Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

IPA 7 : TATA SURYA

TATA SURYA

 1. Sistem Tata Surya 

Tata Surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas Matahari dan semua objek yang berputar mengelilinginya, termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, lima planet kerdil/katai, 173 satelit alami yang telah diidentifikasi, dan jutaan benda langit (meteor, asteroid, komet) lainnya. Kesemua objek ini berputar di sekitar matahari karena adanya gaya tarik gravitasi.

Planet yang dekat dengan matahari bergerak lebih cepat daripada planet yang jauh dari Matahari. 

Bidang edar planet-planet dalam mengelilingi matahari disebut bidang edar dan bidang edar bumi dalam mengelilingi matahari disebut bidang ekliptika. Susunan Tata Surya terdiri atas Matahari, Planet Dalam, Planet Luar, Komet, Meteorid, dan Asteroid. 

Lantas, apa saja yang sebenarnya yang membentuk tata surya?

Seperti diketahui, komponen utama sistem tata surya adalah matahari, sebuah bintang deret utama kelas G2 yang mengandung 99,86 persen massa dari sistem dan mendominasi seluruh dengan gaya gravitasinya. Yupiter dan Saturnus, dua komponen terbesar yang mengedari Matahari, mencakup kira-kira 90 persen massa selebihnya.

Hampir semua objek-objek besar yang mengorbit Matahari terletak pada bidang edaran bumi, yang umumnya dinamai ekliptika. Semua planet terletak sangat dekat pada ekliptika, sementara komet dan objek-objek sabuk Kuiper biasanya memiliki beda sudut yang sangat besar dibandingkan ekliptika.

Planet-planet dan objek-objek tata surya juga mengorbit mengelilingi Matahari berlawanan dengan arah jarum jam jika dilihat dari atas kutub utara Matahari, terkecuali Komet Halley.

Menurut Hukum Gerakan Planet Kepler, orbit dari objek-objek tata surya di sekeliling Matahari bergerak mengikuti bentuk elips dengan Matahari sebagai salah satu titik fokusnya. Objek yang berjarak lebih dekat dari Matahari (sumbu semi-mayor-nya lebih kecil) memiliki tahun waktu yang lebih pendek. Pada orbit elips, jarak antara objek dengan Matahari bervariasi sepanjang tahun.

Jarak terdekat antara objek dengan Matahari dinamai perihelion, sedangkan jarak terjauh dari Matahari dinamai aphelion. Di titik perihelion semua objek tata surya bergerak tercepat, sedangkan di titik aphelion sebaliknya. Dan sementara orbit planet-planet hampir berbentuk lingkaran, orbit pada komet, asteroid dan objek sabuk Kuiper kebanyakan berbentuk elips.

Pada kenyataannya, semakin jauh letak sebuah planet atau sabuk dari Matahari, semakin besar jarak antara objek itu dengan jalur edaran orbit sebelumnya. Sebagai contoh, Venus terletak sekitar sekitar 0,33 satuan astronomi (SA) lebih dari Merkurius, sedangkan Saturnus adalah 4,3 SA dari Yupiter, dan Neptunus terletak 10,5 SA dari Uranus.

Beberapa upaya telah dicoba untuk menentukan korelasi jarak antar orbit ini (hukum Titus-Bode), tetapi sejauh ini tidak satu teori pun telah diterima.

Hampir semua planet-planet di tata surya juga memiliki sistem sekunder. Kebanyakan adalah benda pengorbit alami yang disebut satelit. Beberapa benda ini memiliki ukuran lebih besar dari planet. Hampir semua satelit alami yang paling besar terletak di orbit sinkron, dengan satu sisi satelit berpaling ke arah planet induknya secara permanen. Empat planet terbesar juga memliki cincin yang berisi partikel-partikel kecil yang mengorbit secara serempak.

Susunan Tata Surya : 

A. Bintang


Bintang merupakan salah satu anggota tata surya yang memiliki sifat istimewa karena bisa memancarkan cahaya sendiri. Ada banyak sekali bintang di dalam sistem tata surya, salah satunya adalah matahari.
Matahari memiliki massa yang paling besar dibanding bintang-bintang lain yang terdapat dalam sistem tata surya kita. Karena massanya inilah, gaya gravitasi matahari mampu membuat planet-planet dan benda-banda langit lainnya beredar pada lintasan tertentu.
Matahari adalah bintang yang berupa bola gas panas dan bercahaya yang menjadi pusat sistem tata surya. Matahari memiliki empat lapisan yaitu inti matahari, fotosfer, kromosfer, dan korona. 
Inti Matahari : memiliki suhu 1,5 x 107°C yang cukup untuk mempertahankan fusi termonuklir dan berfungsi sebagai sumber energi matahari. Energi dari inti diradiasikan ke lapisan luar matahari kemudian sampai ke ruang angkasa.
Fotosfer : memiliki suhu 6.000 Kelvin, ketebalan 300 km. Energi matahari radiasikan ke luar dan terdeteksi sebagai sinar matahari di bumi. Di dalam fotosfer terdapat bintik matahari yaitu daerah dengan medan magnet yang kuat, dingin dan lebih gelap dari wilayah sekitarnya. 
Kromosfer : memiliki suhu 4.500 Kelvin, ketebalan 2.000 km. Kromosfer terlihat seperti gelang merah yang mengeliling bulan pada ketika terjadi gerhana matahari total. 
Korona : lapisan terluar matahari dengan suhu 1.000.000 Kelvin, ketebalan 700.000 km, berwarna keabu – abuan yang dihasilkan dari ionisasi atom karena suhu sangat tinggi, terlihat seperti mahkota dengan warna keabu – abuan yang mengelilingi bulan ketika terjadi gerhana matahari total. 
Bagian – bagian matahari : 

