Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

ORNAMENTASI LAGU VOKAL TUNGGAL (Bab 3 Kelas 9 Materi Pengetahuan)






Kompetensi Dasar
1.1. Menerima, menanggapi dan menghargai keragaman dan keunikan karya seni rupa sebagai bentuk rasa syukur terhadap anugrah Tuhan.
2.1. Menunjukkan sikap menghargai, jujur, disiplin melalui aktifitas berkesenian.
2.2. Menunjukan sikap bertanggungjawab, peduli, dan santun terhadap karya seni rupa dan pembuatnya.
2.3. Menunjukan sikap percaya diri, motivasi internal, kepedulian terhadap lingkungan dalam berkarya seni.
3.1. Memahami teknik pengembangan ornamentasi melodis dan ritmis lagu dalam bentuk vokal solo/tunggal
4.1. Mengembangkan ornamentasi ritmis maupun melodis lagu dalam bentuk vokal solo/tunggal


RINGKASAN MATERI



A.    Pengertian Ornamentasi Lagu
Kata Ornamen berasal dari bahasa latin “Ornare” yang memiliki arti menghiasi. Sedangkan dalam bahasa Inggris asal katanya adalah “Ornament” yang memiliki arti perhiasan. Dengan demikian istilah Ornamentasi dalam musik dapat diartikan hiasan nada-nada yang terdapat dalam sebuah rangkaian melodi atau hiasan nada-nada yang terdapat dalam sebuah karya musik. Ada dua macam ornamentasi yang dapat kita temui dalam sebuah karya musik, yaitu ornamentasi musik dan ornamentasi vokal. Ornamentasi musik adalah hiasan nada-nada yang terdapat dalam sebuah rangkaian melodi atau karya musik dan dimainkan dengan alat musik, sedangkan ornamentasi vokal adalah hiasan nada-nada yang terdapat dalam sebuah rangkaian melodi atau karya musik yang dinyanyikan oleh suara manusia atau vokal.
1. Ornamentasi Musik
Ornamentasi musik dimaknai dengan memberikan hiasan musik yang sifatnya dekoratif pada karya musik. Ornamen yang diberikan dapat mempengaruhi alur melodi tapi tidak mempengaruhi harmoni maupun akor pengiring. Pada penerapannya jenis-jenis ornamen musik tersebut dapat mainkan dengan alat musik seperti piano, biola, gitar, ataupun alat musik yang lain.
Ornamen-ornamen musik banyak ditemui dalam sebuah komposisi musik terutama pada periode perkembangan musik zaman Barok dan Rokoko serta Zaman Klasik. Ornamen yang dimaksud disini adalah not-not yang ditambahkan pada melodi, namun tidak terhitung nilai not melodi dalam suatu birama. Beberapa jenis ornamen ditandai dengan simbol standar dalam notasi musik, namun ornamen lain dapat ditambahkan ke paranada berupa not kecil, atau not yang  ditulis secara normal. Jenis-jenis ornamen musik tersebut antara lain : Trill, Mordent, Grupeto,  Appoggiatura, Acciacatura, Glissando, dan Cadenza.
Trill adalah pergantian yang cepat antara not dasar (not yang mendapatkan tanda trill) dengan satu not di atasnya.
Contoh :   
penulisan                                          



cara memainkan





Lihat dan dengarkan cara memainkan ornament trill pada link berikut ini :
Cara memainkan ornament trill dengan gitar : https://www.youtube.com/watch?v=6RM06HMDgko 
Cara memainkan ornament trill dengan piano : https://www.youtube.com/watch?v=rm_ZHPSx_l8

TUGAS SISWA 
Carilah arti, penulisan, dan cara memainkan istilah-istilah ornamentasi musik di bawah ini dengan ”Google” atau search engine lainnya.




2. Ornamentasi Vokal
Selain mengembangkan atau menambahkan ornamentasi musik dalam sebuah karya musik, kita juga dapat mengembangkan atau menambahkan ornamentasi vokal dalam menyanyikan sebuah lagu. Dalam seni vokal seorang penyanyi disarankan memasukkan ornamentasi untuk memperindah lagu yang dibawakan. Adapun cara mengembagkan atau menambahkan ornamentasi vokal dapat dilakukan sebagai berikut :
a. Ornamentasi vokal yang direncanakan
Dalam hal ini biasanya notasi ornamentasi sudah di tuliskan dalam partitur (teks) sebuah lagu. Oleh karena itu penyanyi harus mengikuti ornamentasi tersebut secara disiplin.
b. Ornamentasi vokal secara spontan
Dengan kata lain ornamentasi ini disebut juga dengan improvisasi. Improvisasi merupakan ornamentasi atau hiasan dalam vokal yang dilakukan secara spontan atau mendadak. Dalam melakukan improvisasi atau ornamentasi spontan biasanya notasi tidak dituliskan dalam partitur lagu akan tetapi dilakukan secara langsung oleh penyanyi saat tampil menyanyi.

