Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

MATERI KELAS 7 HIJRAH KE MADINAH SEBUAH KISAH YANG MEMBANGGAKAN

 A. KONDISI MASYARAKAT MADINAH SEBELUM ISLAM




ASSALAMU'ALAIKUM WARARAHMATULLAHI WABARAKATUH

Anak-anakku kelas 7 yang shalih-shalih dan yang hebat-hebat, semoga senantiasa diberkahi dan dirahmati oleh Allah Swt. Pada pelajaran yang kemarin kita membahas tentang shalat Jamak, Qashar dan Jamak Qashar. setelah kalian baca, dipahami dan dipraktikan ketika melakukan perjalanan jauh. Masih semak kalian untuk belajar untuk materi hari ini kita belajar tentang Hijrah Ke Madinah Sebuah Kisah Yang Membanggakan. Jangan lupa patuhi protokol kesehatan, memakai masker, jaga jarak dan sering cuci tangan.

A. Kondisi Masyarakat Madinah Sebelum Islam


1.    Kepercayaan Masyarakat Madinah sebelum Islam

             Nama Yatsrib. Penduduk kota Yatsrib terdiri dari etnis Arab, baik dari Arab Selatan maupun Utara, juga ada yang berasal dari etnis Yahudi. Penduduknya telah memiliki kepercayaan dan agama. Agama yang dianut penduduk Yatrib adalah Yahudi, Nasrani, dan Pagan. Mayoritas penduduknya memeluk agama Yahudi.

            Agama Yahudi masuk ke Yatsrib berbarengan dengan kedatangan imigran dari wilayah utara sekitar abad ke-1 dan ke-2. Mereka datang ke Mereka datang ke Yatsrib untuk menyelamatkan diri dari penjajahan Romawi. Mereka mendapatkan penindasan dari Romawi karena melakuakan pemberontakan. Migrasi terbesar bangsa Yahudi terjadi pada tahun 132-135. Agama Yahudi dianut oleh beberapa suku-suku, antara lain Bani Qainuqa, Bani Nadhir, Bani Gathafan, Bani Quraidlah.

        Keempat suku ini tetap memeluk agama Yahudi walaupun Islam telah tersebar di Madinah. Kebanyakan mereka bekerjasama dengan kafir Quraisy untuk mengusir dan membunuh Nabi Muhammad Saw. Akibat menentang Islam, Nabi Muhammad mengusir mereka dari kota Madinah. Sehingga madinah bersih dari bangsa yahudi.

Selain Yahudi, penduduk Yatsrib memeluk agama Nasrani. Kelompok yang merupakan kelompok minoritas berasal dari Bani Najran. Mereka mememeluk agama nasrani pada tahun 343 M ketika Kaisar Romawi mengirim misionaris ke wilayah mereka untuk menyebarkan agama Nasrani.

        Sebagian kecil Penduduk Yasrib ada yang tidak memeluk agama yahudi dan nasrani. Mereka mengikuti kenyakinan orang Quraisy dan Penduduk Mekkah. Mereka memandang kaum Quraisy sebagai penjaga Rumah Allah, sebagai pemimpin-pemimpin Agama, serta sebagai panutan dalam beribadah. Agama mereka dikenal dengan paganisme yaitu kepercayaan kepada benda-benda, dan kekuatan-kekuatan alam, seperti matahari, bintang-bintang, bulan, dan sebagainya. Mereka menyembah kekuatan-kekuatan alam. Mereka hidup sesuai dengan tradisi warisan nenek moyang. Praktik peribadatan mereka bertentangan dengan agama Yahudi dan Nasrani. Karena itu, sering terjadi perselisihan dan keributan antara mereka dengan pemeluk agama Yahudi.  

2.   Kondisi Sosial Masyarakat Madinah sebelum Islam

.


        Pada awalnya, kedua bangsa tersebut berasal dari satu rumpun bangsa, yaitu ras Semit yang berpangkal dari Nabi Ibrahim melalui dua putranya, Ismail dan Ishaq. Bangsa Arab melaui Ismail dan Yahudi melaui Ishaq. Meraka berkembang dan menyebar sehingga memiliki kebudayaan tersendiri. Disamping itu, kedua bangsa berkebang menjadi beberapa suku atau kabilah. Adapun kabilah-kabilah yang berada di Yatsrib (Madinah) yang kita bahas yaitu kabilah Aus dan Karzaj, dan kabilah Yahudi.

