Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

BAB 10 : Menghiasi Pribadi dengan Berbaik Sangka dan Beramal Saleh

 Menghiasi Pribadi dengan Berbaik Sangka

dan Beramal Saleh

Assalaamu 'alaikum Wr. Wb.
Apa kabar anak-anakku?
Semoga kalian dalam keadaan sehat, selalu dalam lindungan
dan kasih sayang Allah SWT.
Kali ini kita akan belajar tentang Menghiasi Pribadi dengan Berbaik Sangka dan Beramal Saleh

1. Mari Renungkan: 

Beberapa orang peserta didik sedang membantu mendorong mobil yang macet terkena banjir.

Narasi : Amal saleh dapat menghiasi pribadi dan membahagiakan hati

Ingatlah,  bahwa  hidup   di  alam dunia hanya sementara, sedangkan kehidupan akhirat kekal selama-lamanya. Allah Swt. memberikan kesempatan kepada  manusia  untuk  mempersiapkan  bekal  hidup  di  akhirat.  Tahukah  kalian  bahwa hidup di dunia merupakan ladang  amal  untuk  kehidupan  akhirat. Sungguh   amat disayangkan jika kesempatan hidup di dunia ini tidak digunakan sebaik-baiknya. Kelak di akhirat  mereka akan menyesal karena tidak  menggunakan  kesempatan  hidup di dunia untuk memperbanyak  amal saleh. Allah Swt. tidak membutuhkan amal saleh dari kita, sebaliknya  kitalah  yang membutuhkannya. Wahai generasi muslim yang cerdas, setiap amal saleh yang kalian lakukan akan  mendapat  balasan  berupa  pahala  dari  Allah  Swt.  Sekecil  apapun  amal  kalian  sungguh  Allah  Swt.  akan  membalas  dengan  seadil-adilnya.  Janganlah  kalian  meremehkan  amal  saleh  yang  kelihatannya  kecil  dan  sederhana  seperti  tersenyum saat bertemu dengan teman di sekolah. Sebab nilai amal terletak pada keikhlasannya bukan banyak atau sedikitnya. Sedangkan yang mengetahui kadar keikhlasan hanya Allah Swt. semata.

Tanamkanlah dalam diri kalian semangat  untuk  beramal  saleh.  Jadikanlah  diri kalian sebagai pribadi yang berakhlak mulia. Berbaik sangkalah kepada Allah Swt. bahwa Allah Swt. akan selalu  melindungi  hamba-hamba-Nya yang saleh. Sudah siapkah kalian selalu beramal saleh mulai sekarang?Renungkanlah,   banyak   kekacauan  dan  pertikaian  terjadi  akibat  buruk  sangka. Sungguh buruk  sangka  adalah  perilaku  tercela  yang  harus  kita  hindari.  Berbaik  sangka  akan  menjadikan  hidup  kita  tenang,  nyaman,  dan  harmonis.  Bukankah  hal  ini  impian  setiap  orang?.  Oleh  karena  itu,  mari  kita  membiasakan  diri berbaik sangka dalam kehidupan sehari-hari.

Mutiara Khasanah Islam

1. Mari Memahami Amal SalehTahukah kalian apa yang dimaksud dengan amal saleh? Untuk mengetahui pengertian  amal  saleh,  perhatikan  firman  Allah  Swt.  dalam  Q.S.  al-‘Ashr/103:  2-3  berikut ini: 


Ayat  tersebut  menegaskan  bahwa  sesungguhnya   manusia   berada   dalam   kerugian, kecuali yang melakukan empat hal, yaitu :

1) beriman kepada Allah Swt.

2) beramal saleh atau amal kebajikan

3) saling menasihati untuk kebenaran

4) saling menasihati untuk kesabaran 

Kata  amal  saleh  berasal  dari  kata  “amilus”,  yaitu  segala  perbuatan  yang bermanfaat bagi dirinya atau orang lain, dan sesuai dengan akal rasional, al-Qur’an serta  as-Sunnah. Antara  iman  dan  amal  saleh  merupakan  satu  kesatuan  dan  tidak  dapat  dipisahkan.  Seseorang  yang  beriman  tanpa  diikuti  amal  saleh,  maka  keimanannya tidak ada artinya. Sebaliknya, amal saleh tanpa didasari iman yang benar  maka  amalnya  tidak  ada  nilainya  di  hadapan  Allah  Swt.  Keimanan  harus  dibuktikan dengan amal saleh dan amal saleh harus dilandasi dengan keimanan yang benar. Kebalikan dari amal saleh adalah amal sayyi’ah, yaitu amal yang mendatangkan  mudarat  baik  bagi  pelakunya  maupun  orang  lain.  Sungguh  rugi  seseorang yang berbuat buruk di dunia ini, padahal dunia ini adalah ladang amal untuk kehidupan akhirat. Setiap amal baik atau buruk meskipun sangat kecil tetap akan  mendapat  balasan  yang  adil  dari  Allah  Swt.  Hal  ini  sesuai  dengan  firman  Allah Swt. dalam surat az-Zalzalah/99: 7-8 