3. Jenis-jenis Ornamentasi Vokal
a. Distorsi, yaitu memberikan ornamentasi vokal dengan memanfaatkan vokal yang dibuat dengan kesan kasar seperti penyanyi rock.
b. Soft Distorsion, yaitu memberikan ornamentasi dengan vokal yang lembut dan serak.
c. Vibrato, yaitu memberikan ornamentasi yang dilakukan dengan mengatur gelombang vokal yang lembut dan mendalam.
d. Echo, yaitu ornamentasi yang dilakukan dengan cara bernyanyi mendesah.
e. Tremolo, yaitu getaran vokal yang lebih rapat seperti yang banyak dilakukan para penyanyi seriosa.
f. Falseto/Kopstam atau yang  sering disebut  suara palsu karena bermula dari keinginan penyanyi pria yang bernyanyi dengan suara wanita yang dahulu ada larangan bagi penyanyi wanita.
g. Head Voice, yaitu jenis suara register kepala.


B. Menggubah Lagu Modern Secara Unisono
1. Pengertian Menggubah Lagu
Sebelum mendalami konsep dan teknik menggubah lagu, ada baiknya kita pahami dulu beberapa istilah berikut. Dalam Kamus Bahasa Indonesia, kata gubah, mengubah sebagai kata kerja. Diartikan mengarang (cerita, lagu, dan sebagainya ). Gubahan artinya karangan, susunan lagu ( Pusat Bahasa, Depdiknas, 2008: 490). Istilah aransemen diartikan sebagai penggubahan lagu yang disesuaikan dengan komposisi yang dikehendaki, pengangkatan lagu atau musik dari jenis pengungkapan tertentu ke jenis atau susunan pengungkapan lain ( Pusat Bahasa, Depdioknas, 2008 :  88).
Berdasarkan konsep tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan mengubah lagu adalah mengubah suatu karya seseorang yang berdasarkan ide atau karya musik yang sudah ada. Dengan mengubah lagu berarti memberi nilai artistik terhadap karya yang sudah ada atau memberi hal- hal baru terhadap musik yang sudah ada.
2. Pengertian Lagu Modern
Lagu atau musik modern adalah lagu yang berkembang dan populer di kalangan masyarakat luas pada saat ini. Lagu atau musik modern dapat juga diartikan sebagai lagu yang menggunakan teknologi lebih maju pada saat ini. Hal ini dapat dilihat dari penggunaan alat musik modern dalam mengiringi sebuah lagu, seperti keyboard, biola elektrik, gitar elektrik dan sebagainya. Selain penggunaan alat-alat musik modern juga adanya pemanfaatan efek-efek suara dan iringan beragam lainnya sehingga mempermudah musisi dalam berkarya.
Jenis musik modern yang berkembang saat ini sangat beragam dan mudah dipahami oleh masyarakat. Komposisinya pun dibuat lebih sederhana dan lebih banyak menyajikan tema-tema dalam dalam kehidupan sehari-hari yang ekspresif. 

3. Jenis-jenis Lagu atau Musik Modern di Indonesia
Dalam era globalosasi saat ini sangat mudah sekali masuknya pengaruh musik-musik mancanegara ke Indonesia termasuk juga dalam hal karya musik dan lagu-lagu.Hal ini berakibat berkembangnya jenis-jenis atau aliran musik dan lagu-lagu baik di kalangan musisi maupun pencinta musik di Indonesia. Jenis-jenis atau aliran musik tersebut antara lain :
a. Musik Pop
Musik Pop atau yang biasa disebut dengan musik populer merupakan jenis musik yang berkembang pesat dan memiliki banyak penggemar di Indonesia. Istilah populer itu sendiri dapat diartikan terkenal. Dengan demikian musik populer dapat diartikan jenis musik yang berkembang dan terkenal atau dengan kata lain digemari masyarakat luas pada saat itu. Musik atau lagu populer yang berkembang di Indonesia ini memiliki ciri-ciri yaitu penggunaan ritmik yang bebas dengan menggunakan alat-alat musik elektrik serta drum. Syair lagunya pun mudah dicerna oleh berbagai kalangan masyarakat karena tema yang disajikan biasanya seputar kehidupan yang terjadi sehari-hari.  Contoh lagu populer tahun 90-an seperti, Bebas (Iwa K), Ada Cinta (Bening), Cerita Cinta (Kahitna ), Kasih Jangan Pergi ,  Untukmu (Tito Sumarsono), dan masih banyak lagi yang lainnya. Sedangkan lagu populer pada masa kini contohnya : Satu Dalam Jiwa (Isyana Saraswati), Sendiri (Giring Ganesa), Merakit (Yura Yunita), Cinta Sejati ( Bunga Citra Lestari), Cinta Terbaik (Casandra), Awas Jatuh Cinta (Armada), Merindukanmu (D’MASIV), Asal Kau Bahagia (Armada), Cinta dalam Hati ( Ungu), dan yang lainnya masih banyak lagi .


