Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

IPS 8 PENGARUH PERUBAHAN DAN INTERAKSI KERUANGAN TERHADAP KEHIDUPAN DI NEGARA-NEGARA ASEAN

 IPS 8

PENGARUH PERUBAHAN DAN INTERAKSI KERUANGAN TERHADAP KEHIDUPAN DI NEGARA-NEGARA ASEAN.

- Perubahan Ruang dan Interaksi Antarruang Akibat Faktor Alam

 Perubahan ruang dan interaksi antarruang negara-negara ASEAN akibat faktor alam dipengaruhi oleh faktor iklim, faktor geologi, dan faktor ketersediaan sumber daya alam.

Mengutip Kemdikbud RI, kondisi alam dan kondisi sosial negara-negara ASEAN yang relatif homogen dan saling membutuhkan, memudahkan interaksi antara negara-negara ASEAN.

Interaksi antarnegara terjadi dalam bentuk kerja sama di berbagai bidang. Faktor yang menimbulkan berbagai bentuk interaksi negara ASEAN adalah faktor iklim, faktor geologi dan faktor ketersediaan sumber daya alam.

Interaksi antarnegara terjadi dalam bentuk kerja sama di berbagai bidang. Faktor yang menimbulkan berbagai bentuk interaksi negara ASEAN adalah faktor iklim, faktor geologi dan faktor ketersediaan sumber daya alam.

Faktor iklim
 Perubahan ruang dan interaksi antarruang negara-negara ASEAN dipengaruhi faktor iklim, yaitu iklim matahari, iklim muson, dan iklim fisis. Iklim fisis dipengaruhi keadaan fisik suatu wilayah, seperti perairan laut, pegunungan dan dataran.

Lokasi negara-negara ASEAN yang berada di antara Benua Asia dan Benua Australia menyebabkan wilayah ini memiliki pola arah angin yang berganti setiap setengah tahun sekali.

Angin ini disebut angin muson timur dan angin muson barat. Masing-masing angin tersebut menyebabkan terjadinya musim kemarau dan musim hujan. Iklim yang dipengaruhi tiupan angin muson disebut iklim muson.

Berdasarkan kondisi iklim matahari, muson atau fisis, hampir seluruh negara ASEAN memiliki kesamaan kondisi. Kondisi iklim yang sama ini membuat negara-negara di ASEAN ini bekerja sama atau bahu membahu untuk saling membantu.

Negara-negara ASEAN kadang mengalami perubahan iklim yang tidak terprediksi, akibat perubahan pola penggunaan lahan dan perilaku yang menimbulkan pemanasan global. Perubahan iklim memicu terjadinya bencana alam klimatik, yaitu bencana alam yang disebabkan kerusakan faktor-faktor iklim.

Sebagai upaya menanggulangi bencana di kawasan Asia Tenggara, ASEAN melakukan kerja sama antarnegara anggotanya.

Contoh kerja sama ASEAN menanggulangi bencana klimatik adalah saat kebakaran hutan hebat di Sumatera pada 2015, Malaysia dan Singapura atas nama ASEAN memberikan pinjaman pesawat pemadam kebakaran. Indonesia dan beberapa negara ASEAN lain membantu Filipina yang mengalami bencana badai Haiyan pada 2014.

Faktor geologi
 Berdasarkan faktor geologi, seperti kondisi tanah dan batuan penyusunnya di bumi, negara-negara ASEAN berada di daerah tumbukan antarlempeng. Lempeng di wilayah negara-negara ASEAN antara lain Lempeng India-Australia, Lempeng Sunda (bagian dari Lempeng Eurasia), Lempeng Filipina dan Lempeng Pasifik.

Tumbukan lempeng identik dengan kemunculan gunung berapi. Rangkaian gunung di kawasan negara-negara ASEAN dikenal dengan Sirkum Pasifik dan Sirkum Mediterania.

Pergerakan lempeng yang bertumbukan mengakibatkan terjadinya bencana geologis seperti gempa bumi. Bila tumbukan lempeng terjadi di laut atau memengaruhi pergerakan gelombang laut, gempa bumi dapat menimbulkan bencana tsunami.

Sekitar empat dari 11 negara ASEAN, yaitu Indonesia, Malaysia, Thailand dan Myanmar, pernah mengalami gempa yang memakan banyak korban jiwa. Sebagian besar korban akibat tsunami yang terjadi setelah gempa.

