasuh dan dibesarkan sampai usia 5 tahun. Saat Nabi Muhammad saw. memasuki usia 6 tahun, ibunya wafat. Ia pun diasuh oleh kakeknya, Abdul Muthalib. Kakeknya adalah seorang pemuka Quraisy yang sangat disegani. Nabi Muhammad saw. mendapatkan kasih sayang dan perhatian yang sangat besar dari sang kakek. Sayang, hanya dua tahun Nabi diasuh kakeknya. Abdul Muthalib meninggal saat Nabi Muhammad saw. berusia 8 tahun. Selanjutnya, Nabi Muhammad saw. diasuh oleh pamannya, Abu Thalib.

    Sejak diasuh oleh pamannya, Nabi Muhammad saw. berkembang sebagai seorang anak yang mulai menginjak masa remaja. Di situlah Nabi Muhammad saw. diperkenalkan oleh pamannya bagaimana cara menjalani hidup. Nabi Muhammad saw. mulai mencari pekerjaan sebagai buruh di usianya yang baru sepuluh tahun agar dapat menghidupi dirinya sendiri. Mulailah ia menjadi penggembala ternak milik orang lain di daerah gurun Mekah yang sangat panas.

    Di gurun pasir itulah ia menghayati arti kehidupan. Kesulitan hidup, kesendirian, dan rasa tanggung jawab menjadikannya lebih matang daripada usianya. Sang paman melihat kecerdasan dan kematangan keponakannya, maka pada usia 12 tahun, Nabi Muhammad saw. diperkenalkan kepada ilmu perniagaan. Nabi Muhammad saw. yang masih remaja pun turut serta dalam pengelolaan ekonomi pamannya. Ia sudah ikut membawa barang dagangan. Hampir 3 tahun Nabi Muhammad saw. mengikuti pamannya untuk menjajakan barang dagangannya. Ketika kafilah dagang mereka sampai di kota Basra di wilayah Syria Besar, seorang pendeta terkenal di masa itu, Buhairah, menghampiri Abu Thalib dan mengatakan, “Aku mengenali anak muda ini sebagai sosok yang kelak akan dinobatkan sebagai rahmat bagi semesta alam. Hal ini telah tertulis jelas dalam kitab-kitab kami.” Buhairah selanjutnya menyarankan kepada Abu Thalib, “Lindungi anak muda ini dari orang-orang Yahudi, lebih baik bawa ia kembali ke Mekah.” Abu Thalib pun menuruti saran pendeta tersebut.

    Pada usia 25 tahun, Nabi Muhammad saw. mulai berdagang sendiri tanpa bantuan pamannya. Ia mengambil sendiri barang dagangannya dan memasarkannya. Ketika berdagang, Nabi Muhammad saw. sangat jujur, tidak pernah membohongi para pembelinya. Nabi tidak pernah mengambil keuntungan yang terlalu besar, selalu berkata sopan, ramah, dan penuh kasih sayang. Jadi, keberhasilan usaha dagang Nabi Muhammad saw. itu disebabkan oleh pribadi mulia berikut ini.

1. Berpendirian teguh.

2. Memiliki semangat kerja yang tinggi.

3. Memiliki kejujuran yang luar biasa.

4. Menjunjung tinggi amanah atau kepercayaan yang diberikan orang lain.

5. Mampu menghadapi segala cobaan dan rintangan dalam perjalanan.

6. Menyamakan pelayanan terhadap para pembeli.

7. Memiliki sifat percaya diri.

8. Menampilkan keramahan dan kesopanan, serta kasih sayang kepada siapa saja.

    Kejujuran, perilaku santun, kesopanan berbicara, kerja keras, dan kecerdasan Nabi Muhammad saw. merebut hati setiap orang, termasuk Siti Khadijah. Pertama-tama ia meminta Nabi Muhammad saw. untuk memasarkan barang dagangannya ke Syria. Hasilnya luar biasa. Itulah yang membuat Siti Khadijah tertarik dan akhirnya menikah dengan Nabi Muhammad saw. Mereka dikaruniai 7 orang anak, yaitu: Ibrahim, Qasim, Abdullah, Zainab, Ruqayyah, Ummi Kulsum dan Fatimah.

B. Nabi Muhammad saw. Diangkat Menjadi Rasul

    Nabi Muhammad saw. merasakan keresahan atas perilaku yang dialami oleh masyarakat Arab yang sudah jauh dari nilai-nilai kebenaran. Kemudian, Nabi Muhammad saw. melakukan uzlah (mengasingkan diri) di Gua Hira. Hal ini dilakukan oleh beliau berkali-kali. Maka tepat pada tanggal 17 Ramadan tahun ke-40 dari kelahirannya, Nabi didatangi Jibril dan menerima wahyu pertama Q.S. al-Alaq/96: 1-5.

    Wahyu pertama inilah yang menandakan bahwa Nabi Muhammad saw. dipilih dan diangkat Allah Swt. untuk menjadi utusan-Nya atau Rasul.

    Setelah wahyu pertama ini Jibril tidak muncul lagi untuk beberapa lama, sementara Nabi Muhammad saw. terus Sisipan Ilmu menantikan wahyu berikutnya dan selalu datang ke Gua Hira. Dalam keadaan menanti itulah turun wahyu kedua, yaitu Q.S. al-Muddasir/74: 1-7.

