Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

PROSES INTEGRASI

 PROSES INTEGRASI

Pluralitas masyarakat Indonesia adalah kemajemukan masyarakat Indonesia.   Masyarakat multikultural adalah masyarakat yang memiliki lebih dari dua kebudayaan. Masyarakat multikultural tersusun atas berbagai budaya.  Keragaman budaya berfungsi mempertahankan identitas dan integrasi sosial masyarakatnya.

Perbedaan Agama : di Indonesia terdapat 6 agama resmi yaitu Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Budha dan Konghuchu. 

Perbedaan Suku Bangsa : Indonesia memiliki >300 kelompok etnik atau suku bangsa. Suku Jawa adalah suku terbesar dengan jumlah sekitar 41% dari total populasi. 

Budaya merupakan salah satu kekhasan manusia yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Budaya memiliki 3 wujud yaitu : gagasan (wujud ideal), aktivitas (tindakan) dan artefak (karya). 

Unsur kebudayaan yang dianggap sebagai budaya universal yaitu : 

  • 1.Peralatan dan perlengkapan hidup manusia (pakaian, perumahan, alat-alat rumah tangga, senjata, alat-alat produksi, transpor, dan sebagainya) 
  • 2.Mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi (pertanian, sistem produksi, sistem distribusi, dan sebagainya)
  • 3.Sistem kemasyarakatan (sistem kekerabatan, organisasi politik, sistem hukum, sistem perkawinan)
  • 4.Bahasa (lisan dan tertulis)
  • 5.Kesenian (seni rupa, seni suara, seni gerak, dan sebagainya)
  • 6.Sistem pengetahuan
  •        7.Religi (sistem kepercayaan)
  • Peran dan Fungsi Keragaman Budaya : sebagai daya tarik bangsa asing, mengembangkan kebudayaan nasional, tertanamnya sikap toleransi, saling melengkapi hasil budaya dan mendorong inovasi kebudayan. 
  • Konflik dalam Kehidupan Sosial : merupakan proses sosial yang bersifat antagonistik dan terkadang tidak bisa diserasikan karena dua belah pihak yang berkonflik memiliki tujuan, sikap, dan struktur nilai yang berbeda. 

    Akibat konflik sosial : Meningkatnya solidaritas sesama anggota kelompok;  retaknya hubungan antarindividu atau kelompok; terjadinya perubahan kepribadian para individu; rusaknya harta benda dan bahkan hilangnya nyawa manusia; terjadinya akomodasi, dominasi, bahkan penaklukan salah satu pihak yang terlibat dalam pertikaian. 

  • Cara menangani konflik : menghindar, memaksakan kehendak, menyesuaikan kepada keinginan orang lain, tawar menawar dan kolaborasi. 

    Integrasi Sosial adalah proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam masyarakat sehingga menjadi satu kesatuan. Faktor yang memengaruhi cepat atau lambatnya proses integrasi : Homogenitas kelompok, Besar kecilnya kelompok, Mobilitas geografis, Efektifitas komunikasi. 

  • Syarat terjadinya integrasi sosial, yaitu : Anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil saling mengisi kebutuhan mereka; Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan (konsensus) bersama mengenai nilai dan norma; Nilai dan norma itu berlaku cukup lama dan dijalankan secara konsisten. 

    Bentuk-bentuk integrasi sosial: Integrasi normatif (terjadi akibat adanya norma-norma yang berlaku di masyarakat); Integrasi fungsional (terbentuk sebagai akibat adanya fungsi tertentu dalam masyarakat); Integrasi koersif (integrasi yang dilakukan dengan cara paksaan).  

  • Integrasi koersif biasanya dilakukan bila diyakini banyaknya akibat negatif jika integrasi tidak dilakukan, atau pihak yang diajak untuk melakukan integrasi sosial enggan melakukan/ mencerna integrasi. 

    Proses integrasi dilakukan melalui dua hal, yaitu: 

    1. Asimilasi : bertemunya dua kebudayaan atau lebih yang saling memengaruhi sehingga memunculkan kebudayaan baru dengan meninggalkan sifat asli tiap kebudayaan. 
    2. Akulturasi : proses sosial yang terjadi bila kelompok sosial dengan kebudayaan tertentu dihadapkan pada kebudayaan asing sehingga kebudayaan asing (baru) diserap/diterima dan diolah dalam kebudayaan sendiri tanpa meninggalkan sifat aslinya.

      Faktor pendorong integrasi sosial:

      1. Adanya tolerasnsi terhadap kebudayaan yang berbeda,
      2. Kesempatan yang seimbang dalam bidang ekonomi,
      3. Adanya sikap positif terhadap kebudayaan lain,
      4. Adanya sikap terbuka dari golongan yang berkuasa,
      5. Adanya kesamaan dalam unsur-unsur kebudayaan,
      6. Adanya perkawinan campur (amalgamasi),
      7. Adanya musuh bersama dari luar.                                                                                      Konflik berasal dari bahasa Latin 'configure' yang berarti saling memukul. Sementara secara sosiologis, konflik adalah suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) di mana satu di antara pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.Sedangkan konflik sosial yaitu pertentangan antaranggota atau masyarakat yang bersifat menyeluruh di kehidupan.

        Konflik sosial tidak dapat dipisahkan dari kehidupan bermasyarakat. Munculnya konflik sosial ini biasanya karena perbedaan antarindividu maupun kelompok. Baik itu perbedaan pendapat, penampilan, ras, ideology, budaya, dan perbedaan lain.



Posting Komentar untuk "PROSES INTEGRASI"