Adapun kabilah-kabilah yang berada di yatsrib (Madinah) antara lain :

a.  Kabilah Aus dan Kharzaj
        Nama “Aus” dan “Kharzaj” berasal dari nama dua orang laki-laki kakak beradik. Mereka berasal dari salah satu kabilah di Arab Selatan. Suku Aus dan Khazraj berasal dari salah satu suku besar di Yaman, yaitu Azd. Keturunannya terpecah menjadi dua kelompok yang saling bermusuhan dan berperang. 

        Kabilah Aus menempati wilayah dataran tinggi di selatan dan timur. Kabilah Khazraj tinggal menempati wilayah dataran rendah di utara Madinah. Di belakang mereka tidak ada apapun kecuali kesunyian Hirrah Wabrah.

        Kabilah Aus mendiami wilayah-wilayah pertanian yang kaya di Madinah. Mereka bertgetangga dengan kabilah-kabilah Yahudi. Sedangkan kabilah Khazraj mendiami wilayah-wilayah yang kurang subur, dan bertetangga dengan kabilah Yahudi yang besar yakni Qainuqa.

        Ketika keduanya sampai di Madinah, terjadi perang saudara kembali. Kali ini Kabilah Aus memperoleh kemenangan. Menurut sejarah, peperangan tersebut merupakan peperangan terakhir antara kedua kabilah. Karena sudah banyak pemimpin dari kedua kabilah tersebut masuk Islam.

b.   Kabilah Yahudi

         Di madinah  bangsa Yahudi terdiri dari 3 kabilah besar, yaitu Qainuqa, Nadhir dan Quraidhah. Bani Nadhir menetap di Aliah, dilembah Bahthan sejauh 2 atau 3 mil dari madinah. Daerah tersebut banyak pohon kurma dan tanaman-tanaman lainnya. Bani Quraidhah mendiami wilayah mazhhur yang terletak  di beberapa mil di selatan Madinah. Sedangkan Bani Quainuqa tinggal di dalam kota Madinah. Mereka pindah setelah diusir ol;eh Bani Nadhir dan Bani Quraidhah, darin tempat mereka yang berada di luar Madinah. Bangsa Yahudi memiliki Midras, yaitu tempat mereka memepelajari agama yahudi dan sejarah rasul -rasul mereka. Mereka melahirkan ahli ilmu, ahli agama dan hukum.

3.  Kondisi Ekonomi Masyarakat Madinah Sebelum Islam

  Sebelumnya kita telah membahas tentang bagaimana kepercayaan masyarakat Madinah sebelum Islam dan kondisi sosial masyarakat Madinah sebelum Islam. Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas tentang kondisi ekonomi masyarakat Madinah sebelum Islam. Berikut penjelasan tentang kondisi ekonomi sebelum Islam.


Secara geografis, kota Madinah atau Yatsrib merupakan kota ketiga yang teramsuk pada kawasan tandus yang populer dengan sebutan Hijaz setelah Thaif dan Mekkah. Madinah atau Yatsribberada di tempat strategis sebagai jalur penghubung perdagangan antara kota Yaman di Selatan dan Syiria di Utara. Yastrib termasuk daerah subur di sekitar kawan tandus.

     Madinah atau Yasrib berbeda dengan Kota Makkah di kondisi alam dan watak penduduknya. Yastrib merupakan kota yang makmur dan subur dengan pertaniannya. Air yang tersedia di kota ini mencukupi untuk membangun pertanian. Kota ini dikelilingi oleh gunung berbatu. Di terdapat banyak lembah, atau yang paling terkenal dikenal dengan nana Wadi. Sebagai pusat pertanian, kota Yatsrib menjadi menarik bagi penduduk wilayah lain untuk pindah ke Yatsrib.