Gambar 3.1. Isyana Sarasvati, Bunga Citra Lestari, Giring Ganesha, dan Armada Band


b. Musik Rock
Musik Rock merupakan salah satu jenis aliran musik yang memiliki keterkaitan dengan musik pop. Ciri-ciri musik rock diantaranya selain menggunakan irama yang keras juga menggunakan alat musik yang didominasi oleh alat musik gitar elektrik dengan amplifier yang menghasilkan efek suara yang variatif dan menimbulkan suara yang keras. Contoh lagu rock antara lain: Terlalu Manis (Slank), Beraksi (Kotak), Kangen (Ari Larso), Panggung Sandiwara (Ahmad Albar), Tragedi (Boomerang), Putri (Zamrud), Bintang Kehidupan (Nike Ardila), Jarum Neraka (Nicky Astria), Mimpi (Anggun C. Casmi), dan yang lainnya


Gambar 3.2. Achmad Albar, Anggun C Sasmi, Kaka Slank, dan Kotak Band

c. Musik Jazz
Musik Jazz di Indonesia berkembang cukup baik dan mempunyai penggemar tersendiri. Penyajian musik jazz masih terbilang jarang disebabkan salah satunya adalah terbatasnya tempat-tempat yang sering menampilkan lagu-lagu jazz. Musik jazz biasanya ditampilkan di tempat yang sering dikunjungi oleh masyarakan menengah ke atas seperti café atau lounge. Itupun tidak semua café menampilkan musik jazz sebagai tambahan hiburannya. Musik jazz mempunyai ciri-ciri yang penuh dengan improvisasi baik oleh penyanyi maupun pemain musik iringannya. Improvisasi yang dilakukan dalam musik jazz sangat kental dan berani mengubah progres akor yang berulang dalam sebuah lagu yang awalnya masih datar menjadi lebih ekspresif sesuai keinginan penyanyi maupun pemain musiknya. Contoh penyanyi jazz Indonesia antara lain : Januari (Glenn Fredly), Sedari Dulu (Tompi), Aku Ingin (Indra Lesmana), Could It Be (Raisa), Everybody Knew (Citra Scholastika), Jangan Pernah Berubah (Marcell Siahaan), dan lain-lain.


Gambar 3.3. Glenn Fredly, Citra Scholastika, Marcell Siahaan, dan Indra Lesmana

d. Musik Dangdut
Musiik dangdut merupakan musik kombinasi antara musik Melayu dan musik India. Musik ini berkembang dan menghadirkan ciri khas yang berbeda dengan musik Melayu. Ciri khas tersebut adalah penggunaan alat musik tabla (kendang)  sejenis alat musik perkusi yang menghasilkan suara Ndut. Suara Ndut inilah yang mengakibatkan musik dangdut enak untuk bergoyang / berjoget. Musik dangdut mempunyai penggemar yang tidak sedikit di Indonesia. Apalagi masyarakat di daerah-daerah sangat terbiasa mendengarkan musik dangdut sebagai salah satu kegemaran dalam mengekspresikan perasaannya. 

Penggunaan alat musik tambahan seperti kendang dan seruling dengan pola irama tertentu juga mudah dicerna dan dipahami oleh semua lapisan masyarakat. Contoh lagu-lagu dangdut antara lain adalah Begadang (Rhoma Irama), Sekuntum Mawar Merah (Elvy Sukaesih), Putri Panggung (Uut Permatasari), Alamat Palsu (Ayu Ting- Ting), Sayang (Via Valen), Lagi Syantik (Siti Badriah), Pamer Bojo (Didi Kempot), Satu Jam Saja (Zaskia Gotik), Goyang Inul (Inul Daratista), Mimpi Manis ( Dewi Persik) dan lain-lain  

Gambar 3.4. Rhoma Irama, Via Vallen, Didi Kempot, dan Dewi Persik

TUGAS TUGAS SISWA
(Lihat Modul Pendamping Belajar Siswa Kelas 9)


C. Berlatih Pengembangan Ornamentasi Vokal
Coba perhatikan tayangan konser seorang penyanyi di televisi atau melalui penampilan di sebuah social media internet, lihatlah bagaimana penampilannya. Setelah diperoleh hasil data dari pengamatan tersebut, berikut ini tahapan-tahapan teknik vokal yang  harus dipahami dan dipraktikan sebelum mulai bernyanyi dalam sebuah penampilan. 

Lengkapilah tabel di bawah ini berdasarkan pengamatan yang telah kalian saksikan!
(Lihat Modul Pendamping Belajar Siswa Kelas 9)


Nyanyikan Lagu-lagu berikut ini dengan pengembangan ornamentasi !











Posting Komentar untuk "ORNAMENTASI LAGU VOKAL TUNGGAL (Bab 3 Kelas 9 Materi Pengetahuan)"