Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

LEBIH DEKAT KEPADA ALLAH DENGAN MENGAMALKAN SALAT SUNNAH


Assalamu'alaikum...
Bagaimana kabarmu hari ini...?? Masih semangat untuk belajar...??
Harus semangat yaa...!!

Masih ingatkah kalian pada pertemuan sebelumnya kita sudah belajar apa saja?
Ya, betul sekali. Kita sudah mempelajari tentang Iman Kepada Kitab-Kitab Allah dan Perilaku yang Terpuji dan Perilaku Tercela. Apakah kalian sudah paham dengan 2 materi tersebut...?? Jika masih belum paham silahkan buka dan pelajari kembali materinya yaa.

Nah untuk hari ini kita akan mempelajari materi baru nih. Apakah itu...??
Silahkan kalian tonton video di bawah ini terlebih dahulu yaa.


    Salat sunnah adalah salat yang dianjurkan untuk mengerjakannya. Orang yang melaksanakan salat sunnah mendapatkan pahala dan keutamaan dari Allah Swt. Namun, jika seseorang tidak melaksanakan salat sunnah, dia tidak berdosa. 
    Dalam hal melaksanakan salat Sunnah, Rasulullah memberi teladan yang penuh dengan kemuliaan. Beliau selalu mengerjakannya, seperti salat-salat rawatib, salat duha, witir, dan sebagainya. 
Di antara sekian banyak salat sunnah, ada yang ditekankan untuk dikerjakan dengan berjemaah, ada yang dikerjakan secara munfarid (sendirian), dan ada yang bisa dikerjakan secara berjemaah atau munfarid.

A. Salat Sunah Berjemaah
    Salat sunah berjemaah adalah salat sunah yang dikerjakan secara bersama-sama yang terdiri atas imam dan makmum.  Adapun salat sunah yang dianjurkan untuk dilaksanakan secara berjemaah, antara lain sebagai berikut.

1. Salat Idul Fitri
   Salat Idul Fitri dilaksanakan setiap tanggal 1 Syawal. Salat tersebut dilaksanakan sesudah terbit matahari sampai menjelang zuhur. Tempat pelaksanaan salat idain umumnya di masjid atau di tanah lapang. Ada beberapa amalan sunah dalam melaksanakan salat idain, yaitu memperbanyak takbir dan zikir sebelum salat, membersihkan anggota badan, membaca takbir sepanjang perjalanan menuju tempat salat, bersedekah kepada fakir miskin, dan melakukan syiar dengan memperlihatkan kegembiraan menyambut hari raya. 

Berikut tata cara pelaksanaan salat Idul Fitri.
a. Imam memimpin pelaksanaan salat Idul Fitri dengan mengucapkan niat di dalam hati,
    atau dilafazkan dengan lisan.
b. Pada rakaat pertama sesudah membaca doa iftitah, takbir sebanyak tujuh kali, disela-sela
    takbir tersebut disunahkan membaca:
Artinya: “Maha Suci Allah, dan segala puji bagi Allah, tiada Tuhan selain Allah, Allah Maha Besar.”
c. Dilanjutkan membaca Surah Al-Fatihah dan membaca salah satu surah dalam Al-Qur’an.
    Namun diutamakan Surah Qaf dan A’-A’la.
d. Pada rakaat kedua, setelah takbir berdiri kemudian membaca takbir lima kali sambil
    mengangkat tangan dan di antara setiap takbir disunahkan membaca tasbih. Setelah itu
    membaca Surah Al-Fatihah dan surah-surah pilihan. Surah yang dibaca diutamakan
    Surah Al-Qamar atau Surah Al-Gasyiyah.
e. Salat Idul Fitri ditutup dengan salam. Setelah itu khatib mengumandangkan khutbah
    dua kali. Khutbah yang pertama dibuka dengan takbir sembilan kali dan khutbah yang
    kedua dibuka dengan takbir tujuh kali. Ada pula yang melaksanakan khutbah hanya satu kali.

2. Salat Idul Adha
    Salat Idul Adha dilaksanakan setiap tanggal 10 Zulhijah. Salat Idul Adha lebih utama dilaksanakan lebih awal agar dapat segera melaksanakan penyembelihan binatang kurban.
Tata cara pelaksanaan salat Idul Adha sama dengan pelaksanaan salat Idul Fitri, yang berbeda hanyalah pada niatnya.