Kota Yatsrib (Madinah) terdapat daerah persawahan dan perkebunan yang menjadi sandaran hidup penduduk setempat. Penghasilan terbesarnya adalah kurma dan anggur. Kurma merupakan hasil alam yang memberikan manfaat banyak bagi kehidupan mereka, di antaranya sebagai makanan, alat bangunan, pabrik, makanan hewan, bahkan seperti mata uang yang digunakan untuk tukar menukar ketika terdesak. Kurma Madinah juga banyak macamnya.Di kota Yatsrib (Madinah) terdapat beberapa pabrik yang sebagian besar dikelola oleh orang-orang Yahudi. 
                                                                                                                                             4. Kondisi Politik Masyarakat Madinah



Suku yang pertama kali tinggal dan menguasai Yasrib adalah suku amaliqoh. Mereka membangun perkampungan dan peradaban. kemudian, bangsa Yahudi datang ke Madinah dan akhirnya menguasai Madinah setelah menaklukan suku Amaliqah.

        Bangsa Yahudi yang terdiri dari Bani Nadhir, Bani Quraizhah, dan Bani Qainuqa sudah bisa membangun sebuah peradaban dengan membuat bentengbenteng untuk berlindung dari serangan Arab Badui. Mereka disebutkan sebagai kelompok yang paling makmur dan berbudaya. Oleh karena itu, jelaslah bahwa sebelum kedatangan orang-orang Arab, Madinah sepenuhnya dikuasai oleh orang-orang Yahudi, baik secara ekonomi, politik, maupun intelektual.
Sejarah menyebutkan bahwa orang-orang Masehi (Kristen) di Syam (Siria) sangat membenci orang-orang Yahudi. Mereka menganggap bangsa Yahudi telah menyiksa dan menyalib Isa al-Masih. ereka menyerbu Yatsrib untuk memerangi orang-orangYahudi. Dalam penyerbuan tersebut, orang-orang Kristen meminta bantuan suku Aus dan Khazraj, seperti halnya kaum Yahudi, juga merupakan pendatang.

        Keadaan tersebut menyebabkan peperangan antara Yahudi dan Kabilah Arab yaitu Aus dan Kahzraj. Banyak pemimpin Yahudi yang meninggal, sehingga kekuasaan Yatsrib jatuh ke tangan Aus dan Khazraj. Sebelumnya, kondisi Aus dan Khazraj merupakan buruh. Peraluhan kekuasaan Yatsrib merupah kedua suku menjadi suku yang menonjol.

        Bangsa Yahudi sebagai pihak yang tersisihkan, berusaha untuk memecah belah kedua suku tersebut. Provokasi (penghasutan) mereka nampaknya berhasil. Muncul permusuhan antara kedua kabilah, sehingga terjadi peperangan yang tidak pernah berarkhir.

Dalam kondisi seperti itu, bangsa Yahudi memiliki peluang untuk memperbesar perdagangan dan kekayaan mereka. Kekuasaan mereka yang sudah hilang dapat mereka rebut kembali. Sehingga di Yatsrib terdapat 3 kekuatan yang mengendalikan Madinah, yaitu kabilah Aus, Kabilah Kahzraj, dan bangsa Yahudi. Ketiganya telah siap tempur dan hidup dalam suasana perang yang tiada hentinya

    Di samping perebutan kekuasaan di antara 3 kabilah tersebut, konflik muncul karena adanya perbedaan agama. Kabilah Aus dan Kabilah Khazraj memeluk agama Watsani (menyembah berhala), agama yang tersebar di Memmah. Sedangkan bangsa Yahudi sebagai Ahlul Kitab (penganut al-Kitab) mempercayai keesaan Tuhan (monoteisme). Oleh karena itu, orang-orang Yahudi sangat mencela Kabilah Aus dan Kabilah Khazraj yang dipandangnya sebagai kaum kafir.

    Sama halnya dengan penganut agama watsani di Jazirah Arabia, pada bulan tertentu,yaitu Dzulhijjah, mereka melakukan ziarah ke kota Mekkah. Mereka melakukan peribadatan dan penyembahan berhala yang ada di seputar Ka’bah. Ziarah ke kota Makkah biasanya dilakukan secara berombongan, baik dari kalangan Kabilah Aus maupun Kabilah Khazraj. Akan tetapi adanya hubungan sosial yang terjadi antara orang-orang Yahudi yang menetap di Madinah dengan orang-orang dari Kabilah Aus dan Kabilah Khazraj, sedikit banyak telah menyebabkan pemikiran keagamaan Yahudi dapat diketahui dan diserap oleh mereka.

