Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

IPA 9 : PEMANFAATAN MEDAN MAGNET PADA MIGRASI HEWAN SERTA KEMAGNETAN PADA PRODUK TEKNOLOGI

 


PEMANFAATAN MEDAN MAGNET PADA MIGRASI HEWAN SERTA KEMAGNETAN PADA PRODUK TEKNOLOGI


A. Pemanfaatan Medan Magnet pada Migrasi Hewan

Hewan mempunyai perilaku melakukan perpindahan atau migrasi dari satu tempat ke tempat lain. Biasa itu terjadi saat munculnya pergantian musim. Tahukah kamu jika migrasi hewan tersebut dilakukan dengan memanfaatkan medan magnet yang ada di bumi? Sebagian besar hewan akan memanfaatkan medan magnet bumi untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Medan magnet bumi adalah daerah di sekitar bumi yang masih dipengaruhi oleh gaya tarik bumi. Medan magnet akan memengaruhi kehidupan makhluk bumi salah satunya hewan.

Dilansir Live Science, garis medan magnet bergerak dari kutub utara magnet, berputar kembali ke kutub selatan. Di setiap kutub, garis-garis medan magnet hampir vertikal. Di dalam tubuh hewan terdapat magnet. Maka hewan akan mampu mendeteksi medan magnet bumi. Fenomena itu disebut biomagnetik. Medan magnet bumi juga bisa membantu hewan untuk menentukan arah migrasi, mencari mangsa, atau menghindari musuh. Karena ada sel-sel yang sensitif secara magnetis. 

Para peneliti menjelaskan, jika kamu melihat ke dalam otak seekor burung selama orientasi kompas magnetik. Maka hanya sistem visual yang sangat sensitif. Bermigrasi malam hari Sebagian besar hewan dalam hal ini burung akan bermigrasi pada malam hari. Karena burung akan melihat magnetisme bumi dan mengarahkan diri sendiri selama penerbangn di malam hari. 

Para peneliti menemukan molekul yang disebut cryptochromes atau protein mata yang mengubah kimia dihadapan medan magnet. Itu ada di retina mata burung yang bermigrasi. Ketika cahaya mengenai molekul, perubahan kimia dan magnetnya memengaruhi. Molekul kemudian memengaruhi sel-sel penginderaan cahaya di retina untuk membantu otak menavigasi selama penerbangan. 

Hewan yang bermigrasi 

Ada beberapa hewan yang melakukan migrasi dengan memanfaatkan medan magnet bumi, yakni: 

a. Migrasi Burung 

b. Migrasi Salmon 

c. Migrasi Penyu 

d. Migrasi Lobster Duri 

e. Magnet dalam Tubuh Bakteri 

Berikut penjelasannya: 

1. Migrasi Burung 

Burung merupakan salah satu hewan yang melakukan migrasi. Saat bermigrasi burung menggunakan partikel magnetik yang ada pada tubuhnya. Partikel magnetik digunakan burung untuk menciptakan peta atau navigasi dengan memanfaatkan medan magnet bumi. Migrasi ini di contohkan pada Burung Merpati pos. Dulu Merpati sering dimanfaatkan untuk mengirim surat. Merpati memanfaatkan medan magnet bumi sebagai petunjuk jalan.

2. Migrasi Salmon

Ikan Salmon juga melakukan migrasai dengan memanfaatkan medan magnet bumi untuk mencari suatu tempat. Salmon memiliki kemampuan akan kembali lagi ke aliran sungai tawar tempat awal menetas dan tumbuh setelah berenang ribuan mil lautan. Contoh, ikan Salmon yang menetap dan tinggal di sebuah sungai selama tiga tahun, kemudian akan bermigrasi ke laut. 

3. Migrasi Penyu 

Penyu akan mulai dan mengakhiri migrasi di Pantai Timur Florida Amerika Serikat. Tidak seperti hewan lain yang bermigrasi secara kelompok, untuk penyu hanya sendiri. Sebuah penelitian seekor penyu bisa bermigrasi sepanjang 12.900 kilometer. Penyu melakukan migrasi selama hampir 10 tahun. Contoh, saat penyu mendeteksi medan magnet suatu wilayah. Maka penyu akan berenang menuju atau migrasi ke wilayah tersebut. 