Wahai generasi muda Islam, ketahuilah bahwa amal saleh ada tiga macam, yaitu :

1)  Amal  saleh  terhadap  Allah  Swt.,  yaitu  menjalankan  perintah  Allah  Swt.  dan  meninggalkan larang-Nya. Contohnya adalah  salat,  zakat,  puasa,  membaca  al-Qur’an dan ibadah lainnya

2)  Amal  saleh  terhadap  manusia,  yaitu  menjalankan     hak     dan     kewajiban     terhadap sesama manusia. Contohnya adalah memberikan senyuman, bersikap ramah, bertutur  kata  yang  santun, dan menolong kaum duafa.

3) Amal saleh terhadap lingkungan  alam yaitu menjaga kelestarian alam contohnya adalah  membuang  sampah pada tempatnya, menjaga kebersihan mendaur ulang sampah dan melakukan penghijauan.Di samping tiga amal saleh tersebut ada suatu amal kebajikan yang disebut amal jariyah. 

Amal jariyah yaitu perbuatan kebajikan yang dilakukan secara ikhlas dengan mengharapkan rida Allah Swt. dan mendatangkan pahala bagi pelakunya meskipun ia  telah  meninggal. Pahala  amal  jariyah  akan  terus  mengalir  selama  orang  yang  masih  hidup  masih  dapat  memanfaatkan  hasil kebajikan  yang ia  tinggalkan di dunia. Rasulullah s.a.w. bersabda :


2. MANFAAT BERAMAL SALEH

Seseorang yang beramal saleh akan memperoleh manfaat sebagai berikut :

1) Diberi ampunan dan pahala yang besar oleh Allah Swt. Hal ini sebagaimana firman Allah Swt. dalam Q.S. al-Maidah/5: 9 yang artinya: “Allah telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan yang beramal saleh, (bahwa) mereka akan memperoleh  ampunan dan pahala yang besar.”

2) Diberi tambahan petunjuk. Hal ini sesuai dengan Q.S. Maryam/19: 76 yang artinya: “Dan Allah akan menambah petunjuk kepada mereka yang telah mendapat petunjuk. Dan amal kebajikan  yang  kekal  itu  lebih  baik  pahalanya  di  sisi  Tuhanmu  dan  lebih  baik  kesudahannya.”

3) Diberi kehidupan yang baik dan layak.Hal   ini   sesuai   dengan   Q.S.   an-Nahl/16:   97   yang   artinya:   “Siapa mengerjakan  kebajikan,  baik  laki-laki  maupun  perempuan  dalam  keadaan  beriman,  maka  pasti  akan  Kami  berikan  kepadanya  kehidupan  yang  baik  dan  akan  Kami  beri  balasan  dengan  pahala  yang  lebih  baik  dari  apa  yang  telah  mereka kerjakan.

4) Dihapuskan  dosa-dosanya. Hal  ini  sesuai  dengan  Q.S.  al-Ankabut/29:  7  yang  artinya:  “Dan  orang-orang   yang   beriman   dan   mengerjakan   kebajikan,   pasti   akan   Kami   hapus   kesalahan-kesalahannya  dan  mereka  pasti  akan  Kami  beri  balasan  yang  lebih  baik dari apa yang mereka kerjakan.”

5) Dijauhkan dari kerugian di dunia dan akhirat. Hal  ini  sesuai  dengan  Q.S.  al-‘Asr/103:  1-3  :  “Demi  masa.  Sungguh,  manusia   berada   dalam   kerugian,   kecuali   orang-orang   yang   beriman   dan   mengerjakan  kebajikan  serta  saling  menasehati  untuk  kebenaran  dan  saling  menasehati untuk kesabaran.”

