Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

PERTEMUAN KE 3 KEBAHASAAN TEKS BERITA

👉 PERTEMUAN KE 3

KEBAHASAAN TEKS BERITA 

Hallo anak-anak, selamat pagi menjelang siang.

Bagaimana kabar kalian? Semoga baik-baik saja ya. Tetap semangat dalam belajarnya meskipun kita belum bisa berjumpa. 

Yuk kita lanjutkan materi Bahasa Indonesianya. Sebelumnya kalian bisa mengingat kembali pertemuan sebelumnya pada power point yang ibu kirim kemarin ya...

KEBAHASAAN TEKS BERITA

Dari sebuah berita juga dapat kita analisis kaidah kebahasaannya. Kaidah kebahasaan yang ada pada teks berita yaitu:

1.             Fokus pada peristiwa yang terjadi bukan pada perilakunya

2.             Menggunakan verba pewarta yang berisikan kalimat pemberitahuan informasi

3.             Menggunakan kalimat langsung dan tidak langsung

4.             Terdapat penjelasan mengenai waktu dan tempat terjadinya suatu peristiwa

5.             Biasanya menggunakan verba perilaku yaitu kata kerja yang menunjukkan perilaku

6.             Singkat, padat, jelas, dan bersifat fakta. 

Ciri Ciri Teks Berita

Ciri teks berita ini adalah ciri khusus yang membedakan suatu teks berita dengan jenis teks bahasa Indonesia lainnya. Pada dasarnya, ada 7 ciri ciri teks berita yang perlu kita ketahui. Adapun ciri ciri teks berita, yakni :

1.      Dapat dipercaya (faktual).

2.      Diterima di masyarakat.

3.      Jelas.

4.      Menarik.

5.      Menggunakan kalimat sederhana.

6.      Segera disampaikan.

7.      Terkini (aktual).


Syarat Teks Berita

Suatu teks dapat dikatakan layak sebagai teks berita bila dapat memenuhi syarat teks berita. Syarat teks berita ini pada dasarnya juga mengacu pada ciri teks berita. Agar lebih jelas, mari kita simak syarat teks berita berikut ini.


·  Fakta atau faktual

Teks berita harus berisi fakta atau peristiwa nyata. Bila kejadian yang disampaikan bukan fakta, maka hal tersebut tidak dapat disebut sebagai berita.


·  Aktual

Suatu teks berita harus merupakan peristiwa yang masih hangat atau baru.


·  Seimbang

Seimbang maksudnya teks tersebut tidak boleh memihak pada siapa pun. Jadi, berita yang disajikan seimbang atau berimbang.


·  Lengkap

teks dalam sebuah berita haruslah lengkap dari unsur 5W+1H (What, Why, Who, When, Where + How) dan harus memenuhi unsur atau struktur teks berita.


·  Menarik

Teks berita perlu disajikan dengan judul yang menarik sehingga orang akan lebih tertarik untuk membaca teks berita tersebut


·  Sistematis

Sebuah berita juga harus disajikan secara sistematis atau berurutan agar jelas dan mudah dipahami.


Dibawah ini ada teks berita. Silakan kalian baca dengan seksama!

Epidemiolog Sebut PSBB Transisi Hanya Pelengkap Penanganan Covid-19

Epidemiolog Sebut PSBB Transisi Hanya Pelengkap Penanganan Covid-19

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Contoh Teks Berita tentang Covid-19 dan Unsur-unsurnya", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/skola/read/2020/12/16/165940169/contoh-teks-berita-tentang-covid-19-dan-unsur-unsurnya?page=all#page2.
Penulis : Rosy Dewi Arianti Saptoyo
Editor : Nibras Nada Nailufar

Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L

JAKARTA, KOMPAS.com - Epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman menyebut kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi merupakan strategi yang bersifat tambahan atau pelengkap dalam penanganan pandemi Covid-19. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, menurut dia, harus melakukan tes dan pelacakan, lalu dilanjutkan dengan isolasi dan karantina mandiri. "Itu (tes dan pelacakan) adalah strategi utama," ucap Dicky kepada Kompas.com, Selasa (8/12/2020). Strategi tersebut harus dioptimalkan. Sebab jika tidak, maka akan ada PSBB berulang-ulang yang tidak diketahui kapan berakhirnya. Dicky menyebut pandemi di Jakarta juga dipengaruhi oleh daerah penyangga, yakni Jawa Barat dan Banten. Pengendalian pandemi di kedua wilayah itu juga disebut belum optimal. Tentunya, kondisi pandemi di daerah penyangga akan memengaruhi situasi pengendalian Covid-19 di Ibu Kota apabila tidak ada pengendalian di perbatasan. "Dan ini akan terus terjadi selama pengendalian ini tidak dilakukan secara setara dan merata di berbagai wilayah terutama yang ada dalam satu pulau," ucap Dicky. Pada akhirnya, Dicky mengatakan, pengendalian pandemi harus dilakukan dengan sinergi dan kerja sama antar daerah baik tingkat provinsi maupun kabupatan atau kota. Kerja sama ini harus difasilitas pula oleh Pemerintah Pusat. "Ini yang harus dilakukan perubahan dan sampai saat ini belum ada perubahan itu," tutur Dicky. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Dwi Oktavia mengatakan, penambahan kasus positif di Jakarta per Selasa (8/12/2020) sebanyak 1.174 kasus. Dengan demikian, kumulatif kasus positif Covid-19 di Ibu Kota yang terkonfirmasi sampai hari ini menjadi 146.601 kasus. Dari jumlah tersebut, diketahui 132.248 orang telah dinyatakan sembuh dengan tingkat kesembuhan mencapai 90,2 persen. Sementara sebanyak 2.842 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian sebesar 1,9 persen. Dwi mengatakan, persentase ini lebih rendah dibanding dengan tingkat kematian nasional yang mencapai 3,1 persen. Adapun jumlah kasus aktif di Ibu Kota kini turun sebanyak 22, sehingga jumlah orang yang masih dirawat atau menjalani isolasi mandiri kini menjadi 11.511 orang. (Sumber: Kompas.com/Rosiana Haryanti | Editor: Irfan Maullana)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Contoh Teks Berita tentang Covid-19 dan Unsur-unsurnya", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/skola/read/2020/12/16/165940169/contoh-teks-berita-tentang-covid-19-dan-unsur-unsurnya?page=all#page2.
Penulis : Rosy Dewi Arianti Saptoyo
Editor : Nibras Nada Nailufar

Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L
JAKARTA, KOMPAS.com - Epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman menyebut kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi merupakan strategi yang bersifat tambahan atau pelengkap dalam penanganan pandemi Covid-19. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, menurut dia, harus melakukan tes dan pelacakan, lalu dilanjutkan dengan isolasi dan karantina mandiri. "Itu (tes dan pelacakan) adalah strategi utama," ucap Dicky kepada Kompas.com, Selasa (8/12/2020). Strategi tersebut harus dioptimalkan. Sebab jika tidak, maka akan ada PSBB berulang-ulang yang tidak diketahui kapan berakhirnya. Dicky menyebut pandemi di Jakarta juga dipengaruhi oleh daerah penyangga, yakni Jawa Barat dan Banten. Pengendalian pandemi di kedua wilayah itu juga disebut belum optimal. Tentunya, kondisi pandemi di daerah penyangga akan memengaruhi situasi pengendalian Covid-19 di Ibu Kota apabila tidak ada pengendalian di perbatasan. "Dan ini akan terus terjadi selama pengendalian ini tidak dilakukan secara setara dan merata di berbagai wilayah terutama yang ada dalam satu pulau," ucap Dicky. Pada akhirnya, Dicky mengatakan, pengendalian pandemi harus dilakukan dengan sinergi dan kerja sama antar daerah baik tingkat provinsi maupun kabupatan atau kota. Kerja sama ini harus difasilitas pula oleh Pemerintah Pusat. "Ini yang harus dilakukan perubahan dan sampai saat ini belum ada perubahan itu," tutur Dicky. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Dwi Oktavia mengatakan, penambahan kasus positif di Jakarta per Selasa (8/12/2020) sebanyak 1.174 kasus. Dengan demikian, kumulatif kasus positif Covid-19 di Ibu Kota yang terkonfirmasi sampai hari ini menjadi 146.601 kasus. Dari jumlah tersebut, diketahui 132.248 orang telah dinyatakan sembuh dengan tingkat kesembuhan mencapai 90,2 persen. Sementara sebanyak 2.842 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian sebesar 1,9 persen. Dwi mengatakan, persentase ini lebih rendah dibanding dengan tingkat kematian nasional yang mencapai 3,1 persen. Adapun jumlah kasus aktif di Ibu Kota kini turun sebanyak 22, sehingga jumlah orang yang masih dirawat atau menjalani isolasi mandiri kini menjadi 11.511 orang. (Sumber: Kompas.com/Rosiana Haryanti | Editor: Irfan Maullana)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Contoh Teks Berita tentang Covid-19 dan Unsur-unsurnya", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/skola/read/2020/12/16/165940169/contoh-teks-berita-tentang-covid-19-dan-unsur-unsurnya?page=all#page2.
Penulis : Rosy Dewi Arianti Saptoyo
Editor : Nibras Nada Nailufar

Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L

JAKARTA, KOMPAS.com - Epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman menyebut kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi merupakan strategi yang bersifat tambahan atau pelengkap dalam penanganan pandemi Covid-19.


Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, menurut dia, harus melakukan tes dan pelacakan, lalu dilanjutkan dengan isolasi dan karantina mandiri. "Itu (tes dan pelacakan) adalah strategi utama," ucap Dicky kepada Kompas.com, Selasa (8/12/2020).

 

Strategi tersebut harus dioptimalkan. Sebab jika tidak, maka akan ada PSBB berulang-ulang yang tidak diketahui kapan berakhirnya. Dicky menyebut pandemi di Jakarta juga dipengaruhi oleh daerah penyangga, yakni Jawa Barat dan Banten. Pengendalian pandemi di kedua wilayah itu juga disebut belum optimal. Tentunya, kondisi pandemi di daerah penyangga akan memengaruhi situasi pengendalian Covid-19 di Ibu Kota apabila tidak ada pengendalian di perbatasan. "Dan ini akan terus terjadi selama pengendalian ini tidak dilakukan secara setara dan merata di berbagai wilayah terutama yang ada dalam satu pulau," ucap Dicky.

 

Pada akhirnya, Dicky mengatakan, pengendalian pandemi harus dilakukan dengan sinergi dan kerja sama antar daerah baik tingkat provinsi maupun kabupatan atau kota. Kerja sama ini harus difasilitas pula oleh Pemerintah Pusat. "Ini yang harus dilakukan perubahan dan sampai saat ini belum ada perubahan itu," tutur Dicky.

 

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Dwi Oktavia mengatakan, penambahan kasus positif di Jakarta per Selasa (8/12/2020) sebanyak 1.174 kasus. Dengan demikian, kumulatif kasus positif Covid-19 di Ibu Kota yang terkonfirmasi sampai hari ini menjadi 146.601 kasus.

 

Dari jumlah tersebut, diketahui 132.248 orang telah dinyatakan sembuh dengan tingkat kesembuhan mencapai 90,2 persen. Sementara sebanyak 2.842 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian sebesar 1,9 persen.

 

Dwi mengatakan, persentase ini lebih rendah dibanding dengan tingkat kematian nasional yang mencapai 3,1 persen. Adapun jumlah kasus aktif di Ibu Kota kini turun sebanyak 22, sehingga jumlah orang yang masih dirawat atau menjalani isolasi mandiri kini menjadi 11.511 orang.

 

(Sumber: Kompas.com/Rosiana Haryanti | Editor: Irfan Maullana)


LATIHAN SOAL

Untuk mengerjakan, kalian bisa buka kembali materi pada pertemuan sebelumnya yang kalian rangkum ya..

1. Tentukan pokok-pokok atau unsur-unsur yang terdapat dalam berita di atas!

2. Tentukan struktur dalam teks berita di atas!

3. Silakan kalian mencari berita di berbagai media, boleh TV, Koran, atau radio kemudian kalian ringkas isi berita tersebut! 

 

Silakan kalian kirimkan tugas tersebut dan tugas merangkum pada pertemuan kemarin ( Rabu, 21 Juli 2020 ) ke link di bawah ini! 

https://forms.gle/hYkMAMTXA18mQue3A 

 


Posting Komentar untuk " PERTEMUAN KE 3 KEBAHASAAN TEKS BERITA "