Korban tsunami yang menggemparkan dunia terjadi di Indonesia, yaitu tsunami di Aceh pada 2006. Negara-negara ASEAN sebagai organisasi atau negara-negara tetangga melalui Pusat Koordinasi Bantuan Kemanusiaan memberikan bantuan berupa kebutuhan pokok, fasiitas kesehatan, maupun donasi untuk perbaikan lingkungan dalam masa pemulihan.

Faktor ketersediaan sumber daya alam Hampir semua negara-negara ASEAN memiliki sumber daya alam berupa barang tambang, kecuali Singapura. Setiap jenis barang tambang memiliki kegunaan tertentu untuk menunjang kehidupan masyarakat.

Wilayah Singapura sangat sempit sehingga sumber daya alam barang tambang terbatas, tetapi menguasai perdagangan dan industri. Negara-negara ASEAN yang kaya dengan barang tambang mentah mengekspornya ke Singapura untuk diolah menjadi berbagai barang kebutuhan pokok.

Negara-negara ASEAN yang lain juga melakukan kegiatan yang serupa dengan volume yang berbeda-beda sesuai kemampuan masing-masing. Barang tambang negara-negara ASEAN antara lain:

Indonesia: minyak bumi, batu bara, timah, emas, perak Malaysia: bijih timah, bauksit, bijih besi, minyak bumi
 Filipina: tembaga, nikel, emas, timber, seng, kobalt Thailand: timah, mangan
 Brunei Darussalam: minyak bumi dan gas alam Vietnam: batu bara, besi, timah, emas, antimony, krom, fosfat Laos: timah, briket batu bara, besi, temabaga, emas, gbis, belerang
 Myanmar: timbal, seng, perak, timah, minyak bumi, amngan, tungsten, emas, batu mulia, batu giok Kamboja: bijih besi, batu bara, tembaga, fosfat, emas

Sumber daya alam tidak hanya berupa barang tambang. Di negara-negara ASEAN terdapat sumber daya alam hayati dan nonhayati lain. Sumber daya alam yang dimiliki hampir semua negara ASEAN adalah hutan dan laut.

Hutan, laut dan barang tambang adalah sumber daya alam yang banyak dieksplorasi untuk menunjang kehidupan setiap negara. Hasil hutan Indonesia dan negara-negara ASEAN lain digunakan sebagai salah satu sumber pendapatan negara. Tujuan ekspornya adalah ke negara-negara industri, seperti Singapura.

Hutan, laut dan barang tambang adalah sumber daya alam yang banyak dieksplorasi untuk menunjang kehidupan setiap negara. Hasil hutan Indonesia dan negara-negara ASEAN lain digunakan sebagai salah satu sumber pendapatan negara. Tujuan ekspornya adalah ke negara-negara industri, seperti Singapura.

Perairan laut di kawasan negara-negara ASEAN banyak dieksplorasi untuk menghasilkan devisa atau pendapatan negara. Contoh eksplorasi perairan laut sebagai sumber daya alam adalah perikanan, mutiara, rumput laut, barang tambang, dan tempat wisata.

Kegiatan jual beli dan pertukaran sumber daya ini adalah bentuk interaksi antarnegara-negara ASEAN dengan bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.


Pengaruh Perkembangan Iptek Terhadap Perubahan Ruang

Pengaruh Perkembangan Iptek Terhadap Perubahan Ruang, Ananda tentu tidak asing dengan pelabuhan udara atau bandar udara. Gambar suasana Bandar Udara Soekarno Hatta di Banten di atas merupakan salah satu gambaran kemajuan teknologi transportasi dan komunikasi di Indonesia.
Bandar Udara merupakan gerbang masuk dan keluar barang dan manusia dari berbagai penjuru dunia. Setiap hari ratusan pewasat terbang hilir mudik keluar masuk melalui Bandara Soekarno Hatta.
Inilah salah satu bukti kemajuan teknologi transportasi dan komunikasi saat ini. Sistem bandara mengintegrasikan system transportasi dan komunikasi.
Perkembangan ilmu dan teknologi berpengaruh terhadap berbagai aspek kehidupan manusia. Manusia lebih dimudahkan dalam berbagai hal ketika beraktivitas. Ilmu yang menghasilkan teknologi komunikasi mengurangi jarak dan waktu dalam berinteraksi.
Teknologi yang memiliki peranan besar dalam mengubah kehidupan manusia dalam berinteraksi adalah teknologi transportasi dan teknologi komunikasi. Teknologi transportasi dan komunikasi mengalami kemajuan pesat di negaranegara ASEAN memberikan dampak timbal balik.
Kemajuan teknologi transportasi dan komunikasi memudahkan mobilitas barang dan manusia, percepatan mobilitas barang dan manusia juga memberikan dampak kemajuan transportasi dan komunikasi.
Sebelum tahun 2000-an, transportasi andalan adalah transportasi darat berupa bus dan kereta api. Sedangkan transportasi laut adalah kepal.
Kondisi ini berubah terutama setelah tahun 2000-an, dimana transportasi udara semakin maju dengan harga terjangkau. Namun demikian bukan berarti transportasi darat dan air tidak dibutuhkan lagi.