3. BERBAIK SANGKA

Berbaik  sangka  atau  Husnudzon  merupakan  perilaku  terpuji  yang  harus  dimiliki  seorang  muslim.  Lawan  dari  husnudzon  adalah  su’udzon  atau  buruk  sangka.  Berburuk sangka merupakan perilaku tercela yang akan mendatangkan mudarat, baik bagi pelakunya maupun orang lain. Allah Swt. melarang berburuk sangka, sebagaimana firman-Nya dalam Q.S. al-Hujurat/49: 12 : 

Rasulullah s.a.w. juga melarang berburuk sangka, sebagaimana hadis berikut ini  :


Wahai anak yang saleh, marilah kita membiasakan  diri  berbaik  sangka  dalam  kehidupan  sehari-hari.  Apa  saja  bentuk  berbaik  sangka  itu?  Berbaik  sangka  ada  tiga macam, yaitu :
1) Berbaik sangka kepada Allah Swt.Orang yang berbaik sangka kepada Allah Swt. akan  senantiasa  bersyukur  atas  semua  kenikmatan  dari-Nya,  dan  bersabar  atas  semua  cobaan. 
Mengapa  kita  harus bersyukur kepada Allah Swt?  Allah  Swt. telah  memberikan  karunia dan kenikmatan yang   tidak ternilai harganya kepada  manusia. Maka, sudah seharusnya  manusia  bersyukur kepada Allah Swt. Lalu, mengapa  kita  harus  bersabar  atas  semua  cobaan  ?  Allah  Swt.  memiliki  sifat-sifat  sempurna  dan  tidak  mungkin  Allah  Swt.  menghendaki  keburukan  bagi  hamba-hamba-Nya.  Setiap  cobaan  dan  ujian  dari  Allah  Swt.  tidak  bertujuan  menyakiti  hamba-Nya,  tetapi  untuk  menguji  ketaatan,  keimanan, dan kesabarannya.

2) Berbaik sangka kepada diri sendiri. Pernahkah kalian mengalami kesulitan hidup? Jika pernah, bagaimana cara kalian menyikapinya? Seseorang yang berbaik sangka kepada diri sendiri akan  memiliki  sikap  percaya  diri,  optimis,  dan  bekerja  keras.  Sebaliknya,    seseorang yang berburuk sangka kepada diri sendiri, ia akan merasa pesimis, tidak percaya diri, dan malas berusaha. 

3) Berbaik sangka kepada orang lain.Sebagai  makhluk  sosial,  manusia  selalu  membutuhkan  orang  lain. Orang lain di sekitar kita harus diperlakukan secara baik, santun, saling menyayangi, dan menghormati. 
Berprasangka baik kepada orang lain akan menumbuhkan keharmonisan dalam kehidupan  masyarakat.  Sikap  buruk  sangka  hanya  akan  memicu  perpecahan  dan  konflik.  Banyak pertikaian dan kerusuhan  terjadi  karena  sikap  buruk  sangka.  Jika  ada  isu-isu  negatif  hendaknya diklarifikasi (tabayyun) terlebih dahulu agar kita tidak terjerumus kepada sikap curiga dan buruk sangka. Oleh karena itu, mari kita tumbuhkan prasangka baik kepada keluarga, teman, tetangga, dan sesama manusia agar hidup kita bahagia dunia sampai akhirat.

4. MANFAAT BAIK SANGKA

Seseorang   yang   membiasakan   diri   berbaik sangka akan memperoleh manfaat sebagai berikut :
1) Hidup menjadi tenang dan optimis.Seseorang yang berbaik sangka kepada Allah Swt. akan   senantiasa bersyukur apabila mendapatkan  kenikmatan dan bersabar apabila  mendapatkan ujian    serta  cobaan.  Hal   ini   akan   menjadikan  hidupnya tenang dan penuh optimis.
2) Yakin bahwa terdapat hikmah di balik segala penderitaan dan kegagalan.
3) Membentuk pribadi yang tangguh
4)   Menjadikan   seseorang  teguh pendirian sebab tidak mudah menerima pengaruh buruk dari orang lain
5) Menjadikan seseorang kreatif
6) Menyebabkan seseorang tidak mudah putus asa
7) Hubungan persahabatan dan persaudaraan menjadi lebih baik.
8) Terhindar dari penyesalan dalam hubungan dengan sesama.
9) Selalu senang dan bahagia atas kebahagiaan orang lain

Evaluasi materi ini adalah kalian mengerjakan Uji Kompetensi  Buku Pendamping PAI Kelas 8 pada Hal 19 - 20 kemudian kirim jawaban pada link berikut : Uji Kopetensi Bab 10 Kelas 8

Posting Komentar untuk "BAB 10 : Menghiasi Pribadi dengan Berbaik Sangka dan Beramal Saleh"