Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

BERIMAN KEPADA QADA' DAN QADAR BERBUAH KETENANGAN HATI

 


Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh....

Apa kabarmu hari ini? Semoga selalu dalam keadaan yang sehat yaa

Jangan lupa selalu patuhi protokol kesehatan, cuci tangan dengan sabun, jaga jarak yaa jangan deket-deket😄, pakai maskermu juga 😷

Kembali lagi nih dengan pembelajaran daring Pendidikan Agama Islam. Dalam keadaan seperti ini harus perkuat iman yaa anak-anak. Jaga jaraknya cukup sesama manusia aja, tapi kalau sama Allah jangan jaga jarak, kita harus lebih mendekat ke Allah. Jika kita dekat dengan Allah apapun yang kita minta pasti akan dikabulkan, asalkan kita memiliki keyakinan (iman) yang penuh kepada Allah. 

Yuk, sebentar saja kita perhatikan lingkungan di sekitar kita. Tahukah kalian? bahwa di sekitar kita ada orang yang dilahirkan dengan bentuk fisik yang sempurna, ada juga yang diciptakan dengan kekurangan fisik atau cacat. Beberapa di antara kita ada yang di ciptakan dengan rambut lurus, ada yang berambut keriting, ada yang berkulit putih, ada yang berkulit cokelat, ada pula yang berkulit hitam. Ada yang dilimpahi oleh Allah swt. berupa kekayaan yang terus menerus bertambah, tapi ada pula yang diuji oleh Allah dengan berbagai kekuarangan materi, bukan? 

Lihatlah juga teman-teman kalian! Dalam satu kelas, mungkinkah semuanya pandai dan bisa menguasai semua mata pelajaran dengan baik? Tentu saja tidak. Di antara kalian, ada yang pandai matematika, komputer, pidato, menulis, dan lain sebagainya.

Nah, menurut kalian, apakah berbagai perbedaan itu harus dijadikan alasan untuk minder, susah, atau kurang optimis? Tentu saja tidak! Karena kalian sosok generasi bangsa yang soleh-sholehah yang sudah mempunyai keimanan yang kuat pada Allah swt. Lalu, apa saja yang sudah dilakukan atas segala ketentuan yang Allah tetapkan pada diri kita? 

Sebagai hambaNya kita harus mau menerima secara ikhlas dan mensyukurinya dengan tetap bertawakal pada Allah swt. agar bisa meraih kebahagiaan hidup. Sebagai hambaNya harus yakin bahwa segala ketentuan yang terjadi pada kita adalah yang terbaik menurut Allah swt. 

Tahukah kalian? Bahwa hamba Allah swt. yang tidak mau menerima segala ketentuan atau keputusan Allah swt. berarti tidak atau kurang beriman terhadap qada dan qadar Allah swt.? Mereka hanya mementingkan kesenangan sesaat. Bagi yang dikarunia limpahan materi, kecerdasan, atau kemampuan bagus seringkali merasa bahwa hal itu merupakan hasil usahanya sendiri atau miliknya sendiri. Bagi yang diberi kekurangan fisik yang cacat atau kemiskinan, mereka sering menyalahkan Allah swt. dan mengatakan bahwa Allah tidak adil. Apakah kalian tergolong sebagai hamba Allah swt. yang seperti itu?

1. Qada', Qadar, dan Takdir

Dalam pengertian sehari-hari qada dan qadar merupakan dua buah kta yang mempunyai arti yang hampir sama. Karena iitu, qada dan qadar sering disebut juga dengan takdir, artinya ketentuan Allah swt.

Secara bahasa, Qada' berarti hukum, keputusan, ketetapan, perintah, kehendak, pemberitahuan, penciptaan, mewujudkan atau menjadikan. Secara istilah, Qada' adalah ketetapan Allah swt. terhadap segala sesuatu sejak zaman azali yaitu zaman ketika segala sesuatu belum tercipta, sesuai dengan iradahnya tentang segala sesuatu yang berkenaan dengan makhluk.

Qadar  secara bahasa berarti kepastian, ukuran, kekuasaan, kemampuan, peraturan, perwujudan kehendak. Secara istilah, Qadar adalah perwujudan atau kenyataan ketetapan Allah swt. terhadap semua makhlukNya dalam ukuran dan bentuk-bentuk tertentu sesuai dengan iradahNya.

Hubungan antara qada' dan qadar merupakan hubungan yang tidak dapat dipisahkan dan merupakan satu kesatuan karena qada' diibaratkan rencana, sedangkan qadar sebagai perwujudan atau kenyataan yang terjadi.

