Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Unsur Intrinsik Cerpen: Sudut Pandang Pengarang

 

SUDUT PANDANG PENGARANG
DALAM CERITA PENDEK

Trianasari Pratiwi, S.Pd., M.Pd.


       Hallo, apa kabar? semoga kalian selalu dalam keadaan sehat dan bahagia ya...Pada kesempatan kali ini mari kita pelajari  unsur intrinsik cerpen. Unsur intrinsik cerpen yaitu tokoh, penokohan, tema, latar, alur, amanat, sudut pandang, dan gaya bahasa. Namun kali ini kita hanya akan membahas salah satunya saja, yaitu sudut pandang pengarang. 


Pengertian

    Sudut pandang adalah arah pandang seorang penulis dalam menyampaikan sebuah cerita, sehingga cerita tersebut lebih hidup dan tersampaikan dengan baik pada pembaca atau pendengarnya. Dengan kata lain, sudut pandang merupakan cara penulis dalam memandang/menempatkan dirinya dalam sebuah cerita. Sudut pandang atau point of view adalah sebuah teknik bercerita yang akan membuat ‘rasa’ yang berbeda pada alur dan cara penyampaian cerita. Dengan sudut pandang, penulis seolah-olah dapat menjadi pelaku utama atau menjadi orang lain dalam cerita tersebut.


        Menurut Teori Sastra sudut pandang sendiri terbagi menjadi dua jenis, yaitu sudut pandang orang pertama dan sudut pandang orang ketiga. Sudut pandang orang pertama dibagi lagi menjadi dua, yaitu: sudut pandang orang pertama-tokoh utama dan sudut pandang orang pertama-tokoh sampingan. Sementara sudut pandang orang ketiga juga dibagi menjadi dua bagian, yaitu sudut pandang orang ketiga serba tahu/mahatahu, dan sudut pandang orang ketiga pengamat.

       Sementara itu, secara umum terdapat berbagai macam teori tentang sudut pandang. Diantaranya ada sudut pandang campuran dan ada juga sudut pandang pihak kedua. Nah, Berikut kami paparkan macam-macam sudut pandang tersebut beserta dengan contoh penggunaannya.


1. SUDUT PANDANG ORANG PERTAMA

        Sudut pandang orang pertama biasanya menggunakan kata ganti “aku" atau “saya" atau juga “kami” (jamak). Pada saat menggunakan sudut pandang orang pertama, Anda seakan-akan menjadi salah satu tokoh dalam cerita yang sedang dibuat. Si pembaca pun akan merasa melakoni setiap cerita yang dikisahkan.


Sudut Pandang Orang Pertama Pelaku Utama (Tokoh Utama)

        Sesuai dengan namanya–sudut pandang orang pertama (tokoh utama)–si penulis seolah-olah ‘masuk’ dalam cerita tersebut sebagai tokoh utama/tokoh sentral dalam cerita (first person central). Segala hal yang berkaitan dengan pikiran, perasaan, tingkah laku, atau kejadian yang tokoh “aku" lakukan akan digambarkan pada cerita tersebut. Ciri-ciri cerita yang menggunakan sudut pandang ini adalah penggunaan kata ganti orang pertama, yaitu AKU untuk menyebutkan tokoh utamanya.


Contoh sudut pandang orang pertama tokoh utama:

        Aku sedang mengamati lemari jam yang berdiri kaku di pojok ruangan. Ukiran jati bertuliskan huruf Jawa kuno menjadi saksi bisu kelahiranku. Ditempat ini, 20 tahun lalu aku dilahirkan.


Sudut Pandang Orang Pertama Pelaku Sampingan(Tokoh Sampingan)

    Pada teknik ini, tokoh “aku" hadir tidak dalam peran utama, melainkan peran pendukung atau tokoh tambahan (first personal peripheral). Kehadiran tokoh “aku" dalam cerita berfungsi untuk memberikan penjelasan tentang cerita kepada pembaca. Sementara tokoh utama, dibiarkan untuk menceritakan dirinya sendiri lengkap dengan dinamika yang terjadi. Dengan kata lain, tokoh “aku" pada teknik ini hanya sebagai saksi dari rangkaian peristiwa yang dialami (dan dilakukan) oleh tokoh utama. Artinya sudut pandang ini tetap menggunakan kata ganti orang pertama “AKU” tetapi bukan sebagai tokoh utama, melainkan hanya sebagai tokoh sampingan.


