Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kehadiran Islam Mendamaikan Bumi Nusantara

Kehadiran Islam Mendamaikan Bumi Nusantara


Assalamualaiku Wr Wb

Bagaimana kabarnya anak-anak sholeh dan sholehah, semoga senantiasa sehat selalu

Tetap semangat belajar walaupun secara Online


Dakwah Islam yang dilakukan Nabi Muhammad saw. telah tersebar luas hingga di berbagai penjuru dunia, salah satunya di Nusantara. Ajaran Islam masuk ke Indonesia melalui berbagai cara, salah satunya melalui para ulama’ yang diutus oleh para khalifah/pemimpin untuk melakukan perjalanan ke berbagai negara agar mengenalkan Islam. Selain melalui para ulama’, agama Islam juga disebarkan melalui jalur perdagangan, sehingga para saudagar yang datang dari Mekah dapat mengenalkan Islam kepada para pedagang yang ada di Nusantara ini. Untuk mengetahui sejarah masuk dan berkembangnya Islam di  Nusantara,simaklah uraian berikut ini dengan saksama! 



A. Sejarah Masuknya Islam ke Nusantara 

1. Alur Perjalanan Dakwah di Nusantara 

Menurut catatan sejarah, pada awal Masehi, terdapat jalur pelayaran dan perdagangan antara kepulauan Indonesia dengan berbagai daerah di Asia Tenggara. Wilayah Nusantara yang menjadi lintasan penting perdagangan adalah wilayah Nusantara bagian barat, yakni Malaka dan sekitarnya. Malaka dan sekitarnya terkenal dengan hasil bumi serta menjadi jalur perdagangan para pedagang Cina dan India. Sementara itu, pelabuhan-pelabuhan penting di Sumatra dan Jawa antara abad ke-1 dan ke-7 M sering disinggahi pedagang dari Lamuri (Aceh), Barus, Palembang, Sunda Kelapa, dan Gresik. Para ahli sejarah juga mencatat bahwa Islam masuk ke Indonesia melalui jalur perdagangan. Sebelum Islam datang, Nusantara berada dalam pengaruh agama Hindu-Buddha. Pengaruhpengaruh tersebut berdampak pada pola hidup masyarakat di Indonesia. Namun, dalam perkembangannya pengaruh Islam jauh lebih kuat daripada pengaruh agama Hindu-Buddha. Terdapat beberapa teori mengenai masuknya Islam ke Nusantara. Teori masuknya Islam ke Nusantara antara lain sebagai berikut.

a. Teori Arab/Mekah 

Berdasarkan teori Arab, Islam di Nusantara berasal dari Mekah dan Madinah sekitar abad 7 Masehi. Islam datang ke Nusantara pada masa Khulafaur Rasyidin atau bahkan pada masa nabi. Bukti dokumentasi ditulis oleh Vhu-fanchi dari Tiongkok yang mengutip catatan dari ahli geografi, Chou Ku-fei yang menyatakan adanya pelayaran dari wilayah Ta-Shih yang berjarak lima hari ke Jawa. Wilayah Ta-Shih dihuni oleh komunitas Arab yang dikenal sebagai Bandar Khalifah di Pantai Barus, Sumatra Barat. 

b. Teori Persia 

Teori Persia mengatakan bahwa Islam masuk ke Nusantara melalui Persia pada abad ke-12. Dasar pendapat ini adalah berkembangnya paham Syi’ah di Nusantara, salah satunya di kalangan masyarakat Persia yang tidak terlepas dari munculnya salah satu istri Ali bin Abi Thalib yang berasal dari Persia, mereka merasa senasib dengan keluarga Ali yang diburu pemerintahan Umayyah. Dasar kedua, dikenalnya Suku Leran dan Jawi di Persia, suku tersebut memiliki tradisi menulis Arab Jawa atau Arab Pegon. 