Di negara-negara ASEAN transportasi darat dan air tetap menjadi andalan utama dalam perpindahan barang dan manusia setiap hari. Kemajuan moda transportasi dan komunikasi di negara-negara ASEAN ini tentu memberikan pengaruh dalam berbagai bidang kehidupan manusia.

Menganalisis pengaruh perkembangan iptek terhadap perubahan ruang negara-neara ASEAN

Perubahan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat di negara-negara ASEAN sebagai akibat perkembangan teknologi transportasi dan komunikasi terjadi dalam berbagai aspek.
Ananda dapat melihat perubahan tersebut dalam aspek sosial, ekonomi, budaya, maupun keamanan. Untuk menganalisis bagaimana pengaruh perkembangan iptek terhadap perubahan ruang negara-negara ASEAN kerjakan aktivitas di bawah ini.

Perubahan ruang terhadap kehidupan ekonomi di ASEAN
Sebagai upaya membangun kehidupan ekonomi di ASEAN, negara-negara Asia Tenggara menerapkan ASEAN Free Trade Area (AFTA), 

Secara ekonomis, AFTA akan menjadikan kegiatan ekonomi lebih meluas. Terdapat banyak pilihan konsumsi dari segi kuantitas dan kualitas. Kerja sama berbagai negara di ASEAN ini mendorong terjadinya perubahan tatanan kerja sama antar-negara dalam bidang ekonomi.

Persaingan dalam kegiatan ekonomi menjadi lebih ketat dengan adanya kompetitor dari luar negeri. Kegiatan produksi suatu negara ASEAN bisa dengan mudah dilakukan dan dipasarkan ke negara lain dalam lingkup ASEAN.

Kerja sama ASEAN menjadikan jangkauan proses distribusi menjadi lebih jauh. Barang atau jasa yang dihasilkan oleh produsen sampai ke tangan masyarakat (konsumen) melalui distributor.

Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa, lautan luas tidak lagi menjadi penghalang untuk mendistribusikan barang dan jasa. Kemudahan distribusi ini sangat menguntungkan pelaku kegiatan ekonomi dan memungkinkan mereka mendapatkan keuntungan yang lebih besar.

Pasalnya, kegiatan distribusi antar-negara dalam bentuk ekspor dan impor yang melibatkan dua negara atau lebih identik dengan pergerakan barang atau jasa antar-negara.

Dalam hal ini, kegiatan produksi dan distribusi bertujuan memenuhi kebutuhan masyarakat sebagai konsumen. Konsumen adalah pengguna barang atau jasa yang telah diproduksi oleh produsen dan didistribusikan oleh distributor.

Contoh perubahan ruang terhadap kehidupan ekonomi di ASEAN

Indonesia dapat dengan mudah dimanfaatkan oleh petani di Thailand dan Myanmar. Produk elektronik Singapura dapat lebih mudah diperoleh oleh masyarakat di negara ASEAN.

Singapura adalah negara yang mengutamakan sektor perdagangan dan sangat bergantung pada ekspor dan impor. Dalam hal ini, banyak negara-negara lain yang ingin berinvestasi di Singapura karena iklim investasi yang sangat

Produsen beras seperti Thailand dapat dengan mudah mengekspor produknya ke Singapura, Indonesia, dan negara anggota ASEAN lain tanpa dibebani pajak, begitupun sebaliknya.


Posting Komentar untuk "IPS 8 PENGARUH PERUBAHAN DAN INTERAKSI KERUANGAN TERHADAP KEHIDUPAN DI NEGARA-NEGARA ASEAN"