Contoh sudut pandang orang pertama tokoh sampingan:

        Brak!!! Sekali lagi aku dibuat kaget dengan suara pintu dari samping kamarku. Erika pergi terburu-buru sambil lari tunggang langgang. Sepertinya ia terlambat kuliah lagi. Erika adalah gadis yang manis, ia ramah dengan semua orang. Tidak heran jika banyak orang menyukainya.

Tokoh utama pada cerita tersebut adalah Erika. Sementara tokoh aku hanya menjadi tokoh sampingan.


2. SUDUT PANDANG ORANG KETIGA

        Pada teknik sudut pandang orang atau pihak ketiga. Kata rujukan yang digunakan ialah “dia" “ia" atau nama tokoh dan juga mereka (jamak). Kata ganti ini digunakan untuk menceritakan tokoh utama dalam sebuah cerita. Selain kata ganti yang digunakan, ada satu hal lagi yang membedakan antara sudut pandang orang pertama dan sudut pandang orang ketiga, yaitu kebebasan peran di dalam cerita. Pada sudut pandang orang pertama, si penulis bisa menunjukkan sosok dirinya di dalam cerita, dan ini tidak berlaku pada sudut pandang orang ketiga. Pada sudut pandang orang ketiga, si penulis berada ‘di luar’ isi cerita dan hanya mengisahkan tokoh “dia" di dalam cerita.


Sudut Pandang Orang Ketiga (Serba Tahu)

        Pada sudut pandang orang ketiga serba tahu, si penulis akan menceritakan apa saja terkait tokoh utama. Ia seakan tahu benar tentang watak, pikiran, perasaan, kejadian, bahkan latar belakang yang mendalangi sebuah kejadian. Ia seperti seorang yang mahatahu tentang tokoh yang sedang ia ceritakan.Oh ya, selain menggunakan kata ganti “ia" atau “dia", kata ganti yang biasa digunakan ialah nama dari si tokoh itu sendiri. Hal ini berlaku juga untuk sudut pandang orang ketiga (pengamat).


Contoh sudut pandang orang ketiga serba tahu:

Sudah 6 bulan ini Naomi terjun pada dunia tarik suara. Ayah dan ibunya tidak ada yang merestui jalur karier yang ia geluti. Ia sampai beradu argumen dengan sang ayah yang memang memiliki watak keras. Keduanya sempat bersitegang sebelum akhirnya dipisahkan oleh sang ibu dengan derai air mata.


Sudut Pandang Orang Ketiga (Pengamat)

        Teknik ini hampir sama dengan teknik sudut pandang orang ketiga serba tahu, hanya saja, tidak semahatahu teknik itu.Pada sudut pandang orang ketiga penulis menceritakan sebatas pengetahuannya saja. Pengetahuan ini diperoleh dari penangkapan pancaindra yang digunakan, baik dengan cara mengamati (melihat), mendengar, mengalami, atau merasakan suatu kejadian di dalam cerita. Pengamatan pun dapat diperoleh dari hasil olah pikir si penulis tentang tokoh “dia" yang sedang ia ceritakan.


Contoh Sudut Pandang Orang Ketiga Pengamat:

        Entah apa yang terjadi dengannya seminggu belakangan ini. Pulang dari kantor langsung menunjukkan muka masam. Belum lagi puasa bicara yang sudah ia lakukan seminggu belakangan ini. Apa mungkin karena hubungan dia dan sang kekasih yang tidak direstui oleh keluarga?


    Bagaimana, apa kalian bisa memahami materi yang ibu sampaikan? Semoga kalian bisa memahaminya ya. Jika tidak silakan kalian tanyakan via WA pribadi ya….😄👌


Posting Komentar untuk "Unsur Intrinsik Cerpen: Sudut Pandang Pengarang"