Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

OLAHAN BAHAN MAKANAN SETENGAH JADI ( 8==>2 : 1 )

        BAHAN MAKANAN SETENGAH JADI



        Pada pembelajaran kali ini kamu akan mempelajari pengolahan bahan pangan setengah jadi dari serealia dan umbi menjadi makanan khas daerah setempat. Olahan bahan pangan setengah jadi sering disebut juga sebagai ‘produk pangan primer’ adalah mengolah bahan baku pangan dengan proses pengawetan, baik pengawetan secara kimia, fisika ataupun mikrobiologi, menjadi aneka ragam olahan pangan setengah jadi, yang selanjutnya digunakan sebagai bahan baku pangan. Bahan pangan setengah jadi memiliki nilai ekonomi lebih tinggi, karena dapat memiliki umur simpan yang lebih panjang dan dapat diolah secara cepat sesuai kebutuhan.  

        Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pengertian dari pengolahan bahan pangan setengah jadi dari serealia dan umbi menjadi makanan khas daerah setempat adalah mengolah produk pangan primer, baik yang diproduksi oleh rumah tangga, industri kecil, ataupun industri pengolahan pangan dengan teknologi tinggi menjadi makanan dengan karakteristik budaya setempat. 

        Secara umum, mengolah pangan serealia dan umbi menjadi produk olahan pangan setengah jadi dihasilkan jenis produk berbentuk potongan pipih tebal atau tipis (misalnya berbagai jenis kerupuk), butiran besar (misalnya jagung pipil, biji sorgum, tepung tiwul instan, dan chip/granula/ sawut lainnya) maupun butiran halus (misalnya berbagai jenis tepung, baik dari bahan serealia maupun umbi-umbian) dengan teknik pengeringan. Produk olahan pangan setengah jadi ini berbentuk bahan baku kering yang selanjutnya menjadi bahan baku olahan industri rumah tangga maupun industri pabrik. Bahan pangan setengah jadi memiliki nilai ekonomi lebih tinggi karena dapat memiliki umur simpan yang lebih panjang dan dapat diolah secara cepat sesuai kebutuhan. 

        Berikut ini akan diuraikan jenis makanan khas Indonesia yang dihasilkan dari penggunaan bahan baku olahan bahan pangan setengah jadi  dari serealia dan umbi dengan bentuk potongan pipih tebal atau tipis, butiran besar, dan butiran halus.

A. Olahan pangan setengah jadi dengan bentuk pipih tebal atau tipis  

 

         Produk pangan setengah jadi bentuk pipih tebal atau tipis dari serealia antara lain kerupuk gendar, rengginang, emping jagung, kerupuk bawang, bihun, dan mie. Produk pangan setengah jadi dari serealia dan umbi dengan bentuk pipih tebal/tipis seperti kerupuk, keripik, dan kentang beku biasanya jika diolah menjadi makanan khas Indonesia digunakan teknik menggoreng dengan menggunakan minyak.

B. Olahan pangan setengah jadi dengan bentuk butiran besar

      

          Produk pangan  setengah jadi dengan bentuk butiran besar dari bahan serealia  adalah  beras/beras instan,  beras  jagung,  jagung  pipil kering dan  beku, aneka  butiran  oat, aneka  pasta,  beras/biji  sorgum.  Adapun, produk  pangan  setengah jadi dengan bentuk  butiran  besar  dari bahan kacang-kacangan adalah kacang hijau, kacang tanah, dan kacang kedelai. Sedangkan,  produk  pangan  setengah jadi dengan bentuk  butiran  besar dari umbi adalah tiwul instan dan beras singkong.

C. Olahan pangan setengah jadi dengan bentuk butiran halus



            Produk pangan setengah jadi dengan bentuk butiran halus dari serealia yaitu tepung beras, tepung jagung/maizena, tepung terigu, dan  tepung sorgum. Sedangkan, produk pangan  setengah jadi dengan bentuk butiran halus dari umbi yaitu tepung ubi jalar, tepung tapioka, tepung talas, dan tepung kentang. Produk pangan  setengah jadi serealia, kacang-kacangan, dan umbi dengan aneka ragam jenis tepung biasanya jika diolah menjadi makanan  khas Indonesia  dapat  dengan aneka  ragam  teknik.  Adapun, aneka  ragam  tepung dari bahan  serealia, kacang-kacangan, dan  umbi dapat  diolah menjadi  berbagai  produk   makanan  khas Indonesia seperti; jenang  (Jawa), aneka ragam kue (seperti kue Adee singkong (Meureudu), bolu,  lepet  (Jawa), donat  (Jakarta), brownies  (Bandung), dan  lain-lain), bakpia (Jawa), es krim, mie, roti, maupun keripik. Berikut ini gambar  dari olahan pangan setengah jadi serealia, kacang-kacangan, dan umbi dengan bentuk butiran halus.

 Makanan yang baik dan bergizi menjadi dasar utama bagi kesehatan. Kata gizi berasal  dari bahasa  Arab “ghidza” yang  artinya  makanan. Oleh karena itu, kitaharus dapat  membedakan pengertian antara  bahan makanan  dan  zat makanan/zat gizi/nutrisi. Zat makanan  adalah  satuan nutrisi yang menyusun  bahan makanan tersebut. Bahan makanan disebut juga komoditas pangan  dalam perdagangan, yaitu bahan-bahan makanan yang dibeli, dimasak, dan disusun menjadi  hidangan.

Ada enam macam zat gizi yang diperlukan  manusia  untuk  memenuhi kebutuhan tubuh supaya dapat tumbuh dengan baik dan sehat, yaitu karbohidrat, protein,  lemak, vitamin, mineral, dan air.  Zat-zat gizi yang dianjurkan menjadi dasar pola makan gizi seimbang. Berdasarkan kegunaannya bagi tubuh  zat gizi dapat  dikelompokkan  menjadi tiga kelompok sebagai  berikut :

1. Kelompok zat gizi penghasil tenaga (karbohidrat).

        Bahan makanan yang mengandung karbohidrat antara  lain dapat  diperoleh  dari beras, jagung, gandum,  roti, mie, makaroni,  bihun,  kentang, singkong, ubi, talas, umbi-umbian, tepung-tepungan, gula, dan minyak.

2. Kelompok zat  gizi pembangun   sel (protein).

        Protein dapat diperoleh dari daging, ayam, kelinci, telur, ikan, udang, susu, serta  kacang-kacangan dan  hasil olahannya seperti tahu  dan tempe.

3. Kelompok zat gizi pengatur 

        Dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh.  Zat  pengatur banyak  terdapat dalam  sayur-sayuran  yang berwarna  kuning, jingga, dan merah, serta buah-buahan. 

Sedikit gambaran untuk awal semester 2 ini dengan aspek pengolahan....pk guru harap kalian tetap semangat utnuk mengikuti pemelajaran daring ini....

 




Posting Komentar untuk "OLAHAN BAHAN MAKANAN SETENGAH JADI ( 8==>2 : 1 )"