B. Planet-planet
Tak seperti bintang, planet tidak memancarkan cahaya sendiri, tetapi hanya merefleksikan cahaya matahari. Di dalam sistem tata surya, planet-planet memiliki massa dan gravitasi yang cukup sehingga bisa membentuk struktur bulat, dan memiliki lintasan orbit yang bersih (tidak memiliki benda langit lainnya di dalam orbitnya).
Berdasarkan jaraknya, planet di tata surya meliputi Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturunus, Uranus, dan Neptunus.
Planet dalam berukuran kecil, memiliki sedikit satelit, berbatu, terestrial, terdiri atas mineral tahan api seperti silikat yang membentuk kerak dan mantelnya, logam seperti besi dan nikel yang membentuk intinya. Planet dalam terdiri atas Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars. 
Berikut gambar planet dalam : 
a.: Merkurius 
b.: Venus 
c.: Bumi 
d.: Mars
Planet luar (planet Jovian) adalah planet yang orbitnya jauh dari matahari, berukuran besar, memiliki banyak satelit, tersusun dari bahan ringan seperti hidrogen, helium, metana, dan amonia. Planet-planet dalam dan luar dipisahkan oleh sabuk asteroid. 
Planet luar terdiri atas Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto. Berikut gambar planet luar : 

C. Satelit

Satelit merupakan anggota tata surya yang selalu mengitari planet. Semua satelit akan bergerak mengelilingi matahari bersama dengan planet yang diputarinya. Selain melakukan itu, satelit juga berputar pada porosnya dan memutari planet yang diiringinya.
Berdasarkan keberadaannya, satelit di tata surya dibagi menjadi 2 jenis, yaitu satelit alami dan satelit buatan. Satelit alami merupakan satelit yang diciptakan oleh Tuhan dan bisa bergerak dengan sendirinya tanpa bantuan tangan manusia. Sementara satelit Buatan adalah satelit buatan manusia yang diluncurkan dalam orbit yang pasti. Mereka digunakan untuk ramalan cuaca, telekomunikasi, pertanian, dan lain-lain.

D. Asteroid

Asteroid adalah benda berbatu kecil di tata surya yang lebih kecil dari planet-planet. Asteroid beredar pada lintasan yang terletak di antara orbit planet Mars dan Yupiter. Proses terbentuknya asteroid terjadi secara bersamaan dengan proses terbentuknya planet yang sesuai dengan susunannya.

E. Komet
 

Komet adalah benda langit yang berukuran kecil. Material penyusun komet terdiri dari sejumlah partikel-partikel bebatuan, kristal, es, dan gas. Komet biasanya sering terlihat seperti sebuah benda langit yang bercahaya dan berbentuk memanjang menyerupai ekor. Olah karena itu orang-orang sering menyebutnya sebagai bintang berekor.
Tubuh komet terdiri dari 3 bagian, yakni bagian inti, koma, dan ekor. Inti komet terbuat atas kristal es dan gas yang membeku dengan diameter kira-kira sebesar 10 km. Bagian koma komet memiliki diameter yang panjangnya dapat mencapai 100.000 km, ukurannya jauh lebih besar dibanding intinya.

F. Meteor dan Meteorit
 

Meteor adalah benda langit yang bergerak cepat dan memiliki lintasan yang tidak teratur. Ini adalah garis-garis cahaya yang biasanya berlangsung selama beberapa detik. Nah, jika kamu pernah mendengar istilah bintang jatuh, maka itu merupakan sebuah meteor yang bisa dilihat oleh manusia. Meteorit, demikian meteor yang mencapai bumi sebelum menguap itu dipanggil.
Saat jatuh menuju permukaan bumi meteor bergesekan dengan atmosfer bumi dan memancarkan cahaya. Karena gesekan tersebut, suhu meteor semakin naik dan terbakar sampai akhirnya menguap. Saat meteor terbakar dan memancarkan cahaya, pada saat itulah manusia bisa melihatnya secara langsung.

SETELAH MEMPELAJARI MATERI YANG ADA SILAHKAN UNTUK LATIHAN SOALNYA KALIAN KLIK LINK DIBAWAH INI 👇👇


Posting Komentar untuk "IPA 7 : TATA SURYA"