        Keadaan ini menyebabkan Kabilah Aus dan Khazraj lebih mudah memahami ajaran keagamaan yang disampaikan oleh Nabi Muhammad Saw. dibanding penduduk Makkah. Karena itu, Orang-orang Yatsrib (Madinah) mudah mengerti dan memahami ajaran-ajaran yang disampaikan Nabi Muhammad, karena ajaran itu menyerupai ajaran-ajaran yang telah mereka dengar dari orang-orang Yahudi. Salah satunya mengenai akan datangnya seorang Nabi baru. Karena itu, ketika mereka mendengar berita tentang adanya seorang Nabi di Makkah, yaitu Nabi Muhammad, mereka dengan cepat menanggapi dan mempercayainya.Dengan alasan itu pula, kemudian mereka meminta Nabi Muhammad untuk pindah (hijrah) ke kota Yatsrib Dan menjadi pemimpin bagi kedua kabilah di Yatsrib.

B. HIJRAH NABI MUHAMMAD SAW KE MADINAH

1.    Pengertian Hijrah

             Hijrah menurut bahasa berarti meninggalkan, menjauhkan diri dan berpindah tempat. Seseorang dikatakan hijrah apabila memenuhi dua syarat yaitu:
a. Ada sesuatu yang ditinggalkan
b. Ada sesuatu yang dituju (tujuan)
            Dalam konteks  sejarah, hijrah adalah perpindahan yang dilakukan nabi dari Mekkah ke madinah dengan tujuan mempertahankan dan menegakkan risalah Allah dan Dakwah.Sela ma masa kenabian terjadi 3 kali, yaitu:
a. Hijrah ke Habsayah (Habsyi)                                                                                                                Hijrah Habasyahadalah hijrah yang pertama kali dilakukan oleh sebagian sahabat Nabi.  Mereka meninggalkan mekkah menuju habasyah (Abbessina), Etthiopia) dalam rangka mencari tempat aman. Hijrah ke habasyah terjadi 2 kali.
b. Hijrah ke Thaif
            Hijrah ke Thaif sebagai hijarah kedua yang dilakukan Nabi Muhammad. Setelah sampai di thaif , Nabi diusir oleh penduduknya.
c. Hijrah ke Madinah (Yatsrib)                                                                                                                   Hijrah ke Madinah merupakan hijrah ketiga yang dilakukan Nabi Muhammad dan para saha bat Nabi. Hijrah ke Madinah dilakukan pada tahun ke -13 kenabian.
            Peristiwa hijrah menjadi nama kalender Islam yang ditetapkan pertama oleh khalifah Umar Bin Khattab. Khalifah Umar menetapkan tahun hijriah untuk menggantikan penannggalan yang digunakan bangsa arab sebelum mkahalifah umar memilih peristiwa hijrah sebagai kalender Islam, karena hijrah Rasulullah saw dan para sahabat dari Mekkah ke Madinah merupakan peristiwa penting dalam perkembangan dakwah.
        
 2. Sebab-sebab Rasulullah Hijrah


3. Berita Gembira dari kota yatsrib
   



4.   Perjalanan Hijrah rasulullah Saw




5.    Dakwah Nabi Muhammad saw di Madinah







   Setelah kalian membaca materi Kondisi Masyarakat Madinah Sebelum Islam Dan Hijrah Nabi Muhammad Saw Ke Madinah kemudian membaca buku pendamping Pai Dan Bp kelas 7, silahkan kalian kerjakan soal Latihan dibawah ini:

silahklan Klik Disini

Untuk pelajaran minggu depan membahas bab 12 yaitu Al-Khufau Ar-Rasyidun Penerus perjuangan Nabi Muhammad Saw.

Selamat Belajar dan semoga sukses, selalu mohon pertolongan kepada Allah swt dengan rajin beribadah berdoa dan ikhtiar (usaha). Ada pepatah Arab Manjadda Wajada, siapa yang bersungguh-sungguh dia sukses.

         WASSALAMU'ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH



Posting Komentar untuk "MATERI KELAS 7 HIJRAH KE MADINAH SEBUAH KISAH YANG MEMBANGGAKAN"