C. Dakwah Nabi Muhammad saw. di Mekah

    Dengan turunnya wahyu yang kedua, yaitu Q.S. al-Muddasir/74: 1-7, Rasulullah saw. mulai berdakwah sebagai rasulullah. Adapun strategi dakwah Rasulullah saw. guna mencapai misi tersebut yaitu sebagai berikut.

1. Dakwah secara Sembunyi-sembunyi

Atas perintah Allah Swt., Malaikat Jibril kembali menemui Rasulullah saw. untuk menyampaikan wahyu yang kedua, yaitu sebagai berikut.

    Rasulullah saw. memulia dakwahnya secara sembunyi-sembunyi. Beliau mengajak keluarganya dan sahabat-sahabat beliau satu demi satu untuk masuk Islam. Orang-orang yang pertama-tama masuk Islam antara lain Siti Khadijah, Ali bin Abi Thalib, Zaid bin Haritsah, dan Abu Bakar as-Siddiq. Mereka disebut sebagai assabiqunal awwaluun yang artinya orang-orang yang pertamatama masuk Islam serta mendapat pelajaran tentang Islam langsung dari Rasulullah saw... 

    Rasulullah saw. mengajarkan kepada masyarakat Mekah tentang ketauhidan, hari kiamat, kesucian jiwa, dan persaudaraan. Islam mengajarkan bahwa pencipta dan pemelihara seluruh alam semesta beserta isinya adalah Allah Swt.. Dialah Tuhan Yang Maha Esa. Umat manusia harus beribadah atau menghambakan diri hanya kepada Allah Swt.. Beribadah kepada selain Allah Swt., termasuk ke dalam perbuatan syirik. Syirik termasuk perbuatan dosa besar yang haram hukumnya.

    Islam mengajarkan bahwa kematian yang dialami oleh setiap manusia, bukanlah akhir kehidupan, tetapi merupakan awal dan kehidupan yang panjang, yakni kehidupan di alam kubur dan di alam akhirat. Islam menghendaki agar setiap umat manusia senantiasa berusaha menyucikan jiwanya.

    Seseorang dianggap suci jiwanya apabila selama hidupnya senantiasa beriman dan bertakwa kepada Allah Swt.. Takwa berarti melaksanakan perintah Allah Swt., meninggalkan segala perbuatan dosa, dan menghindari larangan-Nya.

2. Dakwah secara Terang-terangan

Turunlah perintah Allah Swt. kepada Rasulullah saw. untuk berdakwah secara terang-terangan. Perhatikan firman Allah Swt. berikut!

    Dakwah Rasulullah saw. secara terang-terangan dilakukan dengan cara mengundang kaum kerabat keturunan dari Bani Hasyim, untuk menghadiri jamuan makan dan mengajak agar masuk Islam. Walau banyak yang belum menerima agama Islam, ada 3 orang kerabat dari kalangan Bani Hasyim yang sudah masuk Islam, tetapi merahasiakannya. Mereka di antaranya Ali bin Abu Thalib, Ja’far bin Abu Thalib, dan Zaid bin Haritsah. Tidak hanya itu, Rasulullah saw. mengumpulkan para penduduk kota Mekah, terutama yang berada dan bertempat tinggal di sekitar kakbah untuk berkumpul di Bukit Shafa.

    Banyak upaya yang ditempuh kaum kafir Quraisy untuk menghentikan dakwah Rasulullah saw. namun selalu gagal. Upaya yang dilakukan oleh kaum Quraisy, baik secara diplomatik dan bujuk rayuan maupun tindakan kekerasan secara fisik.

    Kaum kafir Quraisy juga melakukan pemboikotan terhadap Bani Hasyim, yang merupakan tempat Rasulullah saw. berlindung. Pemboikotan tersebut berlangsung selama tiga tahun dan merupakan tindakan yang paling melemahkan umat Islam di kota Mekah pada waktu itu.

    Undang-undang pemboikotan tersebut ditulis oleh Manshur bin Ikrimah dan digantung di dinding kakbah. Setelah tiga tahun dan rusak, undang-undang tersebut kemudian dirobek oleh Zubair bin Umayyah, Hisyam bin Amr, Muth’im bin Adi, Abu Bakhtari bin Hisyam, dan Zama’ah bin Al-Aswad. Adapun isi pemboikotan tersebut yaitu sebagai berikut.

a. Kaum Quraisy tidak akan menikahi orang Islam.

b. Kaum Quraisy tidak menerima permintaan nikah dari orang Islam.

c. Kaum Quraisy tidak akan melakukan jual-beli dengan orang Islam.

d. Kaum Quraisy tidak akan berbicara atau pun menengok orang Islam yang sakit.

e. Kaum Quraisy tidak akan mengantar mayat orang Islam ke kubur.

f. Kaum Quraisy tidak akan menerima permintaan damai dengan orang Islam dan menyerahkan Muhammad saw. untuk dibunuh.

Itulah materi tentang kedatangan Nabi Muhammad saw. Apakah ada yang ditanyakan? Jika ada pertanyaan silahkan ajukan pertanyaan kalian di group Pendidikan Agama Islam masing-masing yaa yang nantinya akan dijawab oleh guru PAI kalian.

Sekian pembelajaran hari ini. Terimakasih. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.

SELAMAT BELAJAR...!!

Posting Komentar untuk "SELAMAT DATANG WAHAI NABIKU KEKASIH ALLAH SWT."