c. Teori Gujarat 

Menurut teori Gujarat, Islam masuk ke Indonesia melalui wilayah-wilayah di anak Benua India seperti Gujarat, Bengali, dan Malabar. Pendapat ini didasarkan pada temuan nisannisan kuburan di beberapa wilayah di Indonesia yang dibuat dan dibawa langsung dari Kota Gujarat. Pendapat tentang masuknya Islam dari Gujarat, India didasarkan pada corak ajaran Islam yang berkembang di Nusantara pada awalnya cenderung memiliki warna tasawuf yang kental. Hal ini mirip dengan tradisi tasawuf yang berkembang di India. 

d. Teori Tiongkok 

Teori Tiongkok mengatakan bahwa Islam telah sampai di Tiongkok pada abad ke-7 Masehi. Proses kedatangan Islam ke Indonesia khususnya Jawa berasal dari para perantau Tiongkok. Pada masa Hindu-Buddha, etnis Tiongkok telah mengalami kontak dengan penduduk Indonesia melalui perdagangan. Sejumlah sumber lokal juga menulis bahwa raja Islam pertama di Jawa adalah Raden Patah dari Bintoro Demak, yang merupakan keturunan Tiongkok dari garis keturunan ibunya yang berasal dari Campa, Tiongkok bagian selatan (sekarang bagian Vietnam). Agama Islam pertama masuk ke Indonesia melalui proses perdagangan, pendidikan, dan sebagainya. Tokoh penyebar Islam adalah Walisanga yang antara lain sebagai berikut.

a. Sunan Ampel atau Raden Rahmat, dimakamkan di Ampel (Surabaya berkedudukan di Ampel, Surabaya). 

b. Malik Ibrahim atau Maulana Maghribi atau Syekh Maghribi, yang diduga berasal dari Persia dan berkedudukan di Gresik., dimakamkan di Gresik. 

c. Sunan Giri atau Raden Paku atau Prabu Satmata atau Sultan Abdul Fakih yang semula bernama Raden Paku, berkedudukan di Bukit Giri, dekat Gresik., makamnya di Giri dekat Gresik. 

d. Sunan Drajat atau Syarifuddin, juga putra dari Sunan Ampel dan berkedudukan di Drajat, dekat Sedayu, Surabaya., putra Sunan Ampel, dimakamkan di Sidayu, Lawas. 

e. Sunan Bonang atau Raden Maulana Makdum Ibrahim seorang putra Raden Rahmat (Sunan Ampel). Ia tinggal di Bonang, dekat Tuban.

 f. Sunan Kudus atau Ja’far Sodiq, putra dari Raden Usman Haji yang bergelar Sunan Ngandung di Jipang Panolan, berkedudukan di Kudus.

g. Sunan Muria atau Raden Umar Said adalah putra dari Sunan Kalijaga berkedudukan di Gunung Muria, Kudus, makamnya terdapat di sebelah kawah Gunung Muria. 

h. Sunan Kalijaga yang mempunyai nama asli Raden Sahid adalah menantu Sunan Gunung Jati di Cirebon. Akan tetapi, Sunan Kalijaga menolak untuk tinggal di Cirebon dan akhirnya mengikuti perintah Sultan Trenggana menetap di Kadilangu, Demak.

 i. Sunan Gunung Jati, orang Pasai, kawin dengan saudara perempuan Sultan Trenggana (Demak), kemudian berhasil menaklukkan Cirebon dan Banten. Makamnya terletak di Gunung Jati sebelah utara Cirebon. 

2. Bukti Masuknya Islam ke Nusantara 

a. Sumber dari para pedagang Arab 

Pedagang-pedagang Islam dari Arab, Persia, dan Gujarat singgah berbulan-bulan di Malaka dan di Indonesia. Mereka menunggu angin muson yang berubah arah setiap 6 bulan sekali. Selama menunggu terjadilah proses interaksi dengan masyarakat setempat, para bangsawan dan para raja. Kesempatan ini mereka pergunakan untuk menyebarkan lslam. 

b. Sumber dari Tome Pires 

Sumber dari Tome Pires menyatakan bahwa orang-orang Ta-Shih (orang-orang Islam dari Arab/Persia) yang mau menyerang kerajaan Ho Ling (Kalingga) pada masa pemerintahan Ratu Sima (674 M), membatalkan niatnya, karena kerajaan Ho ling masih sangat kuat. 