3. Salat Gerhana
   Salat kusuf adalah salat yang dianjurkan ketika terjadinya gerhana matahari. Adapun salat khusuf adalah salat yang dianjurkan ketika terjadinya gerhana bulan. Salat gerhana dilaksanakan untuk menunjukkan kebesaran Allah swt. dan lemahnya manusia di hadapan-Nya.
Adapun yang membedakan antara salat kusuf dibanding salat pada umumnya adalah dalam salat kusuf setiap rakaat terdapat dua kali membaca Surah Al-Fatihah dan dua kali rukuk.
Sehingga dalam dua rakaat salat kusuf terdapat empat kali membaca Surah Al-Fatihah, empat kali rukuk, dan empat kali sujud.

4. Salat Istisqa
   Salat istisqa adalah salat sunah yang dilakukan ketika umat muslim dilanda kekeringan sebagai bentuk pengharapan pada turunnya hujan. Salat ini dilaksanakan dua rakaat secara berjemaah di lapangan terbuka, tanpa azan dan ikamah. Berikut tata cara pelaksanaan salat istisqa.
a. Bersiap-siap untuk melaksanakan salat berjemaah, muazin mengumandangkan seruan:
     Artinya: “Mari salat berjemaah.
b. Setelah takbiratul ihram, doa iftitah, dan membaca Surah Al-Fatihah, dilanjutkan membaca
    surah-surah yang panjang.
c. Setelah salam ,khatib menyampaikan dua khotbah. Khotbah pertama dimulai dengan
    membaca istigfar sebanyak sembilan kali. Khotbah kedua dimulai dengan membaca
    istigfar sebanyak tujuh kali.

B. Salat Sunah Munfarid
    Salat sunnah munfarīd adalah Salat yang dilaksanakan secara individu atau sendiri. Adapun salat sunnah yang dilaksanakan secara munfarid sebagai berikut.

1. Salat Rawatib
  Rawatib berasal dari kata ratibah, yang artinya tetap, menyertai, atau terus menerus. Dengan demikian salat sunnah rawatib adalah salat yang dilaksanakan menyertai atau mengiringi salat fardu, baik sebelum maupun sesudahnya. Berdasarkan hukumnya, salat rawatib terbagi menjadi dua macam, yaitu salat rawatib muakadah dan salat rawatib gairu muakadah. Berdasarkan waktu pelaksanaannya, salat rawatib dibagi menjadi dua macam, yaitu salat rawatib qabliyah dan salat rawatib bakdiyah. Salat rawatib qabliyah adalah salat rawatib yang dikerjakan sebelum salat fardu, sedangkan rawatib bakdiyah adalah salat rawatib yang dikerjakan setelah salat fardu. 

Berikut tata cara melaksanakan salat rawatib.
a. Niat menurut waktunya.
b. Dikerjakan tidak didahului dengan azan dan iqamah.
c. Salat sunnah rawatib ini dilaksanakan secara munfarid (sendirian).
d. Bila lebih dari dua rakaat gunakan satu salam setiap dua rakaat.
e. Membaca dengan suara yang tidak dinyaringkan seperti pada saat melaksanakan salat
    Zuhur dan salat Asar.
f. Salat dikerjakan dengan posisi berdiri. Jika tidak mampu boleh dengan duduk, atau jika
    masih tidak mampu boleh berbaring.
g. Sebaiknya berpindah sedikit dari tempat salat fardu tetapi tetap menghadap kiblat.

2. Salat Tahiyatul Masjid
   Tahiyatul masjid adalah salat sunah sebagai bentuk penghormatan terhadap masjid. Masjid adalah rumah Allah swt., tempat manusia bersujud kepada Allah swt., berzikir, dan membaca Al-Qur’an. 
Semua kegiatan yang dilakukan di masjid ditujukan untuk mengagungkan Allah swt.. Salat tahiyatul masjid dikerjakan ketika seseorang masuk masjid sebelum duduk dan sebelum salat berjemaah dimulai. Adapun tata cara pelaksanaan salat tahiyatul masjid sama seperti salatsalat sunah pada umumnya, yang berbeda hanyalah niatnya, yaitu sebagai berikut.
    Artinya: “Saya berniat salat sunah tahiyatul masjid dua rakaat karena Allah ta’ala.