4. Migrasi Lobster Duri 

Lobster duri bisa merasakan medan magnet bumi dan bisa menyesuaikan diri tetap bergerak menuju arah kutub air. Seorang peneliti bernama Kenneth Lohmanna telah mengobservasi kemampuan lobster duri untuk mendeteksi magnet. Cara yang dilakukan dengan meletakan lobster duri ke dalam baik air yang diatur medan magnetnya. Hasilnya lobster duri mampu membuktikan dan merasakan medan magnet bumi untuk memandu saat bermigrasi. Contoh, dengan mendeteksi medan magnet akan memandu lobster duri dari pantai Florida menuju lautan lepas yang lebih hangat dan tenang.

 5. Magnet dalam Tubuh Bakteri 

 

Dalam tubuh bakteri disebut bakteri Magnetotactic Bacteria (MTB) terdapat organel khusus yang disebut magnetosome. Pada magnetosome tersusun atas senyawa magnetite (Fe O) atau greigite (Fe S) yang memiliki sifat kemagnetan jauh lebih kuat dibandingkan dengan magnet sintetik. Contoh, Magnetotik bacteria (MTB) akan memakai bantuan medan magnet saat melakukan navigasi dan migrasi.

B. Kemagnetan Dalam Produk Teknologi

Magnet banyak digunakan dalam berbagai produk teknologi, salah satunya yang paling populer adalah dalam teknologi kedokteran,  seperti MRI. Hingga kini, salah satu cara yang dianggap paling aman untuk mendeteksi penyakit adalah dengan menggunakan MRI (Magnetic Resonance Imaging).

MRI menggunakan prinsip kemagnetan untuk mencitrakan kondisi kesehatan tulang atau organ tubuh bagian dalam manusia tanpa melalui prosedur pembedahan.

1. MRI (Magnetic Resonance Imaging)

Orang yang akan dicek kesehatannya, dimasukkan ke dalam medan magnet yang memiliki kekuatan 5000 kali lipat lebih kuat dari medan magnet bumi.

Medan magnet sebesar ini mengakibatkan nukleon tubuh berputar dan berbaris sejajar menjadi jarum kompas.

 

Nukleon tersebut kemudian ditembak dengan gelombang radio untuk menginduksi arahnya. Saat arahnya sejajar, nukleon-nukleon tersebut akan memancarkan gelombang radio yang akhirnya diterima komputer sebagai pencitraan kondisi dalam tubuh.

Gambar tersebut di atas dapat menunjukkan adanya penyakit dalam tubuh manusia. Teknik ini jauh lebih aman dibanding dengan Roentgen (sinar X).

Lebih dari sekedar mendeteksi ada tidaknya penyakit seperti tumor, MRI dapat digunakan untuk merekam pikiran manusia.

Misalnya untuk merekam bagian otak yang menanggapi rangsang panas atau dingin. Selain itu, MRI juga dapat digunakan untuk melakukan deteksi dini terhadap gejala epilepsi.

2. Kereta Maglev

Maglev merupakan kependekan dari magnetically levitated atau kereta terbang. Kereta maglev diterbangkan kurang lebih 10 mm di atas relnya.

Meskipun rel dan kereta tidak menempel, kereta maglev yang super cepat yakni mampu melaju hingga 650 km/jam, tidak akan terjatuh dan tergelincir.

Hal ini disebabkan kereta maglev menerapkan prinsip gaya tolak menolak magnet serta didorong dengan menggunakan motor induksi.

Kereta maglev telah menjadi alat transportasi masal di beberapa negara maju seperti Jepang, Amerika, China, dan beberapa negara di Eropa seperti Prancis, Jerman, dan London.

Di Jepang, kereta yang menggunakan prinsip ini, yaitu kereta Shinkansen yang menghubungkan kota Tokyo, Nagoya, dan Osaka.

3. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) merupakan pembangkit listrik yang menggunakan energi nuklir.

Kerja pembangkit listrik konvensional, misalnya pembangkit listrik dengan menggunakan batubara, air dipanaskan menggunakan bahan bakar batubara hingga menguap.

Uap yang dihasilkan akan digunakan untuk menggerakkan turbin yang selanjutnya digunakan untuk menggerakkan generator.

Cara ini, selain dapat mengurangi jumlah sumber daya alam yang tak terbaharui juga dapat mencemari lingkungan akibat pembakaran yang menghasilkan asap karbon, sulfur, dan nitrogen.

Pada PLTN, panas diperoleh dari reaksi pemecahan inti atom (fisi) dalam suatu reaktor nuklir. Panas yang dihasilkan mampu mencapai 1,5 juta derajat celcius, hingga tidak ada satupun bahan di bumi yang mampu menahan energi panasnya.


Posting Komentar untuk "IPA 9 : PEMANFAATAN MEDAN MAGNET PADA MIGRASI HEWAN SERTA KEMAGNETAN PADA PRODUK TEKNOLOGI"