c. Berita Jepang dari Tahun 749 M 

Menjelaskan bahwa di Kanton terdapat kapal-kapal Po-sse Ta-Shih Kuo. Istilah Po-sse ditafsirkan sebagai orang Melayu, sedangkan Ta-Shih ditafsirkan sebagai orang Arab dan Persia. Bahkan banyak ahli menduga bahwa pada abad ke-7 dan 8 di Kanfu (Kanton) sudah ada perkampungan-perkampungan muslim. 

d. Sumber dari Batu Nisan 

Pada abad ke-11 di pesisir utara Jawa Timur, yaitu di Leran dan Gresik ditemukan sebuah nisan yang bertulisan jenis huruf Arab kufi dan nisan kubur di Phonrang, Cempa. Nisan Leran ini juga menyebutkan nama seorang wanita Fatimah binti Maimun bin Hibatullah yang wafat pada tanggal 7 Rajab 475 H atau Desember 1082 M. Berdasarkan temuan nisan kubur Fatimah binti Maimun binti Hibatullah ini diperkirakan bahwa di pesisir utara Jawa Timur khususnya di Leran telah terdapat sekelompok muslim yang mungkin berasal dari Timur Tengah. Hal ini didasarkan pada jenis huruf kufi bercorak Timur Tengah, yaitu dengan tanda hiasan bentuk kail atau lengkung pada bagian ujung yang tegak. Gaya huruf kufi semacam itu mulai berkembang di Persia pada akhir abad ke 10 M. 

e. Sumber dari Marcopolo 

Marcopolo mendapat tugas dari Kaisar Tiongkok untuk mengantar putrinya yang dipersembahkan kepada Kaisar Romawi. Dalam perjalanan menuju Romawi tahun 1292 dan perjalanan pulang kembali ke Tiongkok,1297, ia singgah di Sumatra Utara. la menuliskan bahwa wilayah itu sudah ada beberapa kerajaan Islam seperti: Lamuzi, Fansur, Barus, Perlis, Perlak, dan Samudra Pasai. Alasan Islam dapat berkembang pesat di wilayah Nusantara yaitu sebagai berikut.

 a. Islam bersifat terbuka sehingga penyebaran agama Islam dapat dilakukan oleh setiap Muslim. 

b. Syarat masuk Islam sangat mudah. 

c. Bersifat sederhana dan mudah dimengerti. 

d. Penyebaran Islam dilakukan secara damai. 

e. Islam tidak membedakan kedudukan (kasta) seseorang dalam masyarakat. 

f. Upacara-upacara dalam agama Islam dilakukan dengan sederhana.

 g. Ajaran Islam berupaya untuk menciptakan kesejahteraan kehidupan masyarakatnya dengan adanya kewajiban zakat bagi yang mampu. 

h. Jatuhnya kerajaan Hindu-Buddha yang menyebabkan kerajaan Islam berkembang pesat.

Demikian pertemuan pada hari ini semoga menambah ilmu pengetahuan bagi para siswa, silahkan untuk melatih pemahaman para siswa kerjakan latihan berikut ini di buku tulis kemudian difoto kirimkan ke Tugas GC. 

Selamat Belajar jangan lupa untuk selalu shalat 5 Waktu.... tetap semangat walaupun PJJ

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar! 

1. Bagaimanakah proses masuk dan penyebaran Islam di Indonesia menurut teori Gujarat? 

Jawab: .......................................................................................................................................... 

2. Bagaimanakah kepercayaan yang dianut masyarakat Indonesia sebelum masuknya Islam? 

Jawab: .......................................................................................................................................... 

3. Apakah yang melatarbelakangi munculnya teori Persia? 

Jawab: .......................................................................................................................................... 

4. Jelaskan proses penyebaran Islam di Indonesia melalui jalur tengah! 

Jawab: .......................................................................................................................................... 

5. Sebutkan tiga teori tentang masuk dan penyebaran Islam di Indonesia! 

Jawab: ..........................................................................................................................................


Posting Komentar untuk "Kehadiran Islam Mendamaikan Bumi Nusantara"