3. Salat Istikharah
    Istikharah adalah salat sunah dua rakaat untuk meminta petunjuk kepada Allah swt. terhadap suatu pilihan yang masih ragu. Jika seseorang merasa kesulitan dan tidak dapat memecahkan masalah yang dihadapi, maka hendaknya ia melaksanakan salat istikharah untuk meminta petunjuk kepada Allah swt.. Salat tersebut sebaiknya dikerjakan di pertengahan malam yang akhir, sebagaimana waktu salat tahajud. Berikut tata cara melaksanakan salat istikharah.
a. Membaca niat berikut.
    Artinya: “Saya berniat salat sunah istikharah dua rakaat karena Allah ta’ala.
b. Pada rakaat pertama setelah membaca Surah Al-Fatihah dilanjutkan membaca
    Surah Al-Kafirun.
c. Pada rakaat kedua setelah membaca Surah Al-Fatihah dilanjutkan membaca Surah Al-Ikhlas.
d. Setelah salat dua rakaat, dilanjutkan membaca doa berikut.
Artinya: “Ya Allah sesungguhnya aku memohon kebaikan dalam urusanku dengan ilmu-Mu, dan aku memohon kepastian dengan kudrat-Mu. Aku memohon keutamaan-Mu yang agung, bahwasannya Engkau Maha Kuasa, sedangkan aku tidak berdaya. Engkau mengetahui segala yang gaib. Ya Allah, engkau mengetahui segala hajatku berupa......., jika itu baik bagiku dalam agama dan kehidupanku serta dampaknya di dunia dan akhirat, maka jadikanlah ia untukku, berkatilah dalam meraihnya, serta mudahkan ia untukku. Engkau pun mengetahui jika urusan ini buruk bagiku, baik dalam urusan agamaku, kehidupanku dan dampaknya di dunia dan akhirat, maka jauhkanlah dia dariku dan jauhkanlah aku darinya, kemudian tetapkanlah kebaikan untukku di mana saja aku berada. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala perkara, kemudian Engkau meridainya.

C. Salat Sunah Berjemaah atau Munfarid
    Salat sunah berjemaah atau munfarid adalah salat-salat sunah yang boleh dikerjakan dengan cara berjemaah atau munfarid. Berikut beberapa jenis salat sunah yang boleh dikerjakan dengan cara berjemaah atau munfarid.

1. Salat Tarawih
    Tarawih adalah salat sunah yang dilaksanakan khusus pada malam hari di bulan Ramadan.
    Salat tersebut dapat dikerjakan sendiri-sendiri atau berjemaah di rumah atau di masjid.
    Salat tarawih dapat dilaksanakan sebanyak delapan, dua puluh, atau tiga puluh enam rakaat.

2. Salat Witir
    Witir adalah salat sunah sebagai penutup salat. Salat tersebut dikerjakan setelah salat isya,
    salat tarawih, atau salat tahajud. Salat witir paling sedikit dikerjakan satu rakaat
    dan sebanyakbanyaknya dikerjakan sebelas rakaat. Hukum melaksanakan salat witir adalah
    sunah muakad.

3. Salat Duha
    Salat duha terdiri atas dua atau empat rakaat dan yang paling banyak dua belas rakaat
    yang dikerjakan pada saat duha, yaitu setelah matahari naik setinggi tombak dan sampai
    matahari condong ke arah barat atau memasuki waktu zuhur. Apabila dikerjakan dua rakaat,
    pada rakaat pertama setelah membaca Surah Al-Fatihah membaca Surah Asy-Syamsi.
    Pada rakaat kedua setelah membaca Surah Al-Fatihah membaca Surah Ad-Duha.
    Apabila dikerjakan empat rakaat, setelah salam dua rakaat yang pertama tersebut berdiri
    lagi, pada rakaat pertama setelah Surah Al-Fatihah membaca Surah Al-Kafirun. Pada rakaat
    yang kedua setelah Surah Al-Fatihah membaca Surah Al-Ikhlas.

