Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

KIAT MENGATASI KEJENUHAN BELAJAR DI MASA PANDEMI


 


Kegiatan belajar di rumah selama masa pandemi memunculkan sejumlah kendala terkhusus bagi kaum pelajar. Aktivitas belajar yang biasanya dilakukan di sekolah kemudian secara berkepanjangan dilakukan di rumah membuat seseorang merasa kehilangan interaksi fisik dengan teman maupun guru. Terlebih pada masa ini pembatasan aktivitas di luar rumah dan imbauan untuk ‘di rumah aja’ seperti menjadi momok yang sangat mengganggu. Permasalahannya berdampak pada kondisi mental sehingga berpengaruh pula pada kondisi fisik.

Dalam keadaan serba terbatas ini, jenuh belajar menjadi hal yang wajar terjadi bagi para pelajar. Beberapa penyebabnya antara lain, rutinitas yang ajeg dan terkesan monoton, lingkungan tinggal yang memiliki ruang gerak terbatas, kejenuhan yang dialami oleh anggota keluarga, partner ngobrol yang terbatas secara fisik, tugas yang menumpuk, terlalu sering menatap layar komputer atau handphone, ditambah pula beberapa remaja mengalami permasalahan hati. Akibatnya, kondisi mental menjadi tidak baik-baik saja, misalnya kecemasan yang berlebihan, overthinking, malas, murung, tugas tidak terselesaikan, sensitif, dan lain sebagainya. Bagi sebagian orang, kondisi mental yang tidak baik dapat berakibat pula pada kondisi fisik, misalnya kehilangan nafsu makan sehingga kurang asupan bagi tubuh dan timbul sakit.

Agar tidak menimbulkan depresi, stres, atau masalah psikologis lainnya, kondisi jenuh berkepanjangan tersebut harus segera diatasi atau mungkin harus dicegah sebelum terjadi. Hal-hal yang dapat dilakukan di antaranya sebagai berikut.

1.    Membuat agenda



Seringkali kita melupakan pentingnya langkah satu ini, padahal manfaatnya sangat baik bagi terorganisasikannya aktivitas-aktivitas kita. Buatlah agenda atas kegiatanmu mulai dari bangun pagi hingga beristirahat malam. Susunlah agenda mulai dari yang pokok seperti jadwal pembelajaran dan deadline-deadline tugas kemudian selipi dengan aktivitas-aktivitas pendamping. Usahakan aktivitas pendamping setiap harinya dapat bervariasi.

2.    Nutrisi tubuh yang cukup



Pastikan tubuh kita menerima nutrisi yang cukup sebagai sumber energi untuk melakukan berbagai aktivitas, terutama aktivitas pembelajaran. Konsumsi makanan sehat yang membangun kebugaran tubuh kita secara teratur.

3.    Olahraga



Luangkan waktu untuk berolahraga. Tidak harus olahraga berat, cukup olahraga ringan yang dapat dilakukan di lingkungan rumah. Hal ini membantu menjaga kesehatan secara fisik dan meningkatkan mood secara mental.

4.    Istirahat cukup

Tubuh manusia tidak dapat diforsir untuk melakukan aktivitas berat secara berlebihan. Belajar secara daring secara tidak langsung memaksa kita untuk menatap layar komputer atau handphone terus menerus. Selain itu, otak kita juga terus bekerja untuk mengikuti kegiatan pembelajaran dan menyelesaikan tugas-tugas sesuai deadline. Untuk itu, waktu istirahat yang cukup sangat diperlukan agar tubuh kita segar kembali. Misalnya, kita dapat berhenti beberapa menit untuk menatap layar dengan selingan aktivitas lain. Pada malam hari, hindari begadang dan segeralah beristirahat. Begadang hingga larut malam biasanya menimbulkan overthinking terhadap hal-hal yang tidak semestinya terlihat berat untuk dihadapi sehingga otak kita kembali bekerja keras.

5.    Me time



Cari mood atau suasana yang membangun terbentuknya suasana hati yang baik. Kita dapat melakukan hobi, menonton film atau serial drama, membaca buku-buku dengan topik yang disukai, memasak, bermain game secukupnya, merawat diri, mendengarkan musik, menata ruang belajar, dan kegiatan-kegiatan lainnya sesuai dengan masing-masing individu.

6.    Menemukan partner ngobrol



Temukan partner ngobrol yang mendukung suasana hati bahagia meskipun dilakukan secara virtual. Misalnya mengobrol topik yang ringan dengan suasana santai dan penuh canda, sharing tentang permasalahan yang dialami dengan partner yang mampu mendengarkan atau membangun. Hindari obrolan dengan topik yang toxic supaya jiwa kita tidak menyerap energi yang negatif sehingga menimbulkan kelelahan. ‘Mengobrol’ tidak hanya melalui pesan singkat tetapi lakukan video call misalnya, supaya suasana menjadi lebih terbangun, kita dapat melihat ekspresi dan mendengarkan nada bicara lawan tutur.

7.    Berdoa



Ucapkan terima kasih serta rasa syukur pada Sang Pencipta atas nikmat yang boleh kita terima. Meski kita menemui hal-hal berat dalam perjalanan masa pandemi, kita tetap dikuatkan hingga saat ini. Teruslah percaya bahwa kekhawatiran yang kita alami akan terus mendapat pertolongan-Nya.

8.    Mengucapkan terima kasih pada diri sendiri



Diri kita telah melakukan hal-hal berat dan kita telah melaluinya meski dengan segala perihnya perjuangan. Jangan lupa ucapkan terima kasih pada diri. Berikan reward yang setimpal atas kuatnya fisik, pikiran, dan hati. Dengan mengucapkan terima kasih pada diri sendiri, kita akan menjadi ikhlas terhadap perjalanan yang mengecewakan dan menjadi lebih teguh untuk menyambut masa mendatang dalam menyelesaikan tugas dan kewajiban kita.

Memang benar bahwa kita tidak bisa bahagia setiap saat, namun kita dapat melakukan banyak hal untuk mencapainya dari diri kita sendiri. Sekalipun dalam waktu-waktu tertentu bahagia belum tercapai, kita tetap kuat dan diri kita tidak down secara berkepanjangan. Dengan keadaan yang bahagia, tentunya memberikan suasana belajar yang bahagia pula, aktivitas belajar lancar, tugas terselesaikan, sehingga pembelajaran daring tidak dirasa sebagai beban.

Timbulnya berbagai permasalahan masa pandemi seperti yang diungkapkan di atas, memberikan banyak pembelajaran, di antaranya sudah semestinya kita mensyukuri nikmat sehat, pentingnya menjaga kesehatan fisik dan mental, kita dapat mengorganisasi kegiatan kita dengan balance antara kegiatan pokok dan kegiatan pendamping, belajar mengatasi kejenuhan belajar serta menciptakan hal-hal bahagia, menyadari betapa pentingnya pertemuan tatap muka dan komunikasi secara langsung untuk meminimalkan miss communication. Semoga masa pandemi segera berakhir, kita dikuatkan dan diteguhkan dalam menghadapinya, dan semoga rindu segera terobati dengan dipertemukan dalam pembelajaran tatap muka. Tetap semangat dan jaga kesehatan.

 

 

Posting Komentar untuk "KIAT MENGATASI KEJENUHAN BELAJAR DI MASA PANDEMI"