Perhatikan hadis di bawah ini yang menjelaskan adanya ketentuan Allah swt.

Hadis di atas menjelaskan bahwa jenis kelamin, sengsara, bahagia, rezeki, dan ajal telah ditentukan Allah swt. sejak manusia berada dalam kandungan ibunya. Ketika seorang manusia lahir ke dunia ini dan mengalami peristiwa-peristiwa tertentu, berarti ia telah ditakdirkan Allah swt. seperti peristiwa yang ia alami tersebut. 

Contoh : Ahmad saat ini merupakan siswa kelas IX di salah satu SMP di Purbalingga. Sejak zaman azali Allah swt. telah menetapkan bahwa seorang anak bernama Ahmad suatu saat akan menjadi salah seoarang siswa kelas IX di salah satu SMP di Purbalingga. Ketetapan Allah swt. sejak zaman azali itu yang disebut qada'. Kemudian kenyataan yang terjadi saat ini disebut qadar.

Berdasarkan contoh di atas, dapat diketahui bahwa antara qada' dan qadar terdapat hubungan erat dan meruppakan satu kesatuan. Qada' merupakan ketentuan, kehendak dan kemauan Allah swt. Sedangkan Qadar merupakan perwujudan dari kehendak Allah swt. Qada' dan Qadar biasa dikenal dengan istilah takdir.

Anak-anakku, kita tidak bisa mengelak dari takdir Allah swt. Lalu muncul sebuah pertanyaan: "Untuk apa kita berikhtiar jika segala sesuatu sudah ditakdirkan Allah swt.?". Ketahuilah bahwa meskipun takdir manusia telah ditentukan oleh Allah swt., namun tak satu pun yang bisa mengetahuinya sebelum hal itu terjadi. Hal inilah yang menjadikan manusia tetap wajib berusaha untuk meraih yang terbaik. Allah swt. memberikan jalan kepada manusia untuk menjalani kehidupannya dengan cara ikhtiar sekuat tenaga serta mengiringi dengan berdoa. 

2. Takdir Muallaq dan Takdir Mubram

Qada' dan Qadar atau takdir dibagi dua, yaitu takdir muallaq dan takdir mubram.

a. Takdir Muallaq

Muallaq secara bahasa artinya sesuatu yang digantungkan. Takdir Muallaq yaitu ketentuan Allah swt. yang mengikuti sertakan peran manusia melalui usaha atau ikhtiarnya. Manusia diberi peran untuk berusaha, hasil akhirnya akan ditentukan oleh Allah swt.

Perhatikan Q.S. ar-Ra'd/13: 11 berikut ini.

Jadi, takdir muallaq erat kaitannya dengan ikhtiar manusia. Di antara yang termasuk ke dalam takdir muallaq adalah kepandaian, kesehatan dan kekayaan. Segala sesuatu yang diinginkan tidak dapat tercapai jika tidak dibarengi dengan berikhtiar atau berusaha. Sesuatu yang terjadi pada seseorang itu pasti ada penyebabnya, seperti rajin belajar akan menyebabkan pandai, rajin berolahraga akan menyebabkan sehat, berusaha dan bekerja keras akan mendapatkan hasil yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dengan demikian manusia tidak hanya menunggu ketentuan takdir, tetapi ia juga diberi kebebasan bahkan kewajiban untuk berbuat dan berikhtiar. Adapun yang dilakukan manusia, pada akhirnya tetap dalam takdir Allah swt.

b. Takdir Mubram

Mubram secara bahasa artinya sesuatu yang tidak dapat dielakkan atau sudah pasti. Jadi, takdir mubram adalah ketentuan mutlak dari Allah swt. yang pasti berlaku dan manusia tidak diberi peran untuk mewujudkannya. Takdir mubram tidak dapat diusahakan atau tidak dapat ditawar-tawar lagi oleh manusia. 

Contoh takdir mubram diantaranya seseorang dilahirkan dengan jenis kelamin tertentu, seseorang lahir dengan warna kulit tertentu, panjang/pendek usia seseorang, sifat panas yang dimiliki api, bumi berbentuk bulat, gaya gravitasi, kejadian kiamat, dan sebagainya. Firman Allah swt. dalam Q.S. al-A'raf/7: 34 berikut.

Artinya: Dan setiap umat mempunyai ajal (batas waktu). Apabila ajalnya tiba, mereka tidak dapat meminta penundaan atau percepatan sesaat pun.

Ayat tersebut menjelaskan bahwa kapan ajal menjemput, dan dimana tempatnya semua sudah ditentukan oleh Allah swt. Jika sudah tiba saat ajal menjemput semua orang tidak dapat mengelak, tidak bisa lari, tidak bisa di undur atau di majukan. Inilah salah satu contoh ketentuan Allah swt. yang disebut takdir mubram.

3. Bukti Beriman Kepada Qada' dan Qadar

Seseorang yang beriman kepada qada' dan qadar akan tercermin dalam kehidupan sehari-hari, di antaranya:

a. Ikhlas, rida, lapang dada dan berjiwa besar dalam menerima segala sesuatu yang berhubungan dengan qada' dan qadar Allah swt. Untuk mencapai hal ini hendaknya seorang mukmin bergaul dengan orang-orang yang memiliki keimanan dan ketakwaan yang kuat termasuk iman kepada qada' dan qadar, sehingga dapat mencontoh dan meneladani semua amal baiknya.

b. Senantiasa berikhtiar, yakni berusaha dan bekerja keras dengan memaksimalkan segala potensi yang dimilikinya dan pantang menyerah. Allah swt. telah mengkaruniakan beragam potensi kepada manusia untuk digunakan sebagai bekal hidup. Setiap manusia dikaruniai akal untuk berpikir, dan organ-organ tubuh untuk bergerak. Allah swt. juga menciptakan manusia sebagai makhluk paling mulia diantara makhluk-makhlukNya. Oleh karena itu, semua potensi ini harus digunakan untuk berusaha dan ikhtiar meraih cita-cita.

c. Memiliki etos kerja yang tinggi, yaitu karakter pantang menyerah, profesional dan tanggungjawab dalam hal pekerjaan sehingga hasilnya efektif dan efisien.

d. Senantiasa berdoa untuk menggapai suatu tujuan. Semua usaha yang dilakukan, pada akhirnya Allah yang menentukan, sehingga sebagai hambaNya harus memohon agar apa yang diusahakan dapat tercapai.

e. Memiliki sikap selalu bersyukur ketika mendapat nikmat dari Allah swt. Ciri orang yang bersyukur yaitu di dalam hatinya merasa cukup atas pemberian Allah swt. Kemudian rasa syukur tersebut diwujudkan secara lisan dan perbuatan.

f. Memiliki sikap sabar, pasrah, dan tawakal apabila mengalami kesulitan, kesusahan, musibah, atau pun cobaan. Semua musibah dan cobaan pada hakikatnya bertujuan untuk menguji keimanan seorang hamba.

g. Menjauhkan diri dari sifat sombong. Seseorang yang beriman kepada qada' dan qadar apabila memperoleh keberhasilan ia menganggap semua itu adalah karunia Allah swt.
h. Memiliki sikap husnuzan kepada Allah swt. Sebagai hambaNya manusia diperintahkan untuk berprasangka baik kepada Allah swt. sehingga Allah akan memberikan yang terbaik buat kita.

i. Memiliki sikap optimis. Seseorang yang beriman kepada qada' dan qadar akan memiliki sifat optimis. Kegagalan meraih cita-cita tidak membuatnya berputus asa, justru sebaliknya semakin bersemangat berusaha sekuat tenaga untuk meraihnya.

j. Memiliki jiwa qona'ah, yakni sikap rela menerima dan merasa cukup dengan apa yang dimiliki serta menjauhkan dari sifat tidak puas dan merasa kurang.

k. Memliki jiwa yang tenang. Orang yang beriman kepada qada' dan qadar akan merasa tentram hidupnya karena merasa bahwa dirinya selalu dekat dengan Allah swt. sehingga tidak mudah terpengaruh oleh lingkungan yang kurang baik.

l. Bertawakal kepada Allah swt. setelah berikhtiar dengan maksimal dan berdoa. Beriman kepada qada' dan qadar akan membuat seseorang berusaha semaksimal mungkin dan menyerahkan masalah hasil sepenuhnya kepada Allah swt. Dengan demikian akan senantiasa menerima hasil yang diperoleh, dan meyakini bahwa hasil tersebut merupakan yang terbaik.

Nah, anak-anak itulah materi hari ini. Jika kalian masih kurang paham atau memiliki pertanyaan silahkan tanyakan melalui ke WA Group atau WA pribadi ke Guru Mapel. 

Soal Evaluasi 1
Silahkan klik link yang ada untuk mengerjakan SOAL EVALUASI 1

Selamat belajar...!
Tetap semangat...!

Sampai jumpa dipertemuan berikutnya!👋

Posting Komentar untuk "BERIMAN KEPADA QADA' DAN QADAR BERBUAH KETENANGAN HATI"