4. Salat Tahajud
    Salat tahajud dikerjakan setelah tidur pada malam hari antara waktu salat Isya sampai
    menjelang subuh. Adapun waktu yang paling utama untuk melaksanakan salat tahajud
    adalah dua pertiga malam, sekitar pukul 02.00 dini hari. Salat tahajud paling sedikit dua
    rakaat dan paling banyak tidak terbatas, menurut kemampuan masing-masing.
    Salat tahajud boleh dikerjakan tiap-tiap dua rakaat salam. Caranya seperti salat sunah
    yang lain dan diakhiri dengan salat witir.

5. Salat Tasbih
    Salat tasbih adalah salat sunah yang dikerjakan dengan banyak membaca tasbih, yakni
    sebanyak 300 kali. Jika dikerjakan di malam hari, maka jumlah rakaatnya adalah
    empat rakaat dengan dua kali salam, sedangkan jika dikerjakan di siang hari, jumlah
    rakaatnya adalah empat rakaat dengan satu kali salam.
    Bacaan niat salat tasbih jika dikerjakan di siang hari:
    Artinya: “Saya berniat salat sunah tasbih dua rakaat karena Allah ta’ala.”
    Bacaan niat salat tasbih jika dikerjakan di malam hari:
    Artinya: “Saya berniat salat sunah tasbih empat rakaat karena Allah ta’ala.”

D. Hikmah Salat Sunah
Hikmah melaksanakan salat sunnah sebagai berikut:
1. Disediakan jalan keluar dari segala permasalahan dan persoalannya dan senantiasa akan
    diberikan rezeki yang cukup oleh Allah Swt.
2. Menambah kesempurnaan salat fardu. Melaksanakan salat sunnah memberikan manfaat
    untuk menyempurnakan salat fardu, baik dari segi kekurangan dan kesalahan melaksanakan
    salat fardu.
3. Menghapuskan dosa, meningkatkan derajat keridaan Allah Swt. serta menumbuhkan
    kecintaan kepada Allah Swt. Allah Swt. akan menaikkan derajat kita di sisi-Nya,
    setahap demi setahap. Setiap satu kali melaksanakan salat sunnah, maka Allah Swt.
    akan menghapus satu dari dosa-dosa dan kesalahan kita. Ini merupakan bentuk rida
    dan cinta Allah Swt. kepada hamba-Nya yang selalu mengupayakan untuk dapat
    melaksanakan salat-salat sunnah.
4. Sebagai ungkapan rasa syukur kita kepada Allah Swt. atas berbagai karunia besar yang
    sering kurang kita sadari. Allah Swt. akan mengaruniakan kebaikan dan keberkahan dalam
    rumah kita. Setiap saat kita bisa bernafas, bisa melihat, bisa mendengar, dan masih
    dapat merasakan kesemuanya itu adalah anugerah besar yang kita harus syukuri
    dengan salat sunnah.
5. Mendatangkan keberkahan pada rumah yang sering digunakan untuk salat sunnah.
    salat yang dianjurkan dilaksanakan berjamaah diutamakan dilaksanakan di masjid.
    Sedangkan salat sunnah yang pelaksanakannya secara munfarīd (sendiri) sebaiknya
    dilaksanakan di rumah walaupun apabila dilaksanakan di masjid juga diperbolehkan.
6. Hidup menjadi terasa nyaman dan tenteram. Bekal terbaik di dalam menempuh perjalanan
    ke akhirat adalah dengan ketakwaan. Sedangkan aspek terpenting dalam mewujudkan taqwa
    adalah dengan salat, terutama salat sunnah sebagai ibadah tambahan.

Apakah kalian sudah paham dengan penjelasan di atas...??
Jika masih ada pertanyaan terkait penjelasan salat sunnah di atas silahkan ajukan pertanyaan kalian di WA Group kelas masing-masing yang nantinya akan dijawab oleh guru Pendidikan Agama Islam yaa.

TUGAS !
Buatlah video praktek salat witir 1 rakaat!
Kirimkan lewat google classroom "TUGAS VIDEO SALAT SUNNAH WITIR" !


SELAMAT BELAJAR DAN MENGERJAKAN TUGAS....!!

Posting Komentar untuk "LEBIH DEKAT KEPADA ALLAH DENGAN MENGAMALKAN